Ini Dian Gan, 10 Orang Asing yang Membantu Kemerdekaan Indonesia !
TS
m00n2718
Ini Dian Gan, 10 Orang Asing yang Membantu Kemerdekaan Indonesia !
Halloha Kaskuser sekalian
welcome back to my thread
please enjoy your reading
Spoiler for cek repsol gan:
Kali ini ane bakal mengajak para juragan untuk membahas tentang sejarah gan, pasti dulu si sekolah ada ni yang males banget kalo pas pelajaran sejarah, bikin ngantuk ya gan sekarang kan udah pada gede masa iya masih tidak mau belajar atau minimal tahu tentang sejarah negeri sendiri maka dari itu ane terinspirasi bikin thread ini unutk mengingatkan kembali sejenak tentang sejarah NKRI
Langsung aje gan, sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia Tapi perjuangan tidak berhenti disitu saja gan Indonesia masih harus menghadapi pihak sekutu yang mengambil alih dari Jepang, dan tidak serta merta kemerdekaan Indonesia mendapat pengakuan dunia internasional
Nah di saat-saat itulah, ternyata banyak orang luar alias orang asing yang ikut mendukung dan membantu kemerdekaan Indonesia Ada yang mendukung dari luar dan ada juga yang mendukung dari dalam Indonesia entah karena cinta Indonesia atau karena menghargai hak merdeka setiap sesama manusia, tetapi terlepas dari itu mereka telah ikut berjasa dan ikut berpartisipasi dalam terbentuknya NKRI
Berikut diantaranya 10 orang asing yang ikut membantu kemerdekaan Indonesia gan beberapa mungkin juragan sudah pada tahu dari pelajaran sejarah di sekolah dulu Ini untuk mengingat kembali aja ya gan, melawan lupa
monggo di buka di bawah ini :
Spoiler for 01. Laksamana Muda Maeda Takashi (1898 – 1977):
Yang pertama ini ane yakin sudah pada tahu semua, karna biografinya sering masuk dalam buku pelajaran sejarah ya gan
Sekilas balik aja gan, pada tahun 1930-an Maeda menjadi atase di Den Haag dan Berlin, di sanalah ia berhubungan dengan banyak pelajar dari Indonesia diantaranya Nazir Pamuntjak, Achmad Subardjo, Hatta, dan AA Maramis. Maeda merupakan orang yang diutus untuk mempelajari pergerakan Indonesia selama 10 tahun gan
Setelah Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom, tepatnya tanggal 14 Agustus 1945, Angkatan Perang Jepang wajib untuk tunduk kepada segala perintah komandan Angkatan Perang Sekutu khususnya mempertahankan status quo.
Singkatnya, rumah Maeda di Jl. Teji Meijidori No. 1 (kini Jl. Imam Bonjol, Jakarta Pusat) menjadi tempat disusunnya naskah Proklamasi yang rampung pada tanggal 17 Agustus 1945 sekitar pukul 3 pagi. Pukul 10 paginya, naskah tersebut dibacakan beserta penjagaan dari beberapa bawahan Maeda
Spoiler for rumah maeda:
Atas dukungannya terhadap kemerdekaan Republik Indonesia, Maeda mendapat Bintang Jasa Nararya di Upacara Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1973 dan sempat bertemu dengan Bung Hatta gan
terima kasih kepada beliau yang telah membantu NKRI untuk merdeka
Spoiler for 02. Muhammad Amin Al-Hussaini (1895/1897 – 1974):
Beliau bernama lengkap Muhammad Effendi Amin Al-Husseini merupakan Mufti Besar Yerusalem dari tahun 1921 hingga 1948 ganbeliau adalah salah satu orang yang menentang Zionisme dan pendudukan Yahudi di Palestina. Sementara dirinya sedang memperjuangkan negerinya sendiri, perhatian terhadap sesama negara muslim di Asia dan Afrika pun sama besarnya gan
Berdasarkan buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri karya M. Zein Hassan Lc. Lt., nama Syekh Muhammad Amin Al-Hussaini diceritakan mendukung secara terbuka kemerdekaan Indonesia Dukungan ini bahkan dimulai setahun sebelum Bung Karno dan Bung Hatta benar-benar memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
Ketika ada kabar jepang ingin memberikan kemerdekaan kepada Indoneisa, berita ini langsung disambut oleh pendukung kemerdekaan Indonesia, dan juga Syekh Muhammad Amin Al-Hussaini pun langsung mengucapkan selamat lewat siaran Radio Berlin berbahasa Arab gan Berita tersebut disiarkan selama dua hari berturut-turut yaitu pada tanggal 6 dan 7 September 1944. Bahkan harian Al-Ahram yang terkenal teliti juga menyiarkan
Spoiler for 03. Muhammad Ali Taher (1896 – 1974):
Muhammad Ali Taher merupakan seorang saudagar kaya berasal dari Palestina. Beliau tidak pernah mengeyam pendidikan di bangku sekolah dan memperoleh segala pengetahuan hanya lewat sekolah Al-Qur’an tradisional gan
Selama hidupnya Taher memiliki tiga surat kabar yaitu Ashoura, Al-Shahab, dan Al-Alam Al-Masri, yang ketiganya selalu menyuarakan nasionalisme dari negara-negara muslim di Asia dan Afrika termasuk berita tentang Indonesia. Taher juga berkawan dengan Muhammad Amin Al-Hussaini meskipun hubungan mereka naik dan turun karena berbeda pandangan politik
Karena begitu peduli dengan sesama muslim, Taher juga sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia. Secara spontan ia menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti sedikit pun gan Setelah itu dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia mengalir dari masyarakat Timur Tengah
Spoiler for 04. Muriel Stuart Walker (1989 – 1997):
Muriel Stuart Walker lahir di Glasgow, Skotlandia, yang kemudian bermigrasi bersama ibunya ke California, Amerika Serikat. Di sana ia bekerja menjadi penulis naskah di Hollywood. Sekitar tahun 1930 hingga 1932 dia menikah dengan seorang pria berkebangsaan Amerika Serikat bernama Karl Jenning Pearson. Tahun 1932 ia pindah ke Indonesia, tepatnya ke Bali karena terinspirasi sebuah film berjudul “Bali: The Last Paradise” gan
Di Bali, Muriel diangkat anak oleh raja setempat bernama Anak Agung Nura. Muriel pun lalu merubah namanya menjadi K’tut Tantri yang mempunyai arti “anak keempat”. Lama tinggal di Indonesia membuatnya lancar berbahasa Bali dan Indonesia
Nah selama Perang Kemerdekaan Indonesia, sekitar tahun 1945 hingga 1949, Tantri direkrut oleh nasionalis Indonesia bergerilya bersama Bung Tomo dan pejuang lainnya. Ia juga turut menyaksikan Pertempuran Surabaya. Tantri kemudian menjadi penyiar radio “Voice of Free Indonesia” (kini menjadi Voice of Indonesia, sebuah divisi otonom di bawah RRI) dan sempat menjadi penulis pidato bahasa Inggris pertama Bung Karno
Ia membuat beberapa siaran dalam bahasa Inggris dengan target pendengar barat, dan mendapat julukan “Surabaya Sue”. Di awal-awal kemerdekaan Indonesia, siaran radio memegang peranan penting untuk mengirim pesan-pesan bangsa terbaru ke seluruh dunia gan, agar bangsa-bangsa di dunia mengenali kedaulatan Indonesia. Tantri tinggal di Indonesia selama 15 tahun, 1932 – 1947, dan sempat menjadi tawanan tentara Jepang karena tidak mau membantu mereka
Pada tahun 1960, K’tut Tantri menerbitkan buku memoir yang berjudul “Revolt in Paradise”, yang menceritakan tentang kisah hidupnya di Indonesia. Selama tidak tinggal di Indonesia, Tantri menetap di Singapura, dan akhirnya tinggal di Australia hingga akhir hayatnya terima kasih atas jasa anda ibu k'tut tantri telah membantu kemerdekaan negeri ini
Spoiler for 05. Rokus Bernardus Visser (1915 – 1977):
Visser lahir di Kanada dan merupakan seorang anak dari petani Tulip yang sukses gan. Selepas kuliah Visser membantu ayahnya berjualan bola lampu di London. Ketika Perang Dunia II dimulai, mereka tidak bisa pulang ke Belanda karena sedang dikuasai Jerman. Visser kemudian mendaftar menjadi tentara Belanda yang mengungsi ke Britania
Visser dianggap berprestasi, ia kemudian disekolahkan di Sekolah Perwira sebelum dikirim ke Asia. Selanjutnya ia dikirim ke Sekolah Pasukan Para di India. Karena di Belanda sedang kacau, sementara Jepang mundur dari Indonesia di tahun 1945, dibentuklah Sekolah Pasukan Terjun Payung (School voor Opleiding van Parachutisten) dan dikirim ke Jakarta. Di bawah kepemimpinannya, sekolah ini kemudian dipindah ke Jayapura gan
Visser ternyata menyukai tinggal di Asia hingga meminta istrinya yang berkebangsaan Inggris beserta keempat anaknya untuk ikut ke Indonesia, sayang istrinya menolak. Visser pun kemudian menceraikannya
Saat Visser kembali ke Indonesia di tahun 1947, sekolah pimpinannya ternyata sudah pindah ke Cimahi, Bandung. Pada tahun 1949, Belanda harus menyerahkan kekuasaannya kepada Indonesia. Visser pun memilih menjadi rakyat sipil dan tetap tinggal di Indonesia Ia lalu pindah ke Bandung, bertani bunga di Lembang, memeluk agama Islam, menikahi orang Sunda, dan mengganti namanya menjadi Muhammad Idjon Djanbi
Pengalamannya sebagai anggota pasukan komando telah menarik perhatian Kolonel A. E. Kawilarang yang akan merintis pasukan komando. Djanbi pun kemudian direkrut dan aktif di TNI dengan pangkat Mayor Pasukan istimewa ini dibentuk pada tanggal 16 April 1952 dan Djanbi menjadi komandannya. Pasukan istimewa ini selanjutnya menjadi RPKAD (Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat) yang nantinya akan menjadi Kopassus gan
Spoiler for 06. Jan Cornelis Princen (1925 – 2002):
Princen lahir di Den Haag, Belanda, dan tumbuh menjadi anak yang tidak menyukai segala bentuk penindasan atas nama hak asasi manusia ganNantinya ia akan terkenal dengan nama Poncke Prince dan Haji Johannes Cornelis (HJC) Princen
Oleh pemerintah Belanda Princen dipaksa masuk dinas militer dan dikirim ke Indonesia untuk kemudian bergabung dengan tentara kerajaan Hindia Belanda, KNIL gan Pada anggal 26 September 1948, Princen meninggalkan KNIL di Jakarta dan bergabung dengan TNI. Tahun 1949 ia telah menjadi prajurit divisi Siliwangi kompi staf brigade infanteri 2, Grup Purwakarta
Ia aktif bergerilya ikut longmarch ke Jawa Barat dan menikah dengan seorang wanita Sunda bernama Odah. Sayang, Odah bersama anak yang dikandungnya meninggal ditembak tentara Belanda gan Pada tahun 1949, Princen mendapat anugerah Bintang Gerilya dari Presiden Sukarno
Pada tahun 1956 Princen menjadi politikus populer dan menjadi anggota parlemen nasional mewakili Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). Tapi ia kemudian melihat banyak penyelewengan dan akhirnya mengeluarkan diri dari parlemen dan memilih untuk vokal terhadap pemerintah
Kritik tidak hanya ditujukan kepada Orde Lama tapi juga Orde Baru. Ia kemudian mendirikan LPHAM (Lembaga Pembela Hak Asasi Manusia) di tahun 1966 dan kemudian di tahun 1981 ia ikut mendirikan YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia). Seumur hidupnya ia dinilai sebagai pejuang HAM gan
Spoiler for 07. Bobby Earl Freeberg (1921 – 1948):
Kalo yang satu ini juga ane rasa udah banyak yang tahu, ada beberapa trit di kaskus juga yang membahas beliau ini
Bob adalah orang asing yang menjadi pilot di Indonesia berkat hubungannya dengan Opsir Udara III Petit Muharto Kartodirdjo yang ditugaskan mencari penerbangan komersial yang siap menembus blokade udara Belanda Penerbangan tersebut dibutuhkan untuk bertransaksi dengan negara luar, membawa persenjataan, obat, serta melakukan misi terjun payung dan membawa orang pemerintahan Indonesia
Di kalangan AURI, Bob merupakan pribadi yang lembut namun penuh disiplin tinggi dan tak pernah mengeluh gan Oleh sebab itu ia banyak disukai orang. Di mata Presiden Sukarno, Bob adalah seorang teman dari Amerika, orang yang idealis dan ditakdirkan datang untuk membantu perjuangan Indonesia
Spoiler for 08. Biju Patnaik (1916 – 1997):
Biju Patnaik merupakan seorang politisi dan penerbang yang berasal dari India. Kedekatannya dengan Jawaharlal Nehru membuatnya memahami perjuangan Indonesia, memandang bahwa bangsa Indonesia dengan India ada kemiripan, serta ke depannya yang bisa menjadi sekutu.
Pada tanggal 21 Juli 1947, Presiden Sukarno memerintahkan Sjahrir untuk mendatangi Konferensi Inter-Asia pertama dan guna membangunkan opini publik internasional melawan Belanda. Saat itu Belanda berupaya untuk meredam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Sjahrir tidak bisa keluar karena tidak ada akses untuk keluar dari Indonesia Akhirnya Nehru meminta Patnaik untuk mengeluarkan Sjahrir dari Indonesia. Patnaik dan istrinya segera terbang ke Jawa dan membawa Sjahrir ke India lewat Singapura gan
Atas keberaniannya, Patnaik diberi penghargaan ‘Bhoomi Putra’ gan, salah satu penghargaan tertinggi yang jarang diterima oleh orang asing. Dan pada tahun 1996, ketika Indonesia berulang tahun yang ke-50, Patnaik diberi penghargaan ‘Bintang Jasa Utama’
Spoiler for 09. John Coast (1916 – 1989):
John Coast lahir di Kent, Inggris. Awalnya ia adalah pegawai Departemen Luar Negeri Inggris yang kemudian bergabung dengan Indonesia sebagai atase media untuk Presiden Sukarno di masa perjuangan kemerdekaan ganIa menuangkan pengalamannya dalam buku berjudul Recruit to Revolution (1952)
Pada tahun 1950 ia mengundurkan diri dari politik dan pindah ke Bali. Bersama istrinya yang berasal dari Jawa, Supianti, ia menulis dan mengorganisir penari serta musisi Bali ke Eropa dan Amerika yang ternyata sukses besar gan Keberhasilannya ia tuangkan dalam buku berjudul Dancers of Bali (1953)
Spoiler for 10. George McTurnan Kahnin (1918 – 2000):
Kahin merupakan sejarahwan dari Amerika dan ilmuan politik. Ia merupakan salah satu ahli mengenai Asia Tenggara. Ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang sejarah dari Universitas Harvard di tahun 1940 gan
Antara tahun 1942 hingga 1945 Kahin menjadi tentara dimana ia dilatih dalam sebuah grup berisi 60 orang berparasut yang nantinya akan diturunkan di Indonesia yang tengah dikuasai Jepang. Tapi hal itu akhirnya dibatalkan. Saat itulah Kahin tertarik dengan Asia Tenggara dan belajar bahasa Indonesia serta Belanda gan
Gelar Master dan Doktor nya diperoleh dengan materi utama berkaitan dengan Indonesia. Ia melakukan langsung penelitiannya di Indonesia hingga akhirnya ia ditangkap kolonial Belanda dan dikeluarkan dari Indonesia. Dalam penelitiannya tersebut ia sempat bertemu dengan tokoh-tokoh RI seperti Sukarno, Hatta, Sjahrir, dan lainnya
Kahnin yang sudah terpikat dengan perjuangan Indonesia, ikut membantu orang-orang Indonesia yang ingin belajar di Amerika Serikat gan Pada tahun 1991, Menteri Luar Negeri Indonesia, Ali Alatas, memberinya penghargaan Bintang Jasa Pratama atas jasanya sebagai perintis kajian Indonesia di Amerika Serikat
Itu dia gan 10 orang asing yang ikut berjasa dalam kemerdekaan Indonesia
meskipun tidak semua ikut langsung dalam berperang, ada yang lewat jalur media dan juga diplomatik akan tetapi jasa jasa mereka ini tetap saja sangat penting dan perlu kita hargai karna ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan negara ini
Sekian gan thread ane kali ini, mohon maaf bila ada kesalahan
semoga sejenak dapat mengingatkan kita kembali akan sejarah bangsa ini, dan sedikit menambah wawasan bagi yang belum tahu
Suwun juragan sudah pada mampir
semoga ada sedikit manfaatnye
jangan lupa jejaknye yaa juragan