- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
'TURN BACK CRIME' jadi tren fashion kekinian di Indonesia
TS
uc.lover
'TURN BACK CRIME' jadi tren fashion kekinian di Indonesia
Quote:
Merdeka.com- Aksi kepolisian adu tembak dengan teroris dalam insiden teror di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, dua pekan lalu, punya sisi menarik. Bukan karena seramnya desain suara tembakan, melainkan gaya modis anggota polisi membuat masyarakat terkagum-kagum.
Gaya personel polisi berantas teror bahkan ramai diperbincangkan. Terutama mengenai harga pakaian dikenakan. Sebab, para polisi ini ternyata memakai barang bermerek kualitas wahid, seperti Adidas dan Gucci.
Bintang Alzeyra (36) seorang Personal Shopper asal Indonesia yang menetap di Austria sejak tahun 2005 dan hampir enam tahun menekuni bidang Personal Shopper mengonfirmasikan merek-merek tersebut.
"Coach tasnya, Gucci Sneakers, sama Adidas Sneakers Camouflage," kata Bintang kepada merdeka.com, Jumat, 15 Januari 2016 lalu.
Untuk harga, barang-barang tersebut termasuk 'wah'. Bintang merinci sebuah tas bermerek Coach dengan model serupa yang digunakan polisi tersebut, seorang konsumen harus merogoh kocek senilai 272 euro atau sekitar Rp 4.080.000 (kurs Rp 15.000 per euro) per item.
"Kalau Gucci Sneakers kisaran 450-595 euro, pastinya enggak tahu, soalnya modelnya enggak ada lagi di butik. Kalau Adidas Sneakers Camouflage 90 euro," papar Bintang.
Dengan demikian, kisaran harga Gucci Sneakers apabila dikonversi dalam rupiah sekitar Rp 6.750.000 hingga Rp 8.925.000 (kurs Rp 15.000 per euro) per item. Sedangkan untuk Adidas Sneakers Camouflage sekitar Rp 1.350.000 (kurs Rp 15.000 per euro) per item.
"Kalau Adidas keluaran September tahun lalu. Kalau Gucci sama Coach backpack nya aku enggak tahu, kayaknya sudah lama, bisa tahun kemarin atau kemarinnya lagi. Soalnya sudah enggak ada di butik barang-barangnya," jelas Bintang.
Ide polisi modis itu dibangun Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krisna Murti. Pernah ditugaskan bergabung dengan pasukan PBB di New York, Amerika Serikat, membawa dia menerapkan konsep polisi modern ke Indonesia.
Dia sadar bahwa polisi menjadi pusat perhatian masyarakat paling dekat. Apalagi setiap pemberitaan semua jenis media massa pasti banyak dimasukan unsur kinerja polisi. Kondisi itu membuat dia sadar bahwa perlu ada perbaikan agar penampilan tidak membosankan.
"Sekarang era kamera branding. Jadi dia (polisi) di kamera harus elok, bagus," kata Krisna, Selasa, 19 Januari 2016 lalu. " Supaya itu menjadi bagus, ya penampilan (diperbaiki)."
Modisnya penampilan polisi Polda Metro Jaya, membuat Krisna pede. Dia mengklaim anak buahnya sudah selaiknya disandingkan dengan kepolisian internasional, seperti di New York (Amerika Serikat), Tokyo (Jepang), London (Inggris) dan Beijing (China). Maka dari itu, dia menyulap anak buahnya mirip polisi bak bintang film.
"Polisi Indonesia, khususnya Polda Metro, sudah tidak bisa dibandingi dengan polisi Bandung, Medan, Makassar. Enggak sebanding. Jauh. Bahkan Singapura dan Kuala lumpur tidak sebanding (dengan Polda Metro)," tegasnya.
Kampanye Turn Back Crime di Tanah Air memang tengah ramai. Krisna membenarkan dirinya telah menyebarkan aksi itu. "Itu kalau dalam terori kepemimpinan saya ini kepemimpinan yang menyebarkan virus wabah. Jadi ide menyebar. Lihat, (kampanye) Turn Back Crime saya ini sudah ke Indoensia. "Wujud keberhasilan itu, kata Krisna, dapat dilihat maraknya kaos bertuliskan Turn Back Crime palsu ramai di pasaran.
Kondisi ini sebenarnya meresahkan. Putri Oktaviani, staf Krisna, menuturkan bahwa tim kampanye Turn Back Crime sebenarnya resah maraknya barang palsu itu. Namun, di sisi lain justru menandakan bahwa kampanye bosnya berhasil.
Kondisi ini akhirnya membuat pihaknya tidak mau ambil pusing. Dia menyerahkan kepada masyarakat atas pilihan itu. "Awalnya kita agak risih. Tapi mereka membantu kampanye Turn Back Crime juga. jadinya, itu semua dikembalikan ke masyarakat," ujar Putri.
Putri enggan membeberkan dari mana aliran dana untuk lakukan kampanye Turn Back Crime dilakukan Polda Metro Jaya sejauh ini, termasuk untuk memproduksi baju dan pernak-perniknya. Namun, baginya terpenting masyarakat teredukasi dengan adanya aksi ini. Sehingga mereka bisa makin waspada terhadap pelbagai tindak kejahatan.
0
9K
Kutip
26
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan