Surabaya (beritajatim.com) - Sepak terjang residivis kasus pembobolan mesin ATM, Susilo Hadi Hermasyah (51), asal Komplek Puri Serpong, Tangerang Selatan‎, yang ditangkap kembali oleh Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya di rumah istrinya, Yayuk Farida (48), warga Jember, sungguh sangat mencengang.

Pasalnya sekali melakukan beraksi, pria berpostur tubuh gemuk ini bisa mengambil uang puluhan juta dari mesin ATM. "Modalnya hanya membuka rekening baru yang isinya hanya Rp 500 ribu untuk Bank Mandiri, dan Rp 100 ribu untuk bank lainnya," kata AKP Julian Warokaa, Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya, Jumat (22/1/2015).

Susilo yang sudah mendapatan kartu ATM, kemudian mencari mesin ATM untuk melakukan transaksi penarikan uang dengan pecahan Rp 50 ribu. Saat beraksi, tersangka mengajak istrinya (Yayuk).

Saat bersama istrinya, tersangka sukses menggasak uang Rp 18.750.000 di dua ATM yang ada di Jalan A Yani. Sukses di dua ATM, duet suami-istri ini mencoba lagi di ATM BRI Spasio PTC, Jalan Mayjen Sungkono.

Ketika mulut mesin ATM uang terbuka, tersangka langsung mengganjalnya dengan obengbuatannya sendiri, tujuannya untuk buka mulut uang ATM. "Obeng ini saya tancapkan terus, sambil menarik uang Rp 1.250.000, hingga 14 kali transaksi tanpa mengurangi saldo. Jika mesin ATM-nya tidak bisa mengeluarkan uang lagi. Saya cabut kabel mesinnya untuk merestart ulang dan kemudian melakukan lagi hingga menghasilkan uang puluhan juta," aku tersangka pada penyidik.



Namun sebelum beraksi, saat di dalam bilik ATM, tersangka terlebih dulu memanjat asbak tabung untuk menjangkau kamera CCTV, disini menyemprotkan cat semprot agar kamera CCTV tersebut tidak bisa menampakkan gambar waktu bertindak kejahatan.



Tak hanya itu, tersangka juga mengaku, kalau keahliannya membobol ATM, dipelajari dari teman satu selnya di Lapas Grobokan, Bali Tahun 2013 silam. "Dia (teman satu selnya) orang Brunai (Darussalam). Waktu itu ditahan karena mencuri uang Rp 80 juta di ATM yang ada di Bali," pengakuannya.

Setelah keluar dari Lapas Grobokan, tersangka mencoba ilmu yang didapat dari orang Brunai tersebut. Dia mempraktikkannya di mesin ATM yang ada di Tangerang. "Saya berhasil mengambil uang Rp 18 juta. Tapi saya ketangkap dan ditahan di Rutan Jambe Tangerang tahun 2014," terangnya.
maling