- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Kisah Jadi Istri Simpanan Pangeran Arab Saudi Difilmkan


TS
baratayudha17
Kisah Jadi Istri Simpanan Pangeran Arab Saudi Difilmkan
Quote:
Original Posted By Baratayudha17...

TEMPO.CO, London - Perempuan itu tak tergolong muda karena usianya sekarang 68 tahun, namun penampilannya masih lincah dan gaya bicaranya ceplas ceplos. Dia adalah Janan Harb, bekas istri simpanan seorang pangeran Arab Saudi, yang kini tinggal di London. Sebelum dinikahi pangeran, Harb adalah pemeluk Kristen, selanjutnya menjadi mualaf pada 1968.
Dalam sebuah wawancara dengan RT, perempuan yang berprofesi sebagai seorang ilmuwan ini, mengaku gerak hidupnya akan diangkat ke sebuah film layar lebar berdasarkan kisah nyata apa yang dialami selama hidup bersama pangeran. Dia pun merencanakan menerbitkan otobiografinya yang bakal terbit pada akhir 2016.
Harb berbicara kepada RT mengenai pertemuan pertamanya dengan pangeran. "Pertemuan itu bermula dari pesta besar perkimpoian warga Palestina dan Libanon, sebuah pesta Kristen. Pangeran, saat itu, menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, turut diundang. Di situlah, kami berjumpa pertama kali," ucapnya.
Tiga tahun berselang, Harb tinggal di istana pangeran sebagai seorang istri simpanan. "Kami memiliki kehidupan yang indah untuk dua tahun pertama, namun memasuki tahun ketiga semuanya penuh prahara. Saudara laki-lakinya mengambil seluruh keindahan itu, mereka terlibat dalam kehidupan rumah tangga kami."
Pada 1971, Harb diusir ke Inggris. Dia melanjutkan kisah kepada RT, "Saudara-saudaranya menyiapkan suamiku sebagai raja dan tidak bisa menerima aku sebagai seorang Kristen Palestina. Bahkan aku dideportasi ke Inggris tanpa sepengetahuan suamiku."
Sejak hidup di perantauan, Harb melakukan upaya hukum terhadap nasibnya. Dia sukses gemilang menggugat putra raja Saudi di Pengadilan Tinggi Inggris mengenai kasus pernikahannya dengan pangeran. Di pengadilan, putra raja ini diperintahkan membayar uang kepada Harb senilai 12 juta poundsterling atau setara dengan Rp 235 miliar sesuai kesepakatan dengan raja sebelum kematiannya.
Harb mengatakan kepada RT, dia kembali menemui sejumlah media massa untuk mengungkapkan soal keputusan pengadilan tersebut dengan tujuan agar keluarga kerajaan mengambil alih kewajiban pangeran yang menikahi dirinya.
"Setiap waktu, Anda akan berhadapan dengan warga Saudi, mereka -alih-alih mencari tahu apa yang terjadi atau kebenaran- justru mengatakan, 'ohh mungkin dia seorang pramuria atau dia seorang pengeruk duit'."
Warga Saudi dikenal memiliki sejarah rumit terhadap sistem hukum di Inggris. Pada pekan ini, seorang Sheikh berhasil lolos dari jerat hukum untuk membayar ongkos perceraiannya di Inggris setelah dia ditunjuk sebagai utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk sebuah negara di Karibia. Dia menerima kekebalan diplomatik.
Sheikh Walid Juffail, seorang jutawan dari keluarga pengusaha memiliki kekayaan 4 miiar poundsterling setara dengan Rp 79 triliun, dihadapkan dengan gugatan di Pengadilan Tinggi London oleh istri keduanya, Christina Estrada, mantan foto model kalender perempuan Pirelli, setelah diam-diam menikahi presenter televisi Libanon pada 2012.
Bulan lalu, seorang jutawan Saudi dibebasakan dari jerat hukum oleh pengadilan karena dituduh merudapaksa seorang gadis. Di pengadilan, dia membela diri dengan mengatakan perbuatan itu dilakukan suka sama suka karena dalam kondisi mabuk.
Kerajaan Arab Saudi sangat ketat menerapkan hukum syariah, termasuk pelarangan penggunaan alkohol, berjudi, serta melarang perempuan mengendarai mobil. Persoalan hak-hak perempun di Saudi menjadi sorotan.
Bulan lalu, seorang perempuan Saudi mengunggah gambar video tentang kebrutalan seks suaminya terhadap pembantu. Namun, justru dia dijebloskan ke dalam penjara karena ulahnya itu dianggap sebagai balas dendam terhadap suaminya.
Crottt dimarih...

TEMPO.CO, London - Perempuan itu tak tergolong muda karena usianya sekarang 68 tahun, namun penampilannya masih lincah dan gaya bicaranya ceplas ceplos. Dia adalah Janan Harb, bekas istri simpanan seorang pangeran Arab Saudi, yang kini tinggal di London. Sebelum dinikahi pangeran, Harb adalah pemeluk Kristen, selanjutnya menjadi mualaf pada 1968.
Dalam sebuah wawancara dengan RT, perempuan yang berprofesi sebagai seorang ilmuwan ini, mengaku gerak hidupnya akan diangkat ke sebuah film layar lebar berdasarkan kisah nyata apa yang dialami selama hidup bersama pangeran. Dia pun merencanakan menerbitkan otobiografinya yang bakal terbit pada akhir 2016.
Harb berbicara kepada RT mengenai pertemuan pertamanya dengan pangeran. "Pertemuan itu bermula dari pesta besar perkimpoian warga Palestina dan Libanon, sebuah pesta Kristen. Pangeran, saat itu, menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, turut diundang. Di situlah, kami berjumpa pertama kali," ucapnya.
Tiga tahun berselang, Harb tinggal di istana pangeran sebagai seorang istri simpanan. "Kami memiliki kehidupan yang indah untuk dua tahun pertama, namun memasuki tahun ketiga semuanya penuh prahara. Saudara laki-lakinya mengambil seluruh keindahan itu, mereka terlibat dalam kehidupan rumah tangga kami."
Pada 1971, Harb diusir ke Inggris. Dia melanjutkan kisah kepada RT, "Saudara-saudaranya menyiapkan suamiku sebagai raja dan tidak bisa menerima aku sebagai seorang Kristen Palestina. Bahkan aku dideportasi ke Inggris tanpa sepengetahuan suamiku."
Sejak hidup di perantauan, Harb melakukan upaya hukum terhadap nasibnya. Dia sukses gemilang menggugat putra raja Saudi di Pengadilan Tinggi Inggris mengenai kasus pernikahannya dengan pangeran. Di pengadilan, putra raja ini diperintahkan membayar uang kepada Harb senilai 12 juta poundsterling atau setara dengan Rp 235 miliar sesuai kesepakatan dengan raja sebelum kematiannya.
Harb mengatakan kepada RT, dia kembali menemui sejumlah media massa untuk mengungkapkan soal keputusan pengadilan tersebut dengan tujuan agar keluarga kerajaan mengambil alih kewajiban pangeran yang menikahi dirinya.
"Setiap waktu, Anda akan berhadapan dengan warga Saudi, mereka -alih-alih mencari tahu apa yang terjadi atau kebenaran- justru mengatakan, 'ohh mungkin dia seorang pramuria atau dia seorang pengeruk duit'."
Warga Saudi dikenal memiliki sejarah rumit terhadap sistem hukum di Inggris. Pada pekan ini, seorang Sheikh berhasil lolos dari jerat hukum untuk membayar ongkos perceraiannya di Inggris setelah dia ditunjuk sebagai utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk sebuah negara di Karibia. Dia menerima kekebalan diplomatik.
Sheikh Walid Juffail, seorang jutawan dari keluarga pengusaha memiliki kekayaan 4 miiar poundsterling setara dengan Rp 79 triliun, dihadapkan dengan gugatan di Pengadilan Tinggi London oleh istri keduanya, Christina Estrada, mantan foto model kalender perempuan Pirelli, setelah diam-diam menikahi presenter televisi Libanon pada 2012.
Bulan lalu, seorang jutawan Saudi dibebasakan dari jerat hukum oleh pengadilan karena dituduh merudapaksa seorang gadis. Di pengadilan, dia membela diri dengan mengatakan perbuatan itu dilakukan suka sama suka karena dalam kondisi mabuk.
Kerajaan Arab Saudi sangat ketat menerapkan hukum syariah, termasuk pelarangan penggunaan alkohol, berjudi, serta melarang perempuan mengendarai mobil. Persoalan hak-hak perempun di Saudi menjadi sorotan.
Bulan lalu, seorang perempuan Saudi mengunggah gambar video tentang kebrutalan seks suaminya terhadap pembantu. Namun, justru dia dijebloskan ke dalam penjara karena ulahnya itu dianggap sebagai balas dendam terhadap suaminya.
Crottt dimarih...

Harta+Tahta+Wanita

Diubah oleh baratayudha17 24-01-2016 16:11


tien212700 memberi reputasi
1
40.4K
Kutip
109
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan