Mami Ola (64) disebut sebagai sosok utama dalam peredaran narkoba di kawasan Berlan, Jakarta Timur. Perawakannya yang tua memang sempat menutupi jati dirinya sebagai kepala gengster narkoba di kawasan bronx tersebut.

Berdasarkan informasi, Mami Ola disebut sudah berbisnis narkoba sejak tahun 1990an. Ia merupakan warga pindahan dari daerah Kampung Ambon, Jakarta Timur.

Pergerakannya yang licin membuat polisi sempat kesulitan untuk menangkapnya.

“Anak buahnya banyak,” ujar salah satu polisi dari Polres Metro Jakarta Timur yang enggan disebutkan namanya.

Tak heran, wanita tua bersuara serak ini menjadi target operasi Polsek Senen.

Wanita berdarah Ambon ini sebenarnya sama dengan beberapa ibu rumah tangga lainnya. Ia suka memasak, mencuci baju dan senang membuat kue bolu.

“Rasanya kuenya enak mas. Suka bagi-bagi ke tetangga juga,” ujar salah satu tetangga Eli ketika ditemui Kriminalitas.com di Jalan Kesatriaan, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (22/1).

Menurut Eli, Mami Ola hampir setiap siang membuat kue bolu. Aroma wangi kue sering tercium dari dalam rumahnya.
“Biasanya membuatnya berdasarkan pesenan,” tambahnya.

Saat Kriminalitas.com berkunjung ke rumahnya, beberapa aksesori dan perabotan keagamaan terpasang di dinding bercat hijau itu. Salib, foto Tuhan Yesus, dan alkitabterpajang rapih di rumahnya. Beberapa lembar surat undangan kegiatan gereja juga ditumpuk rapih di atas meja kecil.

“Mereka memang religius, Setiap minggu pagi sering ke gereja di Rawamangun,” ujar Yohanes (60) tetangga Mami Ola.

Bukan hanya itu, saat Natal pun beberapa anggota keluarga Mami Ola juga suka membagi-bagikan makanan ke tetangga sekitar. “Meski kurang terbuka, namun sejatinya mereka ramah dan taat beragama,” katanya.

Meski begitu, Yohanes menyayangkan ajaran agama yang dipelajari tak diterapkan dengan baik di kehidupan sehari-hari Mami Ola.

“Itu yang buat warga jengkel. Sudah tua tapi ya sifat dan kelakuannya buruk,” tutupnya.

Kini Mami Ola beserta 20 tersangka lainnya tengah diamankan di kantor Polres Metro Jakarta Timur. Ia dijerat dua pasal sekligus, yakni peredaran narkoba dan pengeroyokan.


SUMBER