- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kesal Sama Suami, Wanita Muda Bunuh Bayinya Berusia 17 Bulan
TS
bonta87
Kesal Sama Suami, Wanita Muda Bunuh Bayinya Berusia 17 Bulan
Sadis. Kata ini tampaknya tepat ditujukan kepada FT, 20, yang tega menganiaya bayinya yang berusia 17 bulan hingga meregang nyawa. Tersangka FT dibekuk Polres Sukabumi Kota ketika hendak melarikan diri di Kampung Sindanghayu Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Jasad bayi malang tersebut Kamis (28/1) siang dimakamkan di TPU Binong Desa Parungseah, Kabupaten Sukabumi. Isak tangis keluarga dan tetangga turut mengiringi pemakaman bayi tersebut. Bahkan, salah seorang keluarga korban sempat pingsan.
Terungkapnya tersangka pembunuh bayi tersebut setelah polisi melakukan penyelidikan.Penyelidikan dimulai setelah pegawai RSUD R Syamsudin SH, Rabu siang melapor ke polisi ada pasiennya tiba dengan kondisi kritis. Hampir di sekujur tubuhnya mengalami luka lebam. Hingga akhirnya bayi tersebut meregang nyawa ketika mendapatkan perawatan medis.
Kepada polisi, FT mengakui semua perbuatannya. Dia tega menganiaya anaknya sebagai bentuk melampiaskan kekesalan terhadap suaminya, SA yang tidak memberikan nafkah lahir.
Aksi sadisnya ini sering dia lakukan ketika amarahnya mencuat. Untuk yang terakhir kalinya, FT menyiksa anaknya dengan cara membenturkan bayi mungilnya itu ke dinding tembok , mengingit dada serta kuping anaknya, hingga memukul bagian kepalanya.
Kabag Ops Polres Sukabumi Kota, Kompol Sulaeman Salim mengatakan petugas menangkap FT di terminal ketika hendak menuju kampung halamannya. Menurut Sulaeman, tersangka kemungkinan panik setelah menyiksa hingga anaknya lemas dan terluka. Kemudian, tersangka membawa anaknya berobat ke rumah sakit setelah itu menghilang.
Sebelumnya, pada Rabu siang polisi telah mencari keberadaan FT di rumah kontrakannya di Desa Warnasari, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi. Namun, FT tidak ada. Polisi memasang garis polisi di rumah kontrakan tersebut.
Dari pengakuan tetangga kontrakannya, pasangan suami-istri tersebut acapkali terdengar cekcok mulut. Namun mereka tidak mengatahui penyebab pertengkaran tersebut. Mereka tidak terlalu mengenal tersangka FT karena kepribadiannya yang terkesan tertutup.
“Iya pasutri itu memang sering bertengkar tapi kami tidak tahu persoalannya. Kami kaget begitu mendengar bayinya meninggal karena dianiaya. Ibunya memang kurang bergaul,” cetus pemilik kontrakan, Ila Ratna, 36.
Menurut SA, prilaku kasar istrinya tersebut sudah mulai terlihat semenjak dirinya menganggur. Sebelumnya, SA bekerja sebagai tukang bangunan. “Saya tidak menyangka dia tega menganiaya anaknya sendiri hingga meninggal. Saya serahkan proses hukumnya kepada aparat yang berwajib,” tandasnya.
http://poskotanews.com/2016/01/28/ke...usia-17-bulan/
sadis
Jasad bayi malang tersebut Kamis (28/1) siang dimakamkan di TPU Binong Desa Parungseah, Kabupaten Sukabumi. Isak tangis keluarga dan tetangga turut mengiringi pemakaman bayi tersebut. Bahkan, salah seorang keluarga korban sempat pingsan.
Terungkapnya tersangka pembunuh bayi tersebut setelah polisi melakukan penyelidikan.Penyelidikan dimulai setelah pegawai RSUD R Syamsudin SH, Rabu siang melapor ke polisi ada pasiennya tiba dengan kondisi kritis. Hampir di sekujur tubuhnya mengalami luka lebam. Hingga akhirnya bayi tersebut meregang nyawa ketika mendapatkan perawatan medis.
Kepada polisi, FT mengakui semua perbuatannya. Dia tega menganiaya anaknya sebagai bentuk melampiaskan kekesalan terhadap suaminya, SA yang tidak memberikan nafkah lahir.
Aksi sadisnya ini sering dia lakukan ketika amarahnya mencuat. Untuk yang terakhir kalinya, FT menyiksa anaknya dengan cara membenturkan bayi mungilnya itu ke dinding tembok , mengingit dada serta kuping anaknya, hingga memukul bagian kepalanya.
Kabag Ops Polres Sukabumi Kota, Kompol Sulaeman Salim mengatakan petugas menangkap FT di terminal ketika hendak menuju kampung halamannya. Menurut Sulaeman, tersangka kemungkinan panik setelah menyiksa hingga anaknya lemas dan terluka. Kemudian, tersangka membawa anaknya berobat ke rumah sakit setelah itu menghilang.
Sebelumnya, pada Rabu siang polisi telah mencari keberadaan FT di rumah kontrakannya di Desa Warnasari, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi. Namun, FT tidak ada. Polisi memasang garis polisi di rumah kontrakan tersebut.
Dari pengakuan tetangga kontrakannya, pasangan suami-istri tersebut acapkali terdengar cekcok mulut. Namun mereka tidak mengatahui penyebab pertengkaran tersebut. Mereka tidak terlalu mengenal tersangka FT karena kepribadiannya yang terkesan tertutup.
“Iya pasutri itu memang sering bertengkar tapi kami tidak tahu persoalannya. Kami kaget begitu mendengar bayinya meninggal karena dianiaya. Ibunya memang kurang bergaul,” cetus pemilik kontrakan, Ila Ratna, 36.
Menurut SA, prilaku kasar istrinya tersebut sudah mulai terlihat semenjak dirinya menganggur. Sebelumnya, SA bekerja sebagai tukang bangunan. “Saya tidak menyangka dia tega menganiaya anaknya sendiri hingga meninggal. Saya serahkan proses hukumnya kepada aparat yang berwajib,” tandasnya.
http://poskotanews.com/2016/01/28/ke...usia-17-bulan/
sadis
tien212700 memberi reputasi
1
2.3K
35
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan