- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
9 Imbauan Aneh Jelang Gerhana Matahari Total 1983


TS
bonteng2000
9 Imbauan Aneh Jelang Gerhana Matahari Total 1983


Gerhana Matahari Total di Indonesia
9 Imbauan Aneh Jelang Gerhana Matahari Total 1983
.
Gerhana matahari total eksklusif di Indonesia akan terjadi lagi pada 9 Maret 2016. Kali ini gerhana tak mampir di Jawa. Daerah yang dilintasi gerhana matahari total hanya Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan sekitar Maluku.
Dan ini pernah terjadi di Indonesia pada tanggal 11 Juni 1983, berikut 9 himbauan aneh pemerintah terhadap Rakjat Indonesia :
Spoiler for 9 Himbauan Aneh Pemerintah : :

Quote:
Quote:
1. Sinar matahari tidak boleh masuk rumah.
Quote:
Pejabat Gubernur Jawa Tengah Ismail menyerukan agar masyarakat masuk ke rumah saat mendengar sirene dimulainya gerhana. Ia menginstruksikan semua jendela, genting, dan semua lubang yang memungkinkan sinar matahari masuk rumah agar ditutup. Masyarakat juga diminta tidak bepergian keluar desa selama gerhana.
Quote:
2. Sumur harus ditutup agar tidak kena sinar gerhana
Quote:
Selain mencegah sinar matahari masuk rumah dengan menutup jendela, genting kaca, dan ventilasi, ternyata sumur pun harus ditutup. Kromo (57), penduduk Desa Tambakboyo, Boyolali, Jawa Tengah, mengatakan Lurah menyuruhnya menutup sumurnya saat gerhana. Tapi tak dijelaskan, bahaya yang akan terjadi bila sumur tak ditutup.
Quote:

Quote:
3. Kaca Mobil Harus ditutup
Quote:
Kanwil Departemen Penerangan Jawa Tengah menyebarkan himbauan yang dikutip media cetak bahwa pada 11 Juni 1983 mobil boleh berjalan seperti biasa, namun kaca mobil harus ditutup demi mencegah masuknya sinar matahari. Tapi tidak disebutkan bagaimana cara menutupnya agar pengemudi tetap bisa menjalankan mobil dengan aman.
Quote:

Quote:
4. Wajib mengajak tetangga menonton televisi dan membawa televisi ke masjid
Quote:
Gubernur Jawa Timur Sunandar Priyosudarmo menganjurkan warganya menonton gerhana di televisi. Ia mengingatkan agar jika ada tetangga yang tak punya televisi, maka wajib diajak menonton di rumah warga yang punya televisi. Bahkan ia meminta televisi dibawa ke masjid atau langgar, supaya usai salat gerhana bisa menonton bersama-sama.
Quote:

Quote:
5. Mobil dan kendaraan umum dilarang berhenti selama gerhana
Quote:
Gubernur Jawa Timur Sunandar Priyosudarmo meminta kendaraan umum dan kendaraan pribadi yang kebetulan ada di jalan saat gerhana tidak berhenti. Pengemudi dianjurkan terus menjalankan kendaraannya, jangan sampai memberi kesempatan kepada penumpang untuk memperhatikan gerhana matahari secara langsung. Melihat gerhana disebutnya bisa mengakibatkan mata buta
Quote:
6. Selama gerhana, dilarang mencari rumput untuk ternak
Quote:
Pemerintah Kabupaten Boyolali meminta petani mencari rumput lebih banyak sehari sebelum gerhana. Sehingga pada 11 Juni 1983, mereka tak perlu keluar mencari pakan ternak dan berdiam saja di dalam rumah.
Quote:
7. Gerakan mendekap anak agar tak buta karena gerhana
Quote:
Bupati Sukoharjo Gatot Amrih memerintahkan semua pegawai pemerintah kabupaten agar pulang ke rumah dua jam sebelum gerhana. Walau tidak libur, bupati meminta mereka pulang dan mendekap anak-anak di rumah. "Mendekap anak di saat gerhana adalah perintah Bupati, biarlah matahari saja yang buta, jangan kita."
Quote:

Quote:
8. Perjalanan kereta ditunda agar penumpang tidak buta
Quote:
PJKA Jatim meminta karyawannya tidak melihat gerhana secara langsung. Kereta yang akan berangkat pada saat berlangsungnya gerhana, jadwalnya harus diundur agar penumpang terhindar dari kebutaan karena melihat gerhana dari jendela kereta. Jika jadwal tak bisaSementara yang berangkat diminta penumpang tidak melihat gerhana lewat jendela.
Quote:
Quote:
9. Dilarang mempotret Gerhana.
Quote:
Ketua Semarang Photo Club Lukito menyerukan kepada masyarakat khususnya penggemar fotografi agar tidak memotret gerhana karena bisa mengakibatkan kebutaan total. Gerhana juga merusak lightmeter kamera.
Quote:

