EGOIS DALAM KEBERSIHAN

Semua orang peduli terhadap kebersihan. Setiap hari, masyarakat Indonesia akan membersihkan rumahnya (menyapu) agar rumah terlihat bersih. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan sekali, bahkan 2-3 kali dalam sehari. Alasannya, agar rumah terlihat lebih indah dan nyaman.

Letak keegoisannya adalah kemana sampah tersebut dibuang. Masyarakat Indonesia "paling mudah" dalam urusan membuang sampah. Contohnya, sampah rumah tangga mereka buang ke tempat-tempat yang "bukan punya saya", seperti sungai, tanah kosong, semak-semak, bahkan selokan. Mereka tidak memikirkan dampak yang akan diterima orang lain, karena yang dipikiran mereka "yang penting rumah saya bersih".

EGOIS DALAM BERKENDARA

Tidak diragukan lagi bahwa ini sudah mendarah daging bagi masyarakat Indonesia. Mereka lebih memikirkan diri sendiri daripada keselamatan orang lain dengan alasan-alasan standar, seperti buru-buru, takut terlambat, sudah ditunggu orang, dan sebagainya. Dengan alasan-alasan tersebut mereka melanggar aturan-aturan lalu lintas dan tata krama berkendara.

Selain masalah aturan dan tata krama, yang menjadi perhatian saya sampai saat ini adalah masalah "kecelakaan kecil". Misalnya, mobil agan tidak sengaja ditabrak seorang bapak-bapak bersepeda motor. Alasannya, karena jalanan saat itu sedang ramai. Nah, kebanyakan yang ditabrak akan turun dari mobilnya dan meminta GANTI RUGI. Kan kena sial beruntun. Udah nabrak, jatuh, motor rusak, uang melayang. Menurut saya, itu salaha satu bentuk keegoisan dalam berkendara. Apa salahnya, kita membantu dengan tidak meminta ganti rugi-rugian seperti itu. Gores dikit apa salahnya. Yang penting kita dan korban selamat.

EGOIS DALAM BERPENDAPAT

Contoh egois ini paling sering kita temui dalam debat-dabat tidak jelas di dunia maya. Dikatakan tidak jelas karena materinya yang bersifat "memancing", orang yang berdebat juga tidak jelas asal usulnya, dan yang menjadi referensinya dalam berpendapat juga tidak ada. Masyarakat yang egois akan mempertahankan pendapatnya sampai titik darah penghabisan . Walaupun akhirnya dia terbukti salah, dia tetap mempertahankan pendapatnya.