- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[NASTAK GALAU] SGRC UI Kewalahan Layani Curhatan Kaum Lesbian dan Gay


TS
syaheed
[NASTAK GALAU] SGRC UI Kewalahan Layani Curhatan Kaum Lesbian dan Gay
Quote:
![[NASTAK GALAU] SGRC UI Kewalahan Layani Curhatan Kaum Lesbian dan Gay](https://dl.kaskus.id/cdn-2.tstatic.net/wartakota/foto/bank/images/sgrc-ui_20150818_084319.jpg)
DEPOK - Sudah 70 tahun Indonesia merdeka, tapi lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) masih dianggap sebagai penyimpangan, kerap dilecehkan, jadi korban bullying, serta sedikit wadah bagi mereka untuk mencurahkan isi hati. Itulah yang sampai saat ini masih dialami kaum LGBT.
Tapi di Kampus Universitas Indonesia, para LGBT kini punya tempat curhat. Setidaknya sejak Support Group and Resource Center On Sexuality Studies Universitas Indonesia (SGRC UI) berdiri pada 17 Mei 2014 lalu.
SGRC UI ini organisasi tingkat Kampus. Berdiri sejajar dengan organisasi di Kampus UI lainnya, seperti Mapala UI yang sudah lama terkenal. Founder & Chairperson SGRC UI, Ferena Debineva (24), menyebut SGRC UI lebih seperti study club. Berisi mahasiswa yang tertarik dengan segala hal tentang seksualitas. Lalu membahasnya secara ilmiah dengan gamblang.
"Kini sudah ada sekitar 200 anggota," ucap Ferena.
Anggota SGRC UI membahas berbagai isu seksual lewat diskusi mingguan di grup media sosial, lalu 'arisan' bulanan antar sesama anggota yang menyajikan berbagai tema bahasan seputar seksual, sampai mengadakan berbagai seminar tentang seksualitas.
Bahkan, kata Ferena, SGRC UI kini membuka layanan pertanyaan seputar seks lewat media sosial ask.fm sejak Januari 2015.
Lewat medsos ask.fm, setiap orang bisa bertanya tanpa perlu diketahui nama akunnya. Akibatnya 3 anggota SGRC UI yang diberi tugas menjawab pertanyaan dari para follower pun kelabakan. Dalam sehari ada 50 pertanyaan dari para follower.
Kini ada sekitar 1.000 pertanyaan yang belum sempat dijawab. Bahkan, tanpa disadari, fungsi SGRC UI pun sudah berkembang lagi dalam 1 tahun ini.
Kini SGRC UI mirip 'Kantor Polisi' bagi para LGBT. Banyak dari mereka datang ke SGRC UI, mengaku bahwa mereka bagian dari LGBT, dan menceritakan masalahnya.
Ferena Debineva juga mengakui hal itu. "Banyak sekali yang datang kepada kami," kata Ferena ketika ditemui di Kampus UI Depok, Jumat (14/8/2015) petang.
Ferena menceritakan ada seorang mahasiswa gay yang datang lalu bercerita bahwa orangtuanya mengetahui bahwa dia gay, dan hendak membawanya ke psikiater.
Lalu ada pula seorang mahasiswa gay yang jadi bahan ejekan dan dibullying di tempat magangnya.
Mereka datang, lalu bercerita ke SGRC UI. Ketika para LGBT datang, kata Ferena, SGRC UI kini memberikan arah. Bagi mereka yang mendapatkan perlakuan diskriminatif, diberikan pilihan-pilihan. SGRC UI menawarkan solusi untuk menempuh jalur hukum, serta memberikan saran-saran lain.
"Tapi belum ada yang memilih jalur hukum. Pada akhirnya mereka hanya ingin bercerita," ucap Ferena yang kini sedang mengambil S-2 Psikologi di UI.
Dalam Psikologi, kata Ferena, ketika seseorang mendapat masalah memang ada dua pilihan soal apa yang mau diselesaikan lebih dulu: emosionalnya, atau problemnya.
Tapi, kata Ferena, ternyata mereka lebih banyak ingin menyelesaikan emosionalnya saja dengan cara menceritakan masalahnya.
Sedangkan untuk mereka yang hendak dibawa ke psikiater oleh orangtuanya karena ketahuan lesbian atau gay, SGRC UI memberi rekomendasi psikiater mana yang mesti didatangi.
"Kami memberikan rekomendasi agar mereka
mendatangi psikiater yang update soal LGBT.
Sehingga menganggap LGBT bukan penyakit. Soalnya banyak juga psikiater yang tak update soal LGBT," kata Ferena.
Hasilnya begitu para LGBT ini dibawa oleh orangtuanya ke psikiater yang direkomendasikan oleh SGRC UI, tak ada satu pun yang diarahkan untuk keluar dari LGBT.
"Paling mereka hanya disuruh terapi tulisan. Tapi itu bukan untuk menyembuhkan LGBT mereka. Sebab Psikiaternya menganggap LGBT bukan penyakit," kata Ferena sambil terbahak.
http://wartakota.tribunnews.com/2015...esbian-dan-gay
Kaum sesat PANASTAK LGBT sudah selayaknya dihina, karena mereka memang kaum hina.

0
10.2K
Kutip
54
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan