Ya'alon mengatakan, ambisi dalam membuat senjata nuklir dan pembangunan infrastruktur militer yang dilakukan Iran lebih berbahaya dan lebih mengancam Israel dibandingkan dengan ISIS.

YERUSALEM - Israel terus mengekspresikan kekecewaan atas dicabutnya sanksi terhadap Iran, setelah Badan Energi Atom Internasional menverifikasi bahwa Iran telah mengimplementasikan secara penuh kesepakatan nuklir. Pernyataan terbaru mengenai hal ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon.

Ya'alon mengatakan, ambisi dalam membuat senjata nuklir dan pembangunan infrastruktur militer yang dilakukan Iran lebih berbahaya dan lebih mengancam Israel dibandingkan dengan ISIS.

"Iran adalah musuh utama kami, dan jika dapat memilih antara Iran dan ISIS dalam konflik terbuka, saya akan lebih memilih berkonflik langsung dengan ISIS," ucap Ya'alon seperti dilansir Russia Today pada Rabu (20/1).

"Teheran adalah rezim yang brutal dengan desain pada hegemoni regional. Hizbullah adalah proksi Iran, dengan kemampuan untuk menyatakan perang. Iran saat ini memiliki infrastruktur teror di lima benua: Asia, Afrika, Eropa dan kedua di Amerika Selatan dan Utara," sambungnya.

Hal senada juga sebelumnya diutarakan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia mengatakan, impelementasi penuh kesepakatan nuklir berbahaya bagi kawasan Timur Tengah, dan menyebut Iran masih terus mensponsori sejumlah kelompok teror di dunia.

international.sindonews.com/read/1078636/43/israel-iran-lebih-berbahaya-dibanding-isis-1453274804