Quote:
Spoiler for Kisah Warga Sragen Melawan Anjuran Pemerintah untuk Lihat Gerhana 1983:
Quote:
Larangan melihat gerhana matahari total tahun 1983 di wilayah Pulau Jawa sangat masiv, bahkan ada ancaman bila melihat gerhana secara langsung bisa menimbulkan kebutaan. Hal tersebut juga terjadi di Sragen, Jawa Tengan, seluruh kota seperti kota mati pada saat gerhana, tetapi ada kisah menarik tentang satu keluarga yang justru berkeliling kota pada saat itu. Bagaimana kisahnya?
"Waktu itu nggak ada yang boleh keluar, semua genting diselimutin. Sumur yang digali pun ditutupi pakai kardus jadi ventilasinya ditutup semua pakai lakban, kecuali rumah saya. Bapak saya bilang nggak usah, gerhana itu biasa aja, kebetulan rumah saya juga di jalan raya," ujar Setyawan Murdono dalam keteranganan kepada detikcom, Selasa (26/1/2016).
Setyawan kemudian menceritakan bagaimana sebelum hari H, pemerintah melakukan sosialisasi besar-besaran mengenai bahaya melihat gerhana matahari total. Banyak spanduk bahaya gerhana terpampang di wilayah sekitar Sragen. Pengurus RT/RW setempat juga beberapa kali melakukan penyuluhan mengenai bahaya melihat gerhana.
"Waktu itu saya tinggal di sebuah kota kecil di Sragen, saya ingat betul saya masih kelas 3 SMP. Sebelum hari H banyak spanduk berisi larangan juga ancaman melihat gerhana waktu itu. Selain itu di banyak tempat juga digelar penyuluhan yang isinya ancaman, kurang lebih isinya seperti ini "Kalau mau buta silakan saja lihat gerhana". Saya sendiri 2 atau 3 kali mengikuti penyuluhan," ungkapnya.
Akibat sosialiasi itu banyak warga ketakutan dan memilih untuk mengikuti anjuran pemerintah dan pihak keamanan untuk tidak keluar rumah untuk melihat gerhana matahari total. Ia menggambarkan suasana Sragen waktu itu seperti kota mati, jalanan sunyi, benar-benar tidak ada aktivitas. Setyawan dan keluarganya memilih untuk keluar rumah dan melawan anjuran tersebut karena penasaran ingin melihat langsung apa yang sebenarnya terjadi. Ia pun sempat ditegur polisi yang tengah berpatroli.
"Pas saya keliling, suasananya benar-benar sepi, kaya kota mati. Pokonya suasananya kaya ada mau kiamat, kemudian saya lanjut jalan ke stadion ada orang orang Jepang bawa teropong . Pas hari H saya malah jalan-jalan terus diusir usir sama polisi patroli. Ketakutan yang luar biasa, tapi bapak saya bilang ya gapapa, jadi kami tetap keliling," katanya.
Saat berkeliling, Ia sempat memperhatikan apa saja yang terjadi. Ia melihat bagaimana aktivitas hewan peliharaannya dan aktivitas tanaman putri malu yang banyak tumbuh disekitar lingkungannya. Ia menambahkan saat berkeliling, Ia hanya melihat orang Jepang yang tengah melakukan penelitian dan para polisi yang sedang berpatroli.
"Saya perhatikan hewan-hewan peliharaan saya, ternyata hewan peliharaan pada masuk ke rumah karena mengira sudah sore. Rumah saya kan besar, hewannya nggak dikurung dan pas gerhana langsung masuk semua, kemudian saya perhatikan lagi, putri malu itu menutup semua, jadi seperti menjelang sore," ucap Setyawan.
Setyawan berharap untuk gerhana matahari total 9 Maret 2016 nanti tidak terjadi lagi pembodohan massal terhadap masyarakat. Dia mengatakan dampak kebutaan saat melihat gerhana matahari total itu tidak benar sama sekali. Jadi, ia mengimbau untuk masyarakat luas untuk bisa menikmati gerhana yang terjadi tahun ini.
"Untuk gerhana tahun ini, jangan ada kebodohan-kebodohan seperti tahun 1983. Katanya habis ngelihat gerhana bisa buta, wong saya sampai sekarang masih bisa melihat kok, alhamdulillah," tutupnya.
Quote:


Diubah oleh bonteng2000 28-01-2016 08:11


nona212 memberi reputasi
1
3.8K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan