Kaskus

News

politicusAvatar border
TS
politicus
DPD RI: Ada Taipan Di balik Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Proyek kereta api cepat (high speed train-HST) Jakarta-Bandung dinilai  lebih banyak didasari kepentingan bisnis ketimbang untuk  transportasi massal.  Sebab,  proyek  yang penuh kritikan ini dinilai terlalu mahal bagi  Indonesia.

“Saya mendapat bisikan dari orang dekat kekuasaan. Dia bilang yang menang ternyata para taipan-taipan juga dalam proyek ini,” kata anggota DPD RI AM Fatwa dalam diskusi “Menjawab Hak Bertanya DPD RI Tentang Urgensi Perpres KA Cepat Jakarta-Bandung, di Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Fatwa tak mau membeberkan siapa nama-nama taipan dan konglomerat yang terkait dengan KA Cepat tersebut. “Tidak etislah menyebut nama, karena kita punya etika politik. Meski begitu, soal sinyalemen ini tetap harus diungkap ke publik,” tambahnya.

Fatwa mengakui, bahwa  informasi mengenai adanya keterlibatan para taipan itu diperoleh dari partai pendukung pemerintah sendiri. “Saya mengkhawatirkan proyek KA Cepat ini untuk menghidupkan kembali poros Jakarta-Peking, sebagaimana zaman dulu. Apalagi kepentingan bisnis itu  sangat terkait dengan aspek politik,” paparnya.

Terjadi Revolusi Sosial

Malah, mantan Wakil Ketua MPR mengakhawatirkan  negara Indonesia terancam akan terjadinya revolusi sosial dalam beberapa tahun kemudian. Keyakinan akan adanya revolusi sosial tersebut karena dia melihat rendahnya moralitas politik dari para pemimpin partai politik di negeri ini.

“Sebentar lagi akan terjadi revolusi sosial yang disebabkan moralitas politik dari pemimpin di negeri ini sangat rendah,” terang dia lagi.

Yang lebih menyedihkan lagi kata Fatwa, banyak terjadi pengingkaran perjuangan dari para tokoh atau penggerak reformasi. “Justru yang mengingkari itu sekarang adalah tokoh-tokoh yang dulu menggerakkan atau perjuangan reformasi, “ ucapnya

Mantan Wakil Ketua DPR itu menambahkan  terlepas dari setuju atau tidak, dia tetap mempertanyakan urgensi Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015 tertanggal 6 Oktober 2015 tentang kereta cepat Jakarta-Bandung berjarak 150KM.

Gunakan Hak Bertanya DPD RI

Bersama rekannya sesama senator dari DKI Ayi Hambali, pihaknya telah mengumpulkan sebanyak 76 tanda tangan anggota DPD RI yang menggunakan hak bertanya perihal urgensi dan relevansi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.  Hak bertanya tertanggal 27 Oktober 2015 diterima oleh pimpinan DPD dalam sudang Paripuna tersebut. Selanjutnya, pimpinan DPD RI menyampaikan surat itu kepada pemerintah agar bisa ditindak lanjuti.

“Jakarta – Bandung memiliki jalur sarana dan prasarana transportasi yang lengkap, bisa kereta api, pesawat, serta jalan tol dan jalan raya. Beaya pembangunan kereta api itu membebani APBN,” ujarnya.

Pemerintah, kata dia,  begitu terburu-buru mengeluarkan Perpres kereta api cepat. Padahal, semasa kampanye Presiden lebih berambisi  mewujudkan tol laut atau poros maritim. Sekarang Presiden justru belum mengeluarkan peraturan atau keputusan sebagai landasan hukum untuk merealisasikannya.  “Pertanyaannya pembangunan ini untuk siapa? Siapa orang di belakang pembangunan kereta api cepat itu?, “ ujar Fatwa yang juga dikenal politisi dari F-PAN itu.

Polemik kereta api cepat dimulai saat gagasan yang sudah lama tenggelam ini kembali mucul setelah investor Jepang dan investor Cina mengajukan proposal proyek kepada Presiden Joko Widodo. Awalnya presiden sempat menolak proposal proyek itu karena biayanya membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), tapi akhirnya proyek tersebut mendapat persetujuan juga.  (rizal/win)

http://poskotanews.com/2015/11/04/dp...karta-bandung/


Smakin banyak pihak Mempertanyakan #keretacepat Jakarta - Bandung
Smakin menimbulkan pertanyaan , Ada apa dengan proyek ini?
Diubah oleh politicus 24-01-2016 23:56
0
2.7K
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan