- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
In Time: Saat Usia Dijadikan Sebagai Mata Uang


TS
anwar04
In Time: Saat Usia Dijadikan Sebagai Mata Uang

Quote:
Higan, apa kabar nih? Semoga sehat dan baik selalu, ya..
Sebelumnya ane ucapin makasih buat agan yang udah berkunjung, komen, dan rate5. Dan seperti biasa, kalau agan nggak suka, langsung ajah tutup jendela Kaskus di layar komputer agan sista.
Di tret ini ane mau bahas film jadul yang berjudul In Time. Film ini juga diketahui berjudul Now dan I'm Mortal. Kebayang nggak tuh, judulnya saja sampe 3 biji, gans. Mungkin saking susahnya buat narik benang merah dari ceritanya kali, ya?
Baiklah, daripada kebanyakan basa-basi, mari kita lanjut bahas film yang diperankan oleh Justin Timberlake ini. Apa saja yang bisa diambil nilai-nilainya? Yuk langsung bedah, gans!


Sebelumnya ane ucapin makasih buat agan yang udah berkunjung, komen, dan rate5. Dan seperti biasa, kalau agan nggak suka, langsung ajah tutup jendela Kaskus di layar komputer agan sista.
Di tret ini ane mau bahas film jadul yang berjudul In Time. Film ini juga diketahui berjudul Now dan I'm Mortal. Kebayang nggak tuh, judulnya saja sampe 3 biji, gans. Mungkin saking susahnya buat narik benang merah dari ceritanya kali, ya?
Baiklah, daripada kebanyakan basa-basi, mari kita lanjut bahas film yang diperankan oleh Justin Timberlake ini. Apa saja yang bisa diambil nilai-nilainya? Yuk langsung bedah, gans!

Quote:
Usia Produktif

Kita awali pembahasan ini dari hal yang paling mendasar. Menurut alur cerita, seseorang akan mulai memiliki 'jam kehidupan' di tangannya saat ia berusia 25 tahun.
Menurut analisa ane, kenapa umur 25 tahun yang dipilih? Ini semata karena di usia tersebut sebagian besar orang telah mencapai kematangan emosional. Oleh sebab itu, jika seseorang tidak bekerja dengan sungguh-sungguh, maka jam kehidupan di tangannya akan berhenti dan itu artinya kehidupannya berakhir.
Begitupun di kehidupan nyata, jika seseorang telah mencapai usia 25 tahun sementara kehidupan yang dijalaninya tidak serius dalam artian bersantai-santai, tidak bekerja, tidak berkreativitas, maka bersiaplah menjalani kehidupan yang penuh dengan kesulitan.

Kita awali pembahasan ini dari hal yang paling mendasar. Menurut alur cerita, seseorang akan mulai memiliki 'jam kehidupan' di tangannya saat ia berusia 25 tahun.
Menurut analisa ane, kenapa umur 25 tahun yang dipilih? Ini semata karena di usia tersebut sebagian besar orang telah mencapai kematangan emosional. Oleh sebab itu, jika seseorang tidak bekerja dengan sungguh-sungguh, maka jam kehidupan di tangannya akan berhenti dan itu artinya kehidupannya berakhir.
Begitupun di kehidupan nyata, jika seseorang telah mencapai usia 25 tahun sementara kehidupan yang dijalaninya tidak serius dalam artian bersantai-santai, tidak bekerja, tidak berkreativitas, maka bersiaplah menjalani kehidupan yang penuh dengan kesulitan.
Quote:
Upah Usia

Di dalam film ini, seorang pekerja akan menerima upah harian berupa jam kehidupan. Jika dalam satu hari ia berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan, maka ia akan mendapat upah sekian menit, jam, dan atau hari.
Kemudian waktu yang ia peroleh itu dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Contoh, ia ingin minum kopi, maka ia harus memberikan 4 menit kehidupannya untuk secangkir kopi. Semakin bagus barang yang diinginkan, maka ia harus membayar lebih banyak waktu. Contoh lain, ketika si tokoh utama ingin pergi ke sektor lain, maka ia harus membayar sekian bulan waktu yang diambil dari kehidupannya.
Jadi, jika ia memiliki jam kehidupan selama satu tahun, dan ia ingin pergi ke distrik X. Maka ia harus membayar dua bulan sehingga usia yang dimilikinya hanya tinggal 10 bulan saja.
Hal ini juga yang terjadi di kehidupan nyata. Seorang pekerja membeli secangkir kopi di sebuah restauran seharga Rp 20.000/ cangkir. Uang tersebut tidak lain ia dapatkan dengan cara bekerja dalam waktu tertentu.
Jika agan ingin pergi ke luar negeri, maka agan harus bekerja dan menabung selama sekian bulan untuk punya uang yang cukup. Selama waktu bekerja tersebut, kebebasan agan terenggut. Hal ini sama saja dengan agan menjual waktu agan kepada pemilik perusahaan untuk mendapatkan uang bukan?

