KEBUMEN, suaramerdeka.com – Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesodibyo mengaku prihatin atas kenyataan bahwa mayoritas pemuda saat ini enggan mewarisi orang tuanya untuk menjadi petani. Para pemuda tidak ingin bernasib melarat seperti orang tuanya menjadi alasan utama keengganan tersebut.

“Kenyataan bahwa mayoritas petani belum makmur terjadi di Indonesia. Sehingga berdampak pada keengganan anak-anak muda kita yang tidak mau memilih menjadi petani karena takut bernasib sama seperti orang tuanya,” ungkap Hary Tanoesodibyo dalam orasi politiknya saat Rapat Koordinasi, Verifikasi Internal dan Pelantikan DPC-DPC Partai Perindo se-Dapil Jateng VII (Kebumen, Banjarnegara dan Purbalingga) di Hotel Grafika Gombong, Kebumen, Rabu (27/1) siang.

Kenyataan lain yang juga sangat memprihatinkan, lanjut HT, adalah mayoritas petani Indonesia adalah sebagai penggarap lahan atau sawah dan bukan sebagai pemilik lahan. Melihat kenyataan tersebut jelas bahwa kebanyakan petani kita adalah buruh tani karena mengerjakan lahan orang. Mereka mendapatkan hasil dari jasa tenaga yang dikeluarkan bukan hasil penjualan hasil panennya.”Oleh karenanya saya meminta kepada segenap pemimpin daerah untuk memberi perhatian lebih terhadap para pemuda dan dunia pertanian. Sebab sektor pertanian bisa menjadikan kemakmuran bagi masyarakat,” imbuhnya.

http://berita.suaramerdeka.com/hary-tanoe-prihatin-pemuda-enggan-jadi-petani/

sama pak saya juga khawatir:
khawatir sama anak jaman sekarang yang lebih suka ngabisin waktu nonton sinetron2 sampah di stasiun TV punya bapak