Status Facebookmu, harimaumu. Gambaran tersebut nampaknya pas banget buat sosok polisi muda anggota Samapta Bhayangkara (Sabhara) Kepolisian Resor Toraja, Sulawesi Selatan Ini. Bripda Andrianto, menerima sanksi berat dari atasannya Kepala Polres Toraja Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Arief Satriyo. Lho,emang dia kenapa, sih?

Usut punya usut ternyata dia membuat status Facebook yang ngeselin dan menyindir Tentara Nasional Indonesia (TNI). Lewat akun bernama Andrianto Toraja, dia mengatakan hal tak sedap. Begini bahasanya, 'Ehh kmana semua yg KATANYA pasukan NKRI waktu kejadian d tamrin?? Keselamatan bangsa terancam tpi kok ngak ada klihatan....mala polisi tuh yg maju....mereka sembunyi d belakan polisi katax mereka NKRI harga mati tapi takut mati...TNI penakut'. Ngeselin abis ya gan.

Status ini dibuat Andrianto pada 15 Januari 2016. Demi mendapat laporan anak buahnya ada yang bertingkah, AKBP Arief langsung turun tangan menegur Andrianto. Bahkan sanksi yang diberikan kepada Andrianto pun diunggah lewat FB. Terlihat si polisi muda itu wajahnya mendadak kalem dan nyalinya ciut disembur sang atasan. Makanya lain kali kata-kata dijaga, gan.

Kapanlagi.com - Aksi baku tembak anggota kepolisian saat teror bom Sarinah pada Kamis (14/1) pekan lalu memang masih dibicarakan. Mulai dari pujian yang diberikan kepada polisi, sampai saling cibir hingga cacian. Dan rupanya yang bisa bebas berkomentar tak hanya kamu sebagai khalayak umum, melainkan sampai seorang polisi juga lho.
Hanya saja komentar yang diberikan seorang anggota Sabhara Polres Toraja, Sulawesi Selatan ini mungkin tak patut kamu tiru. Melalui akun Facebook miliknya pada Jumat (15/1) pekan lalu, polisi yang diketahui bernama Bripda Andrianto ini malah bersikap 'nyinyir' dan menyindir aksi TNI dalam penanganan teror bom Sarinah yang terungkap didalangi ISIS itu.

Tanpa basa-basi, Andrianto yang baru lulus tahun kemarin dari Akpol itu menulis, 'Ehh ke mana semua yang KATANYA pasukan NKRI waktu kejadian di Thamrin? Keselamatan bangsa terancam tapi kok nggak ada yang kelihatan. Malah polisi tuh yang maju. Mereka sembunyi di belakang polisi. Katanya mereka NKRI harga mati, tapi takut mati...TNI penakut...'




Bisa ditebak, status FB Andrianto itu langsung mendapat respon beragam. Mayoritas netizens memang menyayangkan sikap sang Bripda karena dikhawatirkan bisa memecah belah bangsa dan malah memberi dampak negatif ke polisi. Tak heran kalau Kapolres Toraja, AKBP Arief Satriyo langsung turun tangan. Tak cuma Arief, Wakapolda Sulsel, Brigjen Polisi Gatot Edy Pramono pun langsung meminta maaf kepada jajaran TNI dalam Rapim Kodam hari Rabu (20/1) kemarin di Sulsel.

"Karena ketidaktahuan, ketidakpahaman anggota ini dengan meng-upload begitu saja komentar yang mendiskreditkan rekan TNI. Anggota ini tak menyadari akan efeknya ke depan. Saya langsung perintahkan menghadap dan saya sendiri yang hukum. Dan yang bersangkutan sudah minta maaf. Ini sudah clear, kami sudah bertemu jajaran Kodim setempat dan menyampaikan permasalahannya dan bisa dipahami. Saya sudah menyampaikan permohonan maaf atas ulah anak buah saya. Saat ini Andrianto sudah di Makassar dan ditahan di Mapolda Sulsel untuk selanjutnya menjalani sidang disiplin," papar AKBP Arief seperti dilansir Merdeka.

Kepala Kepolisia Resort (Kapolres) Tana Toraja AKBP Arief Satriyo menyampaikan permohonan maaf atas ulah salah satu personelnya. Arief saat memimpin apel bersama Polres dan anggota Kodim 1414 di lapangan Kodim tersebut, Tana Toraja, Kamis (21/1/2016) pukul 07.30 wita.

Kapolres Tana Toraja Minta Maaf kepada TNI di Lapangan Kodim 1414

TRIBUNTORAJA.COM- Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Tana Toraja Sulsel, AKBP Arief Satriyo, menyampaikan permohonan maaf atas ulah salah satu anggotanya.
Arief saat memimpin apel bersama Polres dan anggota Kodim 1414 di lapangan Kodim 1414, Tana Toraja, Kamis (21/1/2016) pukul 07.30 wita.
"Saya atas nama pribadi dan satu lembaga kepolisian (Polres Tana Toraja) memohon maaf atas kesalahan yang dilakukan oknum personel polres," ucap Arief Satriyo saat sambutan apel tersebut.
Dikabarkan sebelumnya, seorang anggota Polres Tana Toraja diduga menghina anggota TNI melalui media sosial.


Personel Polres dan Kodim 1414 Tana Toraja foto bersama usai apel bersama di Lapangan Kodim 1414 Tana Toraja, Sulsel, Kamis (21/1/2016) pagi.

Selain meminta maaf, Arief juga menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan TNI AD melalui Kodim 1414 Tana Toraja kepada Polres Tana Toraja.
Bantuan anggota TNI untuk mengamankan Pilkada serentak, khususnya di dua kabupaten: Tana Toraja dan Toraja Utara.
"Status zona merah di dua kabupaten ini disulap menjadi zona putih oleh dua institusi ini," katanya.

Kalau agan suka memberikan komentar negatif di internet, bisa jadi pelajaran nih. Karena meskipun setiap orang bebas memberi komentar, harus yang bertanggung jawab dan tak asal bicara. Bahaya gan!

Peristiwa polisi Toraja ini peringatan juga buat agan sekalian. Jangan suka mengejek orang lain, ya. Belum tentu dirimu sempurna. Lebih baik jaga persatuan dan kesatuan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang lebih baik.

sumur1
sumur2
sumur3