Bukan Atlantis, Ini Kota Kuno Di Samudra Pasifik Yang misterius
TS
paijopaijo21
Bukan Atlantis, Ini Kota Kuno Di Samudra Pasifik Yang misterius
Atlantis masih sebatas dongeng, yang ini bener" nyata gan
malem agan" kaskuser semua, ane mau berbagi dikit ye, boleh kan
semoga ga
Spoiler for Mukadimah:
Bukan cuma Atlantis, masih banyak kota kuno yang jadi misteri di dunia ini. Salah satunya adalah Nan Madol di Samudera Pasifik, yang dibuat ribuan tahun lalu dan tercanggih di zamannya.
Situs BBC Travel baru-baru ini menulis tentang 6 kota kuno yang jarang diketahui traveler. Nan Madol, masuk dalam daftarnya dan hingga kini belum ada penjelasan memuaskan soal sejarahnya.
Spoiler for Letak & Lokasi:
Nan Madol adalah reruntuhan kota yang terletak di sebelah timur pulau Pohnpei. Kota ini sebelumnya merupakan ibukota Dinasti Saudeleur hingga sekitar tahun 1628. Saat ini, reruntuhan Nan Madol terletak di distrik Madolenihmw, Federasi Mikronesia. Reruntuhan ini beserta tembok batunya meliputi wilayah sepanjang 1,5 km dan selebar 0,5 km dan terdiri dari sekitar 100 pulau buatan.
Nan Madol punya luas sekitar 80 hektar dengan 90 pulau buatan. Tiap pulaunya punya fungsi masing-masing, ada yang menjadi tempat tinggal, tempat menampung orang sakit, tempat untuk memasak, sampai pemakaman. Tiap pulaunya pun terpisah oleh aliran air yang dibuat seperti kanal dengan terowongan bawah tanah. Suatu hal yang belum ada di zaman itu.
Spoiler for Sejarah:
Nama Nan Madol berarti "ruang di antara" dan merupakan rujukan kepada kanal di reruntuhan ini. Menurut Gene Ashby dalam bukunya Pohnpei, An Island Argosy, nama aslinya adalah Soun Nan-leng (Karang Surga). Reruntuhan ini sering dijuluki sebagai "Venesia di Pasifik."
Nan madol ini diyakini sebagai tempat kediaman keluarga dan kerabat raja di sana. Nan Madol, diperkirakan sudah dibangun sejak abad ke-8 oleh Dinasti Saudeleur, dinasti pertama yang menguasai Pulau Pohnpei. Kemudian, ditinggalkan sekitar abad ke-16 karena diserang oleh kerajaan lain, Nahnmwarki. Tapi, kerajaan tersebut tidak bertahan lama tinggal di Nan Madol.
Nan Madol merupakan pusat upacara dan politik Dinasti saudeleur, yang menyatukan sekitar 25.000 penduduk Pohnpei sampai kira-kira tahun 1628. Terletak terpisah di antara pulau utama Pohnpei dan pulau Temwen, telah dilacak adanya aktivitas manusia sejak abad pertama atau kedua Masehi. Pada abad ke-8 dan ke-9 pembangunan islet (pulau kecil) ini mulai dilakukan, tetapi arsitektur megalit kemungkinan baru dimulai pada abad ke-12 atau awal abad ke-13
Spoiler for Struktur & Fungsi:
Pusat kota merupakan tempat kediaman khusus bagi para bangsawan dan upacara-upacara keagamaan yang dipimpin para imam. Jumlah penduduk ditaksir tidak melebihi 1.000 orang, kemungkinan malah kurang dari separuhnya. Meskipun banyak penghuni adalah para pemimpin, mayoritas adalah rakyat biasa. Nan Madol berfungsi, antara lain, sebagai suatu cara para penguasa Saudeleur untuk mengorganisir dan mengontrol mereka yang berpotensi menjadi pesaing dengan mengharuskan mereka tinggal di kota, bukan di daerah masing-masing yang sulit dimonitor aktivitasnya.
Nan Madol dikelilingi tembok raksasa yang diperkirakan tersusun dari 250.000.000 batu. Struktur bangunan di sana pun dibangun dari batu-batu monolit seberat 5 sampai 50 ton yang kemungkinan besar didatangkan dari pulau-pulau di sekitarnya.
Suatu hal yang diluar nalar, bagaimana caranya memindahkan batu batu-batu basal ke Nan Madol. Batu basal berasal dari Pulau Pulau Pohnpei. Satu batu basal saja, beratnya bisa puluhan ton.
Beberapa peneliti sudah melakukan percobaan untuk memindahkan batu basal dan menyusunnya seperti Nan Madol. Dengan menggunakan rakit, hasilnya nol karena batunya terlalu berat. Lalu kalau dipindahkan melalui daratan, butuh waktu lama dan suatu alat yang canggih untuk mengangkutnya. Sayang, hingga kini belum ditemukan bekas alat tersebut di sana.
Masyarakat Pohnpei percaya, dulu ada kedua raksasa yang memindahkan batu tersebut. Sebagian lain percaya, dua penyihir yang bernama Olosopha dan Olosipha datang ke sana dan membuat kota sendiri untuk mereka.
Spoiler for Kini:
Kini, Nan Madol sudah menjadi cagar budaya di Pulau Pohnpei. Beberapa bangunan di sana sudah tinggal reruntuhan yang ditumbuhi semak belukar dan pepohonan. Namun, tak sedikit juga yang bangunannya masih utuh dan akan membuat turis terkagum-kagum.
Untuk menuju ke Pulau Pohnpei, ada dua maskapai yang melayani penerbangan ke sana yakni United Airlines dan Nauru Airlines. Hanya saja, harus transit lebih dulu di Honolulu, Hawaii atau di Pulau Nauru.
Nan Madol pun masih menjadi misteri. Sama seperti kota-kota kuno lainnya di dunia, hanya ada satu pertanyaan saja yang belum terjawab. Bagaimana mereka bisa membangun kota secanggih itu padahal belum ada teknologi?
sekian gan trit ane, jangan lupa komengnya, trus ijo-ijonya dilempar jg ye
sumber Wikipedia & Google
tien212700 memberi reputasi
2
2.7K
Kutip
6
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru