Pengembangan Blok Masela, Menurut penelitian Poten & Partners Inc, perusahaan yang bergerak dalam market inteligence bidang perminyakan dan gas yang bermarkas di New York, AS mengungkapkan bahwa penolahan gas alam cair Indonesia lebih murah jika menggunakan metode pengolahan kilang berbasis daratan (OLNG).

Skema pipanisasai memungkinkan LNG dapat dipasok ke pulau-pulau di sekitar Maluku dan Nusa tenggara Timur untuk memenuhi kebutuhan energi, baik untuk pembangkit listrik atau LPG (liquified petrolum gas) untuk bahan bakar rumah tangga.

Tenaga ahli Bidang Energi Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Dr, Haposan Napitupulu mengatakan, kilang darat (OLNG) lebih menguntungkan dari segi efisiensi ketimbang FLNG. Sebab, produksi gas alam yang dialirkan ke darat dapat diproses s menjadi gas alam cair (LNG ) dan sekaligus bisa digunakan untuk bahan baku industri petrokimia. jika yang dipilih FLNG harga gas alam menjadi tidak ekonomis untuk bahan baku industri kimia atau industri lain, karena harga gasnya lebih mahal US$ 5-6 terkait proses regasifikasi dibanding dengan harga gas alam yang disalurkan lewat pipa ke kilang OLNG,

Jika OLNG dikombinasikan dengan industry petrokimia, hal ini akan membuka lapangan kerja baru yang lebih tinggi dibandingkan dengan skenarion FLNG. Selain itu, saat ini harga minyak mentah jatuh di bawah US$ 30 per barel, sekenario FLNG menyebabkan pendapatan negara tersedot untuk membayar cost recovery yang ditagih operator ke pemerintah. Sedangkan dengan skenario OLNG, sebagian gas bisa digunakan industri petrokimia yang harga gasnya tidak terikat dengan harga minyak mentah, sehingga menjamin pendapatan menjadi lebih stabil, tambah Dr Napitupulu.

Source : http://m.inilah.com/news/detail/2269...g-darat-masela