Di dalam film ini, seorang pekerja akan menerima upah harian berupa jam kehidupan. Jika dalam satu hari ia berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan, maka ia akan mendapat upah sekian menit, jam, dan atau hari.
Kemudian waktu yang ia peroleh itu dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Contoh, ia ingin minum kopi, maka ia harus memberikan 4 menit kehidupannya untuk secangkir kopi. Semakin bagus barang yang diinginkan, maka ia harus membayar lebih banyak waktu. Contoh lain, ketika si tokoh utama ingin pergi ke sektor lain, maka ia harus membayar sekian bulan waktu yang diambil dari kehidupannya.
Jadi, jika ia memiliki jam kehidupan selama satu tahun, dan ia ingin pergi ke distrik X. Maka ia harus membayar dua bulan sehingga usia yang dimilikinya hanya tinggal 10 bulan saja.
Hal ini juga yang terjadi di kehidupan nyata. Seorang pekerja membeli secangkir kopi di sebuah restauran seharga Rp 20.000/ cangkir. Uang tersebut tidak lain ia dapatkan dengan cara bekerja dalam waktu tertentu.
Jika agan ingin pergi ke luar negeri, maka agan harus bekerja dan menabung selama sekian bulan untuk punya uang yang cukup. Selama waktu bekerja tersebut, kebebasan agan terenggut. Hal ini sama saja dengan agan menjual waktu agan kepada pemilik perusahaan untuk mendapatkan uang bukan?
Quote:
Bos Usia

Bagi mereka yang memiliki umur panjang, maka ia akan menjadi seorang bos waktu. Dengan waktu yang dimiliki tersebut, ia bisa menyuruh orang melakukan apapun yang diinginkannya dan kemudian ia harus membayar orang tersebut dengan memberikan sebagian waktu yang dimilikinya sebagai imbalan.
Selain itu, orang dengan umur panjang akan diburu penjahat yang ingin merampas waktu yang dimilikinya.
Hal ini juga terjadi dalam kehidupan nyata di mana seseorang yang memiliki banyak uang dapat membayar orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan. Si kaya ini seolah merampas waktu yang dimiliki si pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya sementara ia bisa melakukan aktivitas lain.
Dan si kaya juga memiliki banyak musuh yang ingin mendapatkan hartanya. Entah itu wanita simpanan, perampok, dll.

Bagi mereka yang memiliki umur panjang, maka ia akan menjadi seorang bos waktu. Dengan waktu yang dimiliki tersebut, ia bisa menyuruh orang melakukan apapun yang diinginkannya dan kemudian ia harus membayar orang tersebut dengan memberikan sebagian waktu yang dimilikinya sebagai imbalan.
Selain itu, orang dengan umur panjang akan diburu penjahat yang ingin merampas waktu yang dimilikinya.
Hal ini juga terjadi dalam kehidupan nyata di mana seseorang yang memiliki banyak uang dapat membayar orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan. Si kaya ini seolah merampas waktu yang dimiliki si pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya sementara ia bisa melakukan aktivitas lain.
Dan si kaya juga memiliki banyak musuh yang ingin mendapatkan hartanya. Entah itu wanita simpanan, perampok, dll.
Quote:
Pesan Moral

Tuhan merahasiakan umur manusia bukan tanpa sebab. Tuhan ingin tahu siapa di antara manusia yang bersyukur dan memanfaatkan setiap detik yang dimilikinya untuk bekerja dan berbuat baik. Orang ini adalah orang yang sukses. Dia selalu siap kapanpun Tuhan mengambil nyawanya karena setiap detik yang dimilikinya telah ia manfaatkan dengan baik.
Lain halnya dengan mereka yang menyia-nyiakan kehidupannya. Mereka akan menyesali setiap perbuatannya ketika Tuhan mengambil nyawanya. Hal ini terjadi karena hidupnya diisi dengan sesuatu yang tidak berguna.

Tuhan merahasiakan umur manusia bukan tanpa sebab. Tuhan ingin tahu siapa di antara manusia yang bersyukur dan memanfaatkan setiap detik yang dimilikinya untuk bekerja dan berbuat baik. Orang ini adalah orang yang sukses. Dia selalu siap kapanpun Tuhan mengambil nyawanya karena setiap detik yang dimilikinya telah ia manfaatkan dengan baik.
Lain halnya dengan mereka yang menyia-nyiakan kehidupannya. Mereka akan menyesali setiap perbuatannya ketika Tuhan mengambil nyawanya. Hal ini terjadi karena hidupnya diisi dengan sesuatu yang tidak berguna.
Spoiler for Deleted Scene:

Quote:
Sekian dulu tret dari ane. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari tret ini.



Ane minta maaf kalau ada kata yang kurang berkenan di hati agan. Ane nggak bosen-bosennya bilang kalo ane cuma manusia biasa, bukan Tuhan yang Maha Sempurna.
Sekali lagi ane ngucapin makasih buat yang sudah mampir. Ane juga nggak bosen-bosennya bilang kalo tret ini dibuat bukan untuk memuaskan segala kalangan. Jadi, kalau ada kekurangan karena tidak sesuai dengan minat agan, berilah maaf si TS karena hakikatnya, sebuah tret tidak akan mampu memuaskan seluruh Kaskuser.



Ane minta maaf kalau ada kata yang kurang berkenan di hati agan. Ane nggak bosen-bosennya bilang kalo ane cuma manusia biasa, bukan Tuhan yang Maha Sempurna.
Sekali lagi ane ngucapin makasih buat yang sudah mampir. Ane juga nggak bosen-bosennya bilang kalo tret ini dibuat bukan untuk memuaskan segala kalangan. Jadi, kalau ada kekurangan karena tidak sesuai dengan minat agan, berilah maaf si TS karena hakikatnya, sebuah tret tidak akan mampu memuaskan seluruh Kaskuser.
0
27K
Kutip
112
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan