- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
KapalTernak Kosong Muatan, PELNI Menolak Dijadikan Kambing Hitam


TS
pkspiyungan.org
KapalTernak Kosong Muatan, PELNI Menolak Dijadikan Kambing Hitam
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) menolak dijadikan kambing hitam atas hasil nihil kapal ternak setelah dua kali berlayar dari Nusa Tenggara Timur ke Jakarta.
Direktur Utama PT Pelni Elfien Guntoro mengatakan pihaknya hanya operator kapal tanpa ada sangkut pautnya ada atau tidaknya sapi yang dibawa.
“Pelni hanya operator, tinggal diminta jalan sesuai emploi,” ujar Elfien ketika dihubungi, Kamis, 21 Januari 2015.
Sebelumnya, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian, Fini Murfiani, mengatakan hal itu terjadi lantaran PT Pelni (Persero) selaku operator terlalu mendadak membuat jadwal keberangkatan kapal. Pada pelayaran kedua, 23 Desember lalu, Kementerian Pertanian baru mendapatkan informasi jadwal KM Camara dari Pelni pada 18 Desember.
"Terlalu mepet untuk mengumpulkan sapi dari peternak di NTT. Apalagi saat itu dekat dengan momen Natal dan tahun baru," kata Fini beberapa hari yang lalu.
Menurut Elfien, kapal nihil muatan akibat tak ada kesepakatan harga antar pemerintah dan peternak semata. Peternak ingin dibeli sesuai harga di Jawa, sementara Kementan membawa anggaran yang minim. “Jadi tak ada kesepakatan sehingga sapi tak memungkinkan diangkut,” katanya.
Elfien mengatakan pihaknya bergerak sesuai koordinasi antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perhubungan. “Kami tinggal mengikuti arahan yang punya muatan (Kementan) dan pemberi subsidi menjalankan kapal (Kemenhub),” kata dia. Agar tak mengulangi kesalahan, menurut Elfien, ketiga pihak telah melakukan evaluasi bersama Rabu malam.
http://bisnis.tempo.co/read/news/201...ang-disalahkan
Direktur Utama PT Pelni Elfien Guntoro mengatakan pihaknya hanya operator kapal tanpa ada sangkut pautnya ada atau tidaknya sapi yang dibawa.
“Pelni hanya operator, tinggal diminta jalan sesuai emploi,” ujar Elfien ketika dihubungi, Kamis, 21 Januari 2015.
Sebelumnya, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian, Fini Murfiani, mengatakan hal itu terjadi lantaran PT Pelni (Persero) selaku operator terlalu mendadak membuat jadwal keberangkatan kapal. Pada pelayaran kedua, 23 Desember lalu, Kementerian Pertanian baru mendapatkan informasi jadwal KM Camara dari Pelni pada 18 Desember.
"Terlalu mepet untuk mengumpulkan sapi dari peternak di NTT. Apalagi saat itu dekat dengan momen Natal dan tahun baru," kata Fini beberapa hari yang lalu.
Menurut Elfien, kapal nihil muatan akibat tak ada kesepakatan harga antar pemerintah dan peternak semata. Peternak ingin dibeli sesuai harga di Jawa, sementara Kementan membawa anggaran yang minim. “Jadi tak ada kesepakatan sehingga sapi tak memungkinkan diangkut,” katanya.
Elfien mengatakan pihaknya bergerak sesuai koordinasi antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perhubungan. “Kami tinggal mengikuti arahan yang punya muatan (Kementan) dan pemberi subsidi menjalankan kapal (Kemenhub),” kata dia. Agar tak mengulangi kesalahan, menurut Elfien, ketiga pihak telah melakukan evaluasi bersama Rabu malam.
http://bisnis.tempo.co/read/news/201...ang-disalahkan






0
10.4K
117


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan