Kalau di Lounge Video lagi rame masalah bapak berseragam dengan sopir taksi, kalau di beberapa media sosial seperti facebook dan path muncul meme seperti ini.



Bahkan di akun jejaring path ane, banyak sekali repeath meme seperti ini hampir 18 orang pagi ini. Ane kan bingung, saking keponya ane cari - cari informasi itu video di youtube ga ada, dan kaskus juga video ga tayang, dan akhirnya ane nemuinnya di aplikasi facebookane gan yang ada videonya gitu.

Maklum soalnya ane kan tinggalnya di Hanoi, Vietnam yang jauh akan hingar bingar dari media Indonesia seperti apa. Kalau adapun itu lihat dari akun jejaring sosial ane dengan notabene teman - teman di Indonesia di daftar teman ane.

Di salah satu fanspage di akun facebook ane, dan ane tonton tu video ternyata ya begitulah agan - agan pasti bisa berasumsi. Kalau asumsi ane sih sebagai pihak penonton sih cuma bisa menghimbau saja, kepada pihak berwenang katakanlah demikian.

"Seharusnya si bapak sopir taksi itu diberi penjelasannya, karena tidak semua warga atau masyarakat pada umumnya tidak hapal dengan Undang - Undang negara kita yang sebegitu banyaknya.

Dan yang menurut saya agak konyol adalah ini tayangan layaknya reality show, yang benar - benar ini sedang terjadi dan bahkan ini langsung akting tanpa rambu - rambu pengeditan dari pihak TV.

TV sama dengan media, media sama dengan pencitraan, nah apabila pencitraan di TV seperti realita ya sama saja harus menerima konsukensi kalau realitanya seperti itu.

Karena ane sungguh sangat yakin sekali kalau sekarang ini masyarakat Indonesia bisa dikatakan lapar dan haus akan informasi, dan sudah cerdas bagaikan rapor sekolah berwarna hitam tanpa warna merahnya.

Back to the topic, kalau menurut ane ketika melihat video tersebut itu bapak sopir taksi sudah sopan dan meminta maaf. Dan terbesit di dalam pikiran ane, "Apakah permintaan maaf itu sudah tidak berlaku lagi di hadapan rasa humanisme nya yag ?" dan ane jadi inget ketika melihat film dari Taiwan "Meteor Garden".

Kalau minta maaf itu berlaku, maka penjara itu tidak penuh... wuih sadis bener ya, "Tiada maaf bagimu" lagunya mbak Yuni Sara dong. Dan konyol lagi ya gan, secara spontan bapak yang memakai seragam mengatakan kalau Tanda Stop dan Tanda Dilarang Parkir itu sama... Wow Amazing sekali, berarti ane selama pramuka salah beajarnya dong ya gan.

Alhasil ane curiga apa jangan - jangan sama ya itu arti dari tanda. Penyakit ane yang kepo langsung klik sana sini di Internet alias browsing, bener ga sih artinya sama.

Dilarang parkir (4b)



Larangan parkir sampai jarak 15 m dari tempat pemasangan rambu menurut arah lalulintas, kecuali dinyatakan lain dengan papan tambahan.


Dilarang Stop (4a)



Larangan berhenti sampai jarak 15 m dari tempat pemasangan rambu menurut arah lalu lintas, kecuali dinyatakan lain dengan papan tambahan.

Kesimpulan ane

Oh berarti perbedaanya cuma tulisan parkir sama stop, kalau setau ane bisa dikatakan parkir kalau si pengemudi itu keluar dan mematikan mesin kendaraan. Nah kalau stop itu berhenti secara arti bahasa inggrisnya sih berhenti...

Tapi sayangnya di video tersebut tulisannya "Dilarang Parkir" ~ duh semakin konyol dengan penjelasan mas yang di meme tersebut di versi videonya yang ada editing penjelasannya.

Kalau menurut ane sih ya, seharusnya diberi penjelasan kalau ingin mengadakan reality show penyigapan. Nah kalau si korban kadung pintar kaya bapak sopir taksi bisa mati kelabakan dong ya.

Dan semisal mau dimasukan di media TV nasional seharusnya dikemas secara pengangkatan pencitraan, bukan seperti ini. Keliatan seperti ambisius kalau salah ya harus ditilang tanpa harus melihat dari segi ono ini ono itunya.

Bahkan ketika ada video atau tayangan seperti itu seharusnya dikonsep secara masak - masak dengan mendatangkan pakar undang - undang lalu lintas, jadi kelihatannya ga awur - awuranlah apalagi reality show.

Dan saya juga meminta secara pribadi video serta meme ini segera diklarifikasi dari pihak media dan bapak berseragam, dan satu hal lagi "Bapak berseragam buatlah ane segan terhadap bapak, karena ane juga pernah mengalami seperti ini. Trus apakah ane harus berunderestimate terus, ketika ane melihat seperti ini ?"

Dan buatlah pencitraan yang tak kala seperti ane waktu kecil yang setiap ditanya, cita - citamu jadi apa ? ane jawab jadi polisi dengan lantang. Janganlah membuang cita - cita jadi polisi itu sirna di kemudian hari untuk anak cucu saya kelak akibat ada meme serta video tersebut.

Pesan ane dan semoga di dengar kalau salah satu dari para pengguna kaskuser berprofesi sebagai seperti bapak yang berseragam.

"Seharusnya diberi penjelasan, dan lebih di edukasi jika ingin di reality showkan di TV Nasional. Dan lebih mengangkat rasa humanity, dan jangan sampai dipergunjingkan oleh sayap kiri maupun sayap kanan. Karena ini menurut ane kurang balance, apalagi ane yang jauh dari berita di negara tercinta ini.

Pasti ane akan semakin rancu, dan tanpa rasa kebanggannya ketika masih kecil ingin jadi polisi. Bahkan ane sekarang bukan jadi polisi, ane gagal dengan kebanggan ane waktu kecil. Jangan sampai cita - cita ane tersebut menjadi sirna karena tayangan seperti ini. Ane rela tidak bahagia ketika ane ga bisa jadi polisi, akan tetapi cita - cita anak yang lainnya bagaimana ?"

Terima kasih, dan wassalamualaikum...
#KeepHumanity #SaveCitaCitaAne