Siapa yang tidak kenal biskuit yang satu ini, sejak dulu biskuit yang menyajikan tujuh macam biskuit dalam satu kaleng ini memang selalu jadi favorit keluarga. Rasa butternya yang pas di mulut membuat biskuit ini cocok dinikmati dengan kopi atau teh hangat. Biasanya sih kalau ada sekaling kue ini di rumah, yang paling cepat habis adalah jenis biskuit yang bolong tengahnya, karena paling enak. Iya kan?

Saking legendarisnya biskuit ini biasanya nggak pernah absen saat Lebaran tiba. Biskuit yang sudah ada sejak tahun 1971 ini memang menjadi favorit keluarga. Bahkan gambar legendaris dalam kalengnya tersebut dijadikan lelucon dengan meme yang dibuat oleh tangan-tangan kreatif.

Mungkin saat kamu bayi sudah dikasih makan kue ini oleh ibumu, iya kan? Teksturnya yang lembut serta kandungan susunya memang cocok untuk santapan anak kecil. Udah gitu dulu kamu pasti makan kue ini ditemani dengan segelas susu.

Zaman dulu mungkin memang belum ada wafer dengan berbagai macam rasa seperti tiramisu atau greentea. Dulu kita cukup puas dengan hadirnya wafer Nissin yang cukup dengan rasa coklatnya yang legendaris.

Ini adalah biskuit variasi dari Khong Guan. Nggak cuma biskuit keping biasa tapi biskuit ini dilengkapi dengan krim yang menjadi inspirasi biskuit masa kini.

Kalau kita nyebut astor pasti teringat dengan kue yang berbentuk seperti sedotan dengan krim coklat di dalamnya, apapun merknya kita akan menyebut kue tersebut dengan astor. Padahal pada awalnya astor adalah sebuah merk. Saking melegendanya, jadi banyak orang salah kaprah dengan menyebut nama tersebut sebagai jenis kue.