Sebanyak 161 orang pengungsi eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mendapatkan pelayanan sosial di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur. Pelayanan tersebut berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang terdiri dari sandang, pangan, dan papan.

Hal tersebut diungkapkan Hariyanto, Kepala PSBI Bangun Daya 2, saat ditemui (26/1). Ia melanjutkan, untuk sekarang ini pihaknya fokus terhadap kondisi pengungsi eks Gafatar ini. Bagaimana agar mereka bisa terlayani dengan baik.

"Di sini kami mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial DKI Jakarta berupa makanan dan pakaian. Karena ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah termasuk kami. Jadi kita upayakan agar segala macam kebutuhan dasar mereka terpenuhi," tandas Hariyanto.

Di panti tersebut, katanya, para pengungsi diberikan makanan yang cukup agar kondisi fisik mereka tetap sehat. Mereka disuguhkan makan sebanyak 3 kali sehari.















"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk ikut membantu memeriksa kondisi para pengungsi. Jika ada pengungsi yang kesehatannya terganggu bisa langsung diobati," ujar Hariyanto.

Tidak hanya itu, pihaknya pun mempersiapkan psikolog untuk membantu para pengungsi yang mengalami trauma. Sehingga kondisi kejiwaan para pengungsi tetap dalam kondisi baik.

"Para pekerja sosial dari kami juga ikut mendampingi pengungsi. Jadi ketika ada suatu keinginan yang mereka butuhkan, kami upayakan agar segera terpenuhi," tukas Hariyanto.









Selain itu, katanya, setelah pihaknya melakukan pendataan terhadap eks pengungsi Gafatar, sekitar 100 orang merupakan warga DKI. Pihaknya mempersilakan masyarakat untuk mengambil sanak keluarga di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Cipayung, Jakarta Timur.

"Kami persilakan masyarakat yang ingin menjemput keluarga. Dengan beberapa persyaratan berupa identitas diri dan keluarga. Karena memang perawatan terbaik itu adalah perawatan keluarga," terang Hariyanto.















Sedangkan untuk warga yang bukan berasal dari Jakarta, akan diambil oleh kepala wilayah masing-masing. Karena dari Kementerian Sosial sudah mengamanatkan untuk tiap wilayah bertanggung jawab terhadap warganya yang menjadi pengungsi eks Gafatar.

"Kami berharap kepada pengungsi eks Gafatar ini bisa kembali kepada keluarga dan hidup normal. Namun, bagi mereka yang tidak bisa kembali kepada keluarga, kami dorong untuk ikut ke panti binaan kita agar mereka mendapatkan keterampilan. Sehingga mereka bisa mandiri," tutup Hariyanto.