Agama menjadi saka guru peradaban saat mewariskan berbagai keutamaan hidup. carut-marut di Tanah Air tampaknya karena hantu pocongkkkk lebih ditakuti jika dibandingkan dengan Tuhan.Atas nama agama , harkat martabat sesama mahkluk yang dikasihi Tuhan, Tempat ibadah dirusak. Orang mau beribadah dihambat,belum lg pembatasan SARA yang kental unsur ini-itu. Itulah ciri rasa keagamaan yang lebih tebal dari rasa ketuhanan itu sendiri. Orang memeluk agama tanpa memeluk kemanusiaan. Agama menjadi cermin bagi distorsi akhlak,budi pekerti. Korupsi dan penindasan,kemaksiatan dan tindakan amoral lain menjadi abnormal berhadapan dengan nilai-nilai agama yang menjungjung tinggi keluhuran moral. Agar masyarakat tidak berjalan mundur,agama harus dihadirkan dalam bentuk yang beradab. Yang diamalkan dari agama adalah nilai-nilai kemanusiaannya yang menghargai toleransi (bukan radikal), yang membangun (bukan merusak) dan yang menghidupkan (bukan mematikan). Manusia dalam beberapa dekade ini diturunkan harkatnya kepada benda bahkan lebih rendah dari hewan. Kita mengaku bangsa religius,namun kebijakan penguasa tidak mencermikan religiositas sosial yang berpihak kepada orang miskin dan prihatin dengan keadaan bangsa yang miskin malah semakin sibuk berbenah untuk perut,kenyamanan dan sandangan sosial. Nama Tuhan disebut dalam doa. Nyanyian kudus nan merdu melantun indah,Namun,apa kita tidak mampu merefleksikan wajah Tuhan dalm kehidupan berbangsa dan bernegara ini..?? Kita miskin pemimpin yang mau melayani dan menderita bersama rakyat. Motivasi menjadi pemimpin baru sebatas mobilitas sosial,kekuasaan dan kemehawaan. Padahal kebesaran seorang pemimpin diukur dari pelayananya melayani kaum miskin. Kita terjebak dalam formalisasi ajaran (ortodoksi),sementara agama dibuat mandul dari praksis sosialnya (ortopraksis) [/SPOILER].





dan hakikat dari tulisan ane ini gan , secara politik yang seharusnya berkembang dalam negara demokratis ini adalah perasaan bahwa semua warga berkedudukan yang sama berhadapan dengan HUKUM


Merdekalah Negri Kita Sejahteralah Bangsa Kita.