- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tangan Robot EEG milik Tawan?? HOAX....kahh ??


TS
Paijo.Gondrongz
Tangan Robot EEG milik Tawan?? HOAX....kahh ??


Quote:

berawal dari membaca trit ini Sumber
dan reply ini

link ke instructables Sumber
ane cuma ingin memberi opini ane, dan sedikit penjelasan tentang prinsip kerja EEG dan bagaimana itu bisa menggerakkan tangan lumpuh
(berdasarkan link "instructables", bukan tawan),
dibawah ini cuma ringkasan berdasarkan ilmu yg ane punya, mohon maaf apabila ada kesalahan
Quote:

Spoiler for EEG apasih ?? Prinsip Sederhana:
1. EEG adalah salah satu metode menangkap aktifitas otak kita pake ilmu gelombang elektromangnet
2. Otak kita mengeluarkan gelombang elektromagnet saat beraktivitas
3. gelombang yang ditangkap EEG bisa bermacam2 (alfa,beta,teta,dll)
4. Gelombang alfa(8-12Hz) dan gelombang beta(12-30Hz) paling mudah ditangkap
Spoiler for Gambar:

5. Kalo kita coba gerakkan tangan kanan kita dengan konsentrasi tinggi, bakalan muncul gelombang alfa
6. kita tau itu gelombang buat tangan kanan pas kita naruh tuh sensor(elektroda) di otak bagian kiri
7. bagian kiri daerah mana ane belum tau ( belum sempat baca step 9 )
nahh, gelombang ini harus diproses dulu biar bisa dipake
Spoiler for Detail prinsip kerja:
Quote:

1. kita harus perkuat gelombang ini pake ampli, karena volt gelombang yg kita dapat sangat kecil
(bayangin aja ampli audio yang sering kita colokin ke HP biar kuat ngangkat spiker besar)
(tapi kalo disini output amplinya tidak sebesar yg buat spiker)
(sepengetahuan saya, ampli tersebut buat memperkuat sampe power yang sama kaya jack 3.5mm)
2. sesudah di perkuat, gelombang ini kita filter/pilah di frekuensi tertentu, kita tau kalo alfa sama beta tu di angka 8-30Hz
Quote:

3. kita bisa hapus gelombang 8Hz kebawah dengan High Pass Filter
(kalo di spiker, HPF itu buat suara2 tinggi kita kirim ke twitter, dan suara bass dihilangkan)
Quote:

4. kita bisa hapus gelombang 30Hz keatas dengan Low Pass Filter
(kalo di spiker, buat suara rendah yang menuju ke bass)
5. setelah lewat 2 alat itu, tugas kita adalah menghilangkan noise
(ibaratkan noise itu kaya gelombang2 pengganggu, kalo di spiker suaranya jadi bzzzz....)
6. Kalo udah lewat itu, gampangnya kita masukkin aja ke soundcard komputer bagian mic/line in
7. dengan catatan soundcard bisa menerima gelombang 8-30Hz
Quote:

8. setelah itu, tinggal kita proses gelombang "audio" yang masuk lewat soundcard itu pake software
9. Kalo di website yg ane bagikan, itu pake software hasil download
10. Dan bisa dipake main pingpong, tetapi mekanismenya masih sederhana
Quote:

kita bisa ganti fungsi soundcard beserta program pengolah beserta hasil pengolahannya dengan mikrokontroller
contoh di website pake Arduino karena bisa menerima 6 channel,
Quote:
Barang Bekas?? Bisa Gak??
Dalam dunia elektronika, suatu barang jadi itu dihasilkan dari beberapa bagian,
Misal salah satu bagian rusak, Barang jadi itu tidak bisa digunakan menurut fungsinya
tetapi, kemungkinan besar bagian lainnya masih berfungsi menurut fungsi "bagian tersebut"
makanya kita sering denger kanibal komponen,
Ditambah lagi, misal karena tidak dimungkinkannya komponen dilepas dari papan sirkuit,
kita harus memasang komponen yg mau dikanibal, bersama dengan komponen yg rusak
tetapi kita cuma memfungsikan bagian yang bisa
Quote:
Punya Tawan Beneran Gak Sihh ??

Kalau kita lihat dari komponen yang ada, simpelnya sih jawabannya bisa,
orang indonesia itu kalo mau bohong gak pinter2 amat,
liat aja komponen yg ada, soundcard, seperti yg dijelaskan diatas,
dan PCB mouse, dugaan ane adalah sebagai ampli awal,
bohongnya orang indonesia gak bakalan sampai sedetail ini,
dan opini2 ane diatas insyaallah bisa menjawab argumen2 di trit yg ane sertakan,
Quote:
Pesan ane disini,
jangan negative thinking tentang apa yang terjadi di Indonesia,
Ambil Sisi Positif
Be Creative


Ambil Sisi Positif
Be Creative
Spoiler for berita penting:
Jakarta - Alat yang digerakkan dengan sinyal otak bukan khayalan. Dua mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus) ini mengembangkan kursi roda yang digerakkan sinyal otak.
Adalah Jennifer Santoso (21) dan Ivan Halim Parmonangan (21), mahasiswa Semester 7 Teknik Informatika yang membuat proyek skripsi karena melihat banyak sekitarnya membutuhkan kursi roda.
"Banyak yang tangannya patah, cacat seluruh tubuh, lumpuh dari leher ke bawah. Kami ingin membuat sistem yang menolong orang lain," tutur Jennifer kala ditemui di Binus Kampus Jalan KH Syahdan, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (22/1/2016).
Dari observasi penyandang disabilitas di sekitar mereka, ternyata, banyak disabilitas itu otak dan pikirannya masih sehat. Sehingga, Jennifer dan Ivan mengembangkan kursi roda dengan kendali otak. Penelitian ini sebenarnya melanjutkan dan mengembangkan penelitian kakak kelas mereka.
Maka, komponen-komponen utamanya adalah kursi roda dan alat bernama neuroheadset. Neuroheadset adalah alat yang bisa menangkap gelombang listrik otak dan memperkuatnya dalam skala ribuan kali. Neuroheadset ini terhubung ke aplikasi software yang mereka buat di dalam CPU.
"Aplikasi kami akan mengolah sinyal yang diterima dari neuroheadset, lalu difilter untuk mengambil gelombang alfa dan beta, yang kemudian ditransformasi dengan algoritma Fast Fourier Transformation, yang kemudian jadi input untuk mesin," jelas Jennifer.
Aplikasi yang dibuatnya kemudian akan meneruskan sinyal yang sedang diproses ke Arduino Uno yakni papan mikrokontroler, dan diteruskan ke motor driver yang akan digunakan untuk menggerakkan kedua motor DC, motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC.
Cara kerja kursi roda ini memakai 2 data, dengan electric encephalo graphi (EEG) alias sinyal otak untuk disabilitas yang lehernya tidak bisa bergerak dan dengan gyroskop untuk menangkap sensor gerak, bagi penderita yang masih bisa menggerakkan leher.
Penampakan kursi roda itu,berkelindan kabel-kabel di sebelah kiri yangterhubungkekotakmetalberisimikrokontrolerdanmotordriver, serta ada accu yang diwadahi kotak metal di bawahnya.
(Foto: Lintang/detikcom)
Ivan lantas memperagakan kursi roda itu. Dia duduk di atas kursi roda,memakaiwirelessneuroheadset dengan 14 tangkai di yang melingkar di kepala,danmemangkulaptop . Untuk pengguna pertama, aplikasi software harus merekam respon pengguna, sinyal otak untuk bergerak maju, kiri, kanan, memutar kekiridankanandarineuroheadset.
(Foto: Lintang/detikcom)
Kemudian, untuk menggerakkan kursi roda, Ivan terlihat fokus sekali. Roda-roda kursi itu bergerak maju, sementara Ivan hanya berpangku tangan. Bila ingin menghentikan kursi roda, cukup dengan kedipan mata, mata kiri, kanan atau kedua mata.
"Apabila tertidur atau panik, kursi roda itu otomatis stop," jelas Jennifer.
Alat dan aplikasi yang mereka namakan Bina Nusantara Wheelchair (BNW)-Kursi Roda dengan Kendali Otak ini mereka kembangkan sejak Februari-Oktober 2015 lalu.
Aplikasi yang memproses sinyal otak (Foto: Lintang/detikcom)
"Yang lama adalah kami mencari cara bagaimana membuat aplikasi ini mudah digunakan untuk pengguna," tutur Jennifer.
Karya mereka meraih juara 2 dalam lomba Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) 2015 kategori sistem cerdas. Riset ini juga mengantarkan dosen pembimbing skripsi mereka, Dr Widodo Budiharto, SSi, MKom masuk 15 besar Dosen Berprestasi Nasional. Penelitian ini dibiayai oleh Toray Research Grand dari Jepang.
sumber
http://news.detik.com/read/2016/01/2...an-sinyal-otak
==========
kalo dibaca prinsipnya sama gan
Quote:
Bagaimana Menurut Agan ?
Mungkin ada expert yg bisa menambahkan opininya??
Trit ini, tidak pro maupun kontra dengan pak Tawan,
cuma menjelaskan "Mungkin Gak EEG sederhana buat menggerakkan tangan??"
Maaf Jika Berantakan,
Menerima Cendol kalo berkenan 
Dan jangan lupa rate trit ane
Mungkin ada expert yg bisa menambahkan opininya??
Trit ini, tidak pro maupun kontra dengan pak Tawan,
cuma menjelaskan "Mungkin Gak EEG sederhana buat menggerakkan tangan??"
Maaf Jika Berantakan,





Diubah oleh Paijo.Gondrongz 23-01-2016 12:08
0
10.5K
Kutip
97
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan