- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Pesan Dari Lala] 3 Pelajaran Hidup Yang PENTING Diketahui Sebelum Terlambat


TS
iehfkhanz
[Pesan Dari Lala] 3 Pelajaran Hidup Yang PENTING Diketahui Sebelum Terlambat
![[Pesan Dari Lala] 3 Pelajaran Hidup Yang PENTING Diketahui Sebelum Terlambat](https://s.kaskus.id/images/2016/01/10/5665119_201601101125090654.png)
Quote:
'Hidup hanya sekali dan sementara, dalam ke-sementara-an, adakah anda menikmati hidup, walau hanya sekali?'
Quote:
Jika orang tua selalu bercerita tentang masa lalunya, maka seorang muda akan selalu bercerita tentang masa depannya. Maka barangsiapa yang bercerita tentang masa depan adalah seorang muda, berapa pun usianya. Itulah sepenggal kalimat yang muncul dalam pikiran saya ketika mengingat sahabat saya, Lala.
Usianya tidak sampai 25 tahun ketika ajal menjemputnya. Jarum suntik masih melekat di tangannya ketika ia kemudian tertidur dan tak kunjung bangun kembali.
Lala adalah seorang pecandu narkoba. Kami bertemu di panti rehabilitasi. Saat itu saya pun sedang berada dalam perawatan karena ‘penyakit’ yang sama. Lala seorang gadis cantik yang ‘slengean’, anting di hidung dan tato di tangan membuat dirinya terlihat sangat tomboy.
Pertama kali bertemu, ia langsung mengajukan begitu banyak pertanyaan, ‘Halo, gua Lala. Nama lo siapa?’, ‘Suka main gitar? Nyanyi?’, ‘Tinggal di mana?’, ‘Pake apa?’ Bener banget! Tidak hanya cantik, Lala juga sangat ramah. Ia terus menemani saya saat itu, seakan tahu sekali bahwa saya memang sedang membutuhkan seorang teman.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, tak terasa hampir satu tahun saya berada di tempat itu.
Kami harus berpisah karena program pemulihan Lala selesai lebih dahulu, namun kami berjanji akan bertemu lagi setelah saya menyelesaikan program yang sama. Beberapa bulan kemudian program pemulihan saya selesai, saya keluar dari panti rehabilitasi dan langsung menghubungi Lala. Hubungan kami terus berlanjut dan menjadi semakin dekat.
Petaka pun terjadi. Suatu hari, ketika saya sedang berada di luar kota, saya mendapat kabar dari ibu saya bahwa Lala meninggal karena overdosis. Saya amat kaget dan sedih. Yang membuat saya semakin terpukul, saya tak dapat menghadiri pemakamannya, ibu melarang saya untuk datang karena terkait dengan pihak berwajib.
Hari itu saya menangis, berdoa, dan bertanya ‘mengapa?’, namun tak ada jawaban, waktu terus berjalan. Lala telah pergi dan ia telah meninggalkan pesan dari kuburnya:
Usianya tidak sampai 25 tahun ketika ajal menjemputnya. Jarum suntik masih melekat di tangannya ketika ia kemudian tertidur dan tak kunjung bangun kembali.
Lala adalah seorang pecandu narkoba. Kami bertemu di panti rehabilitasi. Saat itu saya pun sedang berada dalam perawatan karena ‘penyakit’ yang sama. Lala seorang gadis cantik yang ‘slengean’, anting di hidung dan tato di tangan membuat dirinya terlihat sangat tomboy.
Pertama kali bertemu, ia langsung mengajukan begitu banyak pertanyaan, ‘Halo, gua Lala. Nama lo siapa?’, ‘Suka main gitar? Nyanyi?’, ‘Tinggal di mana?’, ‘Pake apa?’ Bener banget! Tidak hanya cantik, Lala juga sangat ramah. Ia terus menemani saya saat itu, seakan tahu sekali bahwa saya memang sedang membutuhkan seorang teman.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, tak terasa hampir satu tahun saya berada di tempat itu.
Kami harus berpisah karena program pemulihan Lala selesai lebih dahulu, namun kami berjanji akan bertemu lagi setelah saya menyelesaikan program yang sama. Beberapa bulan kemudian program pemulihan saya selesai, saya keluar dari panti rehabilitasi dan langsung menghubungi Lala. Hubungan kami terus berlanjut dan menjadi semakin dekat.
Petaka pun terjadi. Suatu hari, ketika saya sedang berada di luar kota, saya mendapat kabar dari ibu saya bahwa Lala meninggal karena overdosis. Saya amat kaget dan sedih. Yang membuat saya semakin terpukul, saya tak dapat menghadiri pemakamannya, ibu melarang saya untuk datang karena terkait dengan pihak berwajib.
Hari itu saya menangis, berdoa, dan bertanya ‘mengapa?’, namun tak ada jawaban, waktu terus berjalan. Lala telah pergi dan ia telah meninggalkan pesan dari kuburnya:
Spoiler for Orang Muda Butuh Komunitas yang Sehat:
![[Pesan Dari Lala] 3 Pelajaran Hidup Yang PENTING Diketahui Sebelum Terlambat](https://dl.kaskus.id/scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xtf1/t31.0-8/fr/cp0/e15/q65/12615697_1110198732348258_3344614262973195511_o.jpg?efg=eyJpIjoidCJ9)
Jika seekor ikan sehat hidup di dalam akuarium berair kotor, maka ikan tersebut akhirnya akan sakit dan mati juga.
Demikianlah hidup Lala, seorang yang baik hatinya namun berada di lingkungan yang sangat buruk. Ayah ibunya bercerai dan dia dibesarkan oleh kakeknya. Sejak SMP ia selalu bergaul dengan kakak kelas yang jauh lebih dewasa darinya, bahkan ia sempat berpacaran dengan seorang mahasiswa. Gengnya berisikan para wanita perkasa yang banyak menghabiskan hidup mereka di jalanan.
Setelah menyelesaikan program rehabilitasi, Lala sempat berujar ingin keluar dari komunitas itu. Ia sadar bahwa komunitasnya tidak baik, namun ia tidak sanggup. Ia sudah masuk terlalu dalam dan tidak bisa keluar.
Hari ini Lala seakan berbicara dari dalam kuburnya, ‘Woii, pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Cari komunitas yang baik untuk diri elo!’
Anak muda harus punya komunitas yang membangun. Temukan teman dan sahabat yang bisa membangun dan memperkaya nilai dan wawasan hidupmu.
Demikianlah hidup Lala, seorang yang baik hatinya namun berada di lingkungan yang sangat buruk. Ayah ibunya bercerai dan dia dibesarkan oleh kakeknya. Sejak SMP ia selalu bergaul dengan kakak kelas yang jauh lebih dewasa darinya, bahkan ia sempat berpacaran dengan seorang mahasiswa. Gengnya berisikan para wanita perkasa yang banyak menghabiskan hidup mereka di jalanan.
Setelah menyelesaikan program rehabilitasi, Lala sempat berujar ingin keluar dari komunitas itu. Ia sadar bahwa komunitasnya tidak baik, namun ia tidak sanggup. Ia sudah masuk terlalu dalam dan tidak bisa keluar.
Hari ini Lala seakan berbicara dari dalam kuburnya, ‘Woii, pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Cari komunitas yang baik untuk diri elo!’
Anak muda harus punya komunitas yang membangun. Temukan teman dan sahabat yang bisa membangun dan memperkaya nilai dan wawasan hidupmu.
Spoiler for Orang Muda Butuh Menggali Kemampuannya:
![[Pesan Dari Lala] 3 Pelajaran Hidup Yang PENTING Diketahui Sebelum Terlambat](https://dl.kaskus.id/fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpt1/v/t1.0-9/fr/cp0/e15/q65/12645021_1110197732348358_4050643792132519201_n.jpg?efg=eyJpIjoidCJ9&oh=f9fefc6f83058c0a6852393822316799&oe=5734F0DD&__gda__=1463305117_c2797e226544155e7ec6b2b99c533c63)
Saya masih ingat suara merdu Lala. Setiap sore, di atas loteng, ia menyanyikan lagu-lagu RIF atau Puppen, band rock progresif dari Bandung yang menjadi favoritnya. Ia memang bukan penyanyi profesional, tapi suaranya yang serak dan lantang punya karakter tersendiri.
Hampir setiap malam minggu Lala mengajak saya berkeliling untuk sekedar mencari uang recehan alias ngamen, dan saya melihat banyak orang terhibur dengan suara dan penampilannya.
Lala sadar akan kelebihannya. Kemana pun ia pergi, gitar itu selalu dibawanya. Ia tidak cepat puas, ia terus belajar, ia suka ‘ngulik’ lagu baru. Bahkan, kadang ia tertidur sambil memeluk gitarnya.
Musik adalah passion-nya. Musik membuatnya terus bersemangat.
Hari ini Lala seakan berbicara dari dalam kuburnya, ‘Woii, gali dan kembangkan talentamu! Elo pasti punya kelebihan!’
Anak muda harus menggali kemampuannya. Setiap manusia pastilah diberikan kelebihan oleh Tuhan, entah dalam bidang pelajaran, seni, olahraga atau bidang lainnya. Berbanggalah dengan itu, kembangkan dan jangan puas dengan apa yang anda miliki sekarang. Masa muda adalah kesempatan untuk belajar banyak hal. Terlebih di era teknologi seperti sekarang ini, belajar segala sesuatu menjadi lebih cepat dan mudah, cukup dengan mengakses Youtube atau sekedar bertanya pada 'mbah Google' . Jangan ragu untuk mencoba hal baru. namun jangan cepat menjadi bosan. Gali, temukan, dan tekuni kelebihanmu!
Hampir setiap malam minggu Lala mengajak saya berkeliling untuk sekedar mencari uang recehan alias ngamen, dan saya melihat banyak orang terhibur dengan suara dan penampilannya.
Lala sadar akan kelebihannya. Kemana pun ia pergi, gitar itu selalu dibawanya. Ia tidak cepat puas, ia terus belajar, ia suka ‘ngulik’ lagu baru. Bahkan, kadang ia tertidur sambil memeluk gitarnya.
Musik adalah passion-nya. Musik membuatnya terus bersemangat.
Hari ini Lala seakan berbicara dari dalam kuburnya, ‘Woii, gali dan kembangkan talentamu! Elo pasti punya kelebihan!’
Anak muda harus menggali kemampuannya. Setiap manusia pastilah diberikan kelebihan oleh Tuhan, entah dalam bidang pelajaran, seni, olahraga atau bidang lainnya. Berbanggalah dengan itu, kembangkan dan jangan puas dengan apa yang anda miliki sekarang. Masa muda adalah kesempatan untuk belajar banyak hal. Terlebih di era teknologi seperti sekarang ini, belajar segala sesuatu menjadi lebih cepat dan mudah, cukup dengan mengakses Youtube atau sekedar bertanya pada 'mbah Google' . Jangan ragu untuk mencoba hal baru. namun jangan cepat menjadi bosan. Gali, temukan, dan tekuni kelebihanmu!
Spoiler for Orang Muda Butuh Keluarga:
![[Pesan Dari Lala] 3 Pelajaran Hidup Yang PENTING Diketahui Sebelum Terlambat](https://dl.kaskus.id/scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xtf1/v/t1.0-9/fr/cp0/e15/q65/12645162_1110198055681659_8033594613840219842_n.jpg?efg=eyJpIjoidCJ9&oh=61fe3b5661415ebda1bc46f438fa18be&oe=573C3474)
Bak seekor anak ayam yang kehilangan induknya, Lala kehilangan bahtera keluarga. Ia tidak mempunyai figur dan teladan orang tua. Suatu kali Lala pernah menceritakan kondisi keluarganya. Ia dan kedua adiknya seperti anak-anak yang tidak diinginkan oleh ayah dan ibunya.
Kedua orang tuanya hanya datang berkunjung dan memberikan uang untuk kebutuhan mereka setiap bulannya. Raut wajahnya yang tegar terlihat berat menahan deraian air mata yang sudah ada di pelupuk matanya, Ia pun akhirnya menangis.
Lala merindukan belaian hangat keluarganya.
Sebagai korban keegoisan ayah dan ibunya, ia tidak dapat melakukan apa-apa. Ia hanya bisa berpasrah dan berharap mujizat terjadi dalam hidupnya. Lala hanyalah sebuah potret kecil dari gambaran hidup yang keras dalam dunia ini.
Hari ini, dari dalam kuburnya Lala berteriak, ‘Woiiii, sayangi ayah, ibu dan saudaramu! Elo kudu bersyukur!’
Orang muda harus sayang keluarga. Sebagai orang muda, kita jarang merenungkan hal ini. Kita begitu larut dengan nilai persahabatan, komunitas, dan sekolah, hingga kadang lupa kalau kita punya keluarga.
Ayah dan ibu punya jasa yang amat besar dalam hidup kita. Memang orang tua kadang bisa sangat menjengkelkan, mereka berlaku seakan seperti Tuhan, tidak bisa disalahkan dan selalu benar.
Walaupun demikian, mereka tetaplah orang tua kita. Mereka memang tidak sempurna, tapi ketidaksempurnaan tidak membuat mereka tidak menjadi orang tua kita lagi, bukan? Sadarlah bahwa mereka selalu berharap yang terbaik untuk kita, anak-anaknya. Mereka menyayangi kita, namun seringkali tidak tahu bagaimana caranya menyatakan cinta kasih.
Menjadi orang tua tidak mudah, pahamilah itu!.Sama seperti kita terus belajar untuk menjadi anak yang baik, mereka juga terus belajar untuk menjadi orang tua yang baik. Hargailah usaha mereka.
Dukung dan sayangilah mereka, karena suatu hari kelak akan tiba waktunya kita tidak lagi bisa menyatakan cinta kita pada mereka.
Bagi yang bernasib seperti Lala, bersyukurlah dengan apa yang kalian miliki.
Mungkin Tuhan mengirimkan kakek, nenek, saudara-saudara, atau bahkan sahabat yang bisa menjadi ‘orang tua’ bagi kita. Sayangi dan hormatilah mereka.
Kedua orang tuanya hanya datang berkunjung dan memberikan uang untuk kebutuhan mereka setiap bulannya. Raut wajahnya yang tegar terlihat berat menahan deraian air mata yang sudah ada di pelupuk matanya, Ia pun akhirnya menangis.
Lala merindukan belaian hangat keluarganya.
Sebagai korban keegoisan ayah dan ibunya, ia tidak dapat melakukan apa-apa. Ia hanya bisa berpasrah dan berharap mujizat terjadi dalam hidupnya. Lala hanyalah sebuah potret kecil dari gambaran hidup yang keras dalam dunia ini.
Hari ini, dari dalam kuburnya Lala berteriak, ‘Woiiii, sayangi ayah, ibu dan saudaramu! Elo kudu bersyukur!’
Orang muda harus sayang keluarga. Sebagai orang muda, kita jarang merenungkan hal ini. Kita begitu larut dengan nilai persahabatan, komunitas, dan sekolah, hingga kadang lupa kalau kita punya keluarga.
Ayah dan ibu punya jasa yang amat besar dalam hidup kita. Memang orang tua kadang bisa sangat menjengkelkan, mereka berlaku seakan seperti Tuhan, tidak bisa disalahkan dan selalu benar.
Walaupun demikian, mereka tetaplah orang tua kita. Mereka memang tidak sempurna, tapi ketidaksempurnaan tidak membuat mereka tidak menjadi orang tua kita lagi, bukan? Sadarlah bahwa mereka selalu berharap yang terbaik untuk kita, anak-anaknya. Mereka menyayangi kita, namun seringkali tidak tahu bagaimana caranya menyatakan cinta kasih.
Menjadi orang tua tidak mudah, pahamilah itu!.Sama seperti kita terus belajar untuk menjadi anak yang baik, mereka juga terus belajar untuk menjadi orang tua yang baik. Hargailah usaha mereka.
Dukung dan sayangilah mereka, karena suatu hari kelak akan tiba waktunya kita tidak lagi bisa menyatakan cinta kita pada mereka.
Bagi yang bernasib seperti Lala, bersyukurlah dengan apa yang kalian miliki.
Mungkin Tuhan mengirimkan kakek, nenek, saudara-saudara, atau bahkan sahabat yang bisa menjadi ‘orang tua’ bagi kita. Sayangi dan hormatilah mereka.
Quote:
Inilah pesan-pesan Lala dari dalam kuburnya bagi setiap orang muda.
Setialah dalam perkara kecil, maka engkau akan dipercayakan perkara besar!
Setialah dalam perkara kecil, maka engkau akan dipercayakan perkara besar!
0
2.5K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan