- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jika kamu santri pasti pernah melakukan ini!


TS
shamhay21
Jika kamu santri pasti pernah melakukan ini!
Spoiler for Buka:
Ini Thread panjang pertama ane di kaskus. Temanya berkenaan dengan santri. Iseng-iseng yang penting posting dulu dah. Walaupun belom sebagus kaskuser-kaskuser senior, tapi semoga bisa menghibur agan-agan semuanya.
Spoiler for Pembukaan:
Ane buat thread ini hanya untuk hiburan semata sebagai bahan bacaan agan-agan sambil menemani minum kopi atau teh. Kaga ada sama sekali niatan untuk menjelek-jelekan santri-santri di pondok pesantren. 
Sebagian besar trit ini ane buat berdasarkan pengalaman ane yang sangat berharga (yaelah). Pengalaman ane pas mondok yang sangat tak telupakan dan membuat ane senyum-senyum sendiri ketika mengingatnya. Kenakalan ane dan teman-teman seperjuangan, kelucuan-kelucuan yang telah terjadi, rasanya ane pengen share ke agan semua (lebay). kok jadi curhat yeh !?
yaudah lah langsung aja gan. Selamat membaca!

Sebagian besar trit ini ane buat berdasarkan pengalaman ane yang sangat berharga (yaelah). Pengalaman ane pas mondok yang sangat tak telupakan dan membuat ane senyum-senyum sendiri ketika mengingatnya. Kenakalan ane dan teman-teman seperjuangan, kelucuan-kelucuan yang telah terjadi, rasanya ane pengen share ke agan semua (lebay). kok jadi curhat yeh !?
yaudah lah langsung aja gan. Selamat membaca!
Pelanggaran-Pelanggaran yang Pernah Dilakukan Santri
Santri adalah sebutan bagi orang-orang yang menimba ilmu di pondok pesantren, atau setidaknya berguru pada para ulama atau kyai.Berperilaku baik adalah sesuatu yang sangat melekat dengan diri santri, namun siapa sangka jika santri juga tetap melakukan pelanggaran-pelanggaran dari peraturan di pondoknya. Dan inilah beberapa pelanggaran yang dilakukan para santri saat mondok di pesantren.
1. Ngga/Bolos Jama'ah
Quote:
Terkadang santri begitu malas. Seperti pengalaman saya ketika mondok yang sering meng ‘entar-entar’ kan sesuatu, akibatnya ketika waktu berjama’ah tiba kami (saya dan teman-teman) banyak yang telat berjama’ah. Ada juga yang ketiduran, jadi bolos shalat berjama’ah. Biasanya bolos jama’ah karena ketiduran itu terjadi pada waktu sholat subuh. Karena malamnya lembur saat ngaji, musyawarah atau bergadang, sebagian santri jadi kesiangan sholat subuh berjamaah.

2. Ngga Hafal

Quote:
Di sebagian pesantren memang hafalan merupakan sesuatu yang wajib. Hafalannya seperti ayat-ayat al-Qur’an dan kitab kuning kaya imrithi, alfiyah, aqidatul awam, nadham maqsud, juman, dll. Permasalahannya sebagian santri tidak hafal saat setoran hafalan. Alasannya bervariasi seperti jadwal padat, tidak ada waktu untuk menghafal, terlalu sibuk, habis disuruh-suruh, habis nyuci baju, baru selesai ngaji, ada ujian disekolah, tugas pr, lemah dalam hafalan, dll. Padahal mah intinya malas (pengalaman
). Nyatanya santri yang lain bisa menghafal dan mencapai target yang ditentukan dengan kondisi yang sama.

3. Tidak Berbahasa Arab[/size]

Quote:
Di sebagian pesantren, para santri diwajibkan untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Arab atau Inggris. jika tidak maka akan dihukum. Hukumannya macam-macam, bisa jepret, denda, atau diberi peringatan dulu. Pada kenyataanya banyak santri yang melanggar aturan ini. Alasannya, sulit menjelaskan sesuatu dengan bahasa asing, kan kalau dengan bahasa Indonesia lebih jelas. Padahal bisa berbahasa Arab dan Inggris adalah salah satu keunggulan santri.
4. Ghasab

Quote:
Ini mungkin yang paling sering dilakukan santri sehari-hari, ‘Ghasab’. Ghasab atau dibaca gosob adalah meminjam sesuatu tanpa izin pemilik. Sebenarnya hal ini tidak diperbolehkan, tapi sebagian santri meng’helah’nya dengan alasan ‘ulima ridohu.
Ghasab paling sering dilakukan santri katika sedang dalam keadaan genting seperti saat berangkat sholat jum’at, buru-buru ngaji, di panggil pak kyai/ustadz, disuruh-suruh senior, atau keluar dengan teman. Barang yang di ghasab mulai dari sendal, baju koko, kaos, pensil, pulpen, kitab, tas, sepatu celana, sarung sampai celana dalam/sempak (#wow)
.
Ghasab paling sering dilakukan santri katika sedang dalam keadaan genting seperti saat berangkat sholat jum’at, buru-buru ngaji, di panggil pak kyai/ustadz, disuruh-suruh senior, atau keluar dengan teman. Barang yang di ghasab mulai dari sendal, baju koko, kaos, pensil, pulpen, kitab, tas, sepatu celana, sarung sampai celana dalam/sempak (#wow)

5. Mencuri

Quote:
Sebagian santri memang ada yang sering mencuri, biasanya itu bawaan dari rumah dan memang dia punya penyakit suka nyolong. Ini sering sekali terjadi dengan sendal, apa lagi saat solat jum’at. Namun terkadang ada santri yang mencuri lantaran kepepet/kejepit untuk suatu urusan. Barang yang biasa dicuri adalah uang, hape, baju, celana, sempak, sendal, sepatu, buku, kitab dll. Barangnya ngga jauh beda sama ghasab. Kalo ketahuan sanksi nya bisa berupa jepret rotan, botak, banjur air got, dan dikeluarkan, tergantung tingkat pencuriannya.
6. Main PS/ Warnet

Quote:
Suntuk di pesantren dan bosan dengan mengaji terus-menerus, para santri mencari hiburan. Main Playstasion adalah salah satu jalan keluarnya. Kalau ketahuan sangsinya botak. Sama halnya juga dengan main ke warnet. Biasanya santri pergi ke warnet dengan izin untuk mengerjakan tugas sekolah, tapi pada kenyataannya tugas cuma sebentar, selebihnya facebookan. Ada juga yang pergi ke warnet diam-diam saat bolos sekolah. Entah sekedar main sosial media ataupun nge-game.
7. Merokok

Quote:
Rokok memang membuat seseorang menjadi nyandu. Akibatnya seseorang menjadi ketergantungan dengan rokok. Kalo tidak merokok, mulut rasanya asem. Begitu juga dengan santri, santri yang sudah rutin merokok di rumah, pasti kaget saat di pondok ada peraturan tidak boleh merokok, karena nahan tidak merokok tuh susah benar. Karena tidak tahan, ada saja santri yang diam-diam ngerokok. Mereka biasanya sembunyi-sembunyi merokok di tempat-tempat seperti kamar mandi, di warung, di sekolah, atau saat keluar dari pesantren seperti di warnet dan rental PS. Kalo udah ketahuan, dapat dipastikan rambut kepala akan hilang alias digundul. Tapi ada juga yang nego sama pengurus supaya ngga di botak.

8. Bawa Hape
Quote:
Nyantri emang penuh perjuangan. Ngga bebas kaya di rumah. Bagi yang sehari-hari nempel terus sama hape pasti susah banget lepasnya, Jadi pas mondok hapenya juga dibawa, entah buat nelpon orang tua, teman, atau doi (pacar). Atau juga buat internetan, main facebook, twitter, dan main game. Padahal sudah ada peraturan yang tidak memperbolehkan. Kalo ketahuan hapenya bisa di banting sama pengurus atau disita sampai liburan, atau dijual dan hasilnya buat pondok.
Tapi ada sebagian pesantren yang memperbolehkan santrinya bawa hape. Biasanya santri yang sudah senior dan jadi ustadz, atau santri yang sudah menjadi mahasiswa.
Tapi ada sebagian pesantren yang memperbolehkan santrinya bawa hape. Biasanya santri yang sudah senior dan jadi ustadz, atau santri yang sudah menjadi mahasiswa.
9. Surat Cinta

Quote:
Tak ada kayu akar pun jadi. Sama seperti santri, tak ada hape kertas pun jadi, tak bisa sms-an surat-menyurat pun jadi. Sebenernya udah ngga jaman pacaran via surat-suratan. Tapi mau gimana lagi, di pesantren tidak boleh membawa hape, solusinya ya surat-suratan kaya tempo dulu. Namun sebetulnya surat-menyurat itu tidak kalah asiknya dengan smsan di hape. Atmosfirnya tuh berbeda. Perasaan deg-degan dan kasmaran yang menyelimuti saat menunggu surat balasan itu sesuatu banget. 
Sekali ngirim surat, nunggu balasannya bisa sampai seminggu bahkan dua minggu, mencari-cari kesempatan ngirim. Tapi kalau lagi lancar, sehari-dua hari juga sampai. Bagi yang sudah sering surat-suratan, biasanya di ganti dengan buku. Jadinya tukeran buku (buku pacaran), dengan judul buku di ganti dengan buku pelajaran. Pelajaran shorof misalnya.
Surat-suratan dipondok juga beresiko. Biasanya pengurus mengadakan razia hape. Tapi kalo ada surat-suratan santri juga diambil. Padahal pengurusnya juga surat-suratan tuh
.

Sekali ngirim surat, nunggu balasannya bisa sampai seminggu bahkan dua minggu, mencari-cari kesempatan ngirim. Tapi kalau lagi lancar, sehari-dua hari juga sampai. Bagi yang sudah sering surat-suratan, biasanya di ganti dengan buku. Jadinya tukeran buku (buku pacaran), dengan judul buku di ganti dengan buku pelajaran. Pelajaran shorof misalnya.
Surat-suratan dipondok juga beresiko. Biasanya pengurus mengadakan razia hape. Tapi kalo ada surat-suratan santri juga diambil. Padahal pengurusnya juga surat-suratan tuh

10. Pacaran

Quote:
Ini kelanjutan dari surat-suratan. Kalau sudah pacaran atau bahasa halusnya “ade kaka an” dan belum puas dengan mengungkapkannya lewat surat, maka ada saja santri yang merencanakan untuk ketemuan. Kencan santri atau pacaran Islami. Gimana hukumnya tuh? Bahas sendiri deh di bahtsul masail. Yang jelas di pesantren ngga boleh. Ketika ketahuan maka paling sering hukumannya adalah di arak keliling pesantren sambil dikalungi papan dengan tulisan ‘Saya pacaran, saya tidak akan mengulanginya lagi’ atau dengan bahasa lain.

11. Jalan-jalan ke Mall

Quote:
Di saat santri tenggelam dalam kejenuhan tingkat dewa dan kesumpekan jadwal pondok yang padat, timbulah pikiran untuk refresing sejenak. Salah satunya adalah pergi keluar pondok, menuju dunia luar (#ceilah). Biasanya santri yang pondok pesantrennya berada di pelosok desa akan berangkat kekota untuk pergi ke mall. Mengganti pakayan sehari-hari seperti sarung, sendal, baju koko, peci dan bergaya seperti anak kota bertopi, kemeja/kaos, dan sepatu kets (bagi santri cowok). Tapi ada juga yang biasa-biasa saja pakai peci, sarung, dan baju koko saat pergi ke mall. Padahal di mall cuma lihat-lihat cuci mata doang, paling jauh makan dan ke toko buku.

12. Lapak Jemuran

Quote:
Ada beberapa santri yang sangat iseng. Ketika mereka capek-capek nyuci dan ngga ada lapak untuk menjemur, mereka bakal memblokir/menyingkirkan jemuran orang lain supaya dapat lapak. Hal ini juga berlaku pada gantungan-gantungan baju. Yang bikin kesel, ketika kita juga baru jemur dan belom kering bajunya sudah di blokir, trus pakayan yang diblokir ditaro asal-asalan tanpa memberi tahu pemilik, akibatnya sebagian pakayan jadi hilang. (#Kzl)


13. Berantem

Quote:
Santri juga manusia punya rasa punya hati. Jika hatinya tersakiti rasasanya pun ngga enak. Kalau hati ngga enak dan masalah tidak dapat dikompromikan, ujung-ujungnya berantem. Mulai dari adu mulut, Main jotos-jotosan, tendang-tendangan, sundul-sundulan, jambak-jambakan sampai cakar-cakaran, abis itu baikan, ngga lama. Kalau ketahuan pengurus dua-duanya yang berantem ditakzir/dihukum. Tapi yang begitu umumnya santri laki-laki. Kalau santri perempuan walaupun ada juga yang main tangan tapi biasanya berantemnya tuh diem-dieman sampai berhari-hari, malah ada yang nulis-nulis surat buat musuhnya (kaya surat diplomasi aja, red).

Itulah beberapa pelanggaran yang pernah dilakukan santri di pondok pesantren. Jika kamu seorang santri, pelanggaran yang mana yang pernah kamu lakukan?

Spoiler for Sumber:
Sumber : pengalaman ane dan teman-teman ane.
Sumber Gambar : dari dokumen pribadi, google gambar, dan screenshoot youtube
Sumber Gambar : dari dokumen pribadi, google gambar, dan screenshoot youtube
Spoiler for Penutup:
Segitu dulu gan postingan ane kali ini, kalo kurang tambahin sendiri di bawah yee..
Ane mau ngikutin kaskuser-kaskuser laen minta cendol nya.
Walaupun ane ngga paham betul apa tujuannya, yang jelas cendol itu enak.
Dan jangan kasih ane bata.
Walau ane ngga ngerti juga maksudnya apapun itu, yang jelas di lempar bata itu ga enak. hehe.
Ane mau ngikutin kaskuser-kaskuser laen minta cendol nya.

Walaupun ane ngga paham betul apa tujuannya, yang jelas cendol itu enak.


Dan jangan kasih ane bata.

Walau ane ngga ngerti juga maksudnya apapun itu, yang jelas di lempar bata itu ga enak. hehe.




caangkakaleng memberi reputasi
1
8.1K
Kutip
31
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan