- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sejarah singkat lapangan IKADA


TS
iyabebeb
Sejarah singkat lapangan IKADA
Lapangan Ikada merupakan lapangan luas di
bagian pojok timur yang saat ini ditempati oleh
kawasan Monas. Sejak jauh sebelum Senayan
dibangun, Lapangan Ikada yang sebelumnya dikenal
sebagai Lapangan Gambir, merupakan pusat
kegiatan olahraga. Nama Lapangan Ikada baru
muncul pada masa pendudukan Jepang tahun 1942.
Ikada sendiri merupakan singkatan dari Ikatan
Atletik Djakarta. Di sekitar kawasan tersebut
terdapat sejumlah lapangan sepak bola milik klub
sepak bola era 1940-an dan 1950-an seperti Hercules,
VIOS (Voetbalbond Indische Omstreken Sport) dan
BVC, yang merupakan kesebelasan papan atas
kompetisi BVO (Batavia Voetbal Organisatie). Setelah
kemerdekaan, kesebelasan tersebut digantikan oleh
Persija. Selain lapangan sepak bola, di sekitarnya
terdapat pula lapangan hoki dan lapangan pacuan
kuda untuk militer kavaleri.
Sebelum Stadion Gelora Bung Karno selesai dibangun
untuk menyambut Asian Games 1962 IV tahun 1962,
Ikada merupakan tempat latihan dan pertandingan
PSSI. Pada acara Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2
tahun 1952, dibangun Stadion Ikada di sebelah
selatan lapangan ini.
Lapangan ini pada awalnya oleh Gubernur-Jenderal
Herman William Daendels (1818). Mula-mula
bernama Champ de Mars karena bertepatan
penaklukan Belanda oleh Napoleon Bonaparte. Ketika
Belanda berhasil merebut kembali negerinya dari
Perancis, namanya diubah menjadi Koningsplein
(Lapangan Raja). Sementara rakyat lebih senang
menyebutnya Lapangan Gambir, yang kini diabadikan
untuk nama stasiun kereta api di dekatnya.
bagian pojok timur yang saat ini ditempati oleh
kawasan Monas. Sejak jauh sebelum Senayan
dibangun, Lapangan Ikada yang sebelumnya dikenal
sebagai Lapangan Gambir, merupakan pusat
kegiatan olahraga. Nama Lapangan Ikada baru
muncul pada masa pendudukan Jepang tahun 1942.
Ikada sendiri merupakan singkatan dari Ikatan
Atletik Djakarta. Di sekitar kawasan tersebut
terdapat sejumlah lapangan sepak bola milik klub
sepak bola era 1940-an dan 1950-an seperti Hercules,
VIOS (Voetbalbond Indische Omstreken Sport) dan
BVC, yang merupakan kesebelasan papan atas
kompetisi BVO (Batavia Voetbal Organisatie). Setelah
kemerdekaan, kesebelasan tersebut digantikan oleh
Persija. Selain lapangan sepak bola, di sekitarnya
terdapat pula lapangan hoki dan lapangan pacuan
kuda untuk militer kavaleri.
Sebelum Stadion Gelora Bung Karno selesai dibangun
untuk menyambut Asian Games 1962 IV tahun 1962,
Ikada merupakan tempat latihan dan pertandingan
PSSI. Pada acara Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2
tahun 1952, dibangun Stadion Ikada di sebelah
selatan lapangan ini.
Lapangan ini pada awalnya oleh Gubernur-Jenderal
Herman William Daendels (1818). Mula-mula
bernama Champ de Mars karena bertepatan
penaklukan Belanda oleh Napoleon Bonaparte. Ketika
Belanda berhasil merebut kembali negerinya dari
Perancis, namanya diubah menjadi Koningsplein
(Lapangan Raja). Sementara rakyat lebih senang
menyebutnya Lapangan Gambir, yang kini diabadikan
untuk nama stasiun kereta api di dekatnya.
0
7.6K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan