- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Boleh nda ya??? Saya memelihara Seekor Anjing di Lingkungan Rumahku???


TS
ifsa
Boleh nda ya??? Saya memelihara Seekor Anjing di Lingkungan Rumahku???
Hmm... sempat kepikiran,,, sebenarnya anjing itu boleh dipelihara atau ndak sih?? Kan imut-imut gitu loh!! Sedikit wacana yang bisa saya paparkan dari Buku Halal dan Haram Karya DR. Yusuf Qaradhawi hal. 127-132.
Selamat Menyimak....
Kalo mau beri saran dan salam, langsung ke Message saya aja ya... Trims buat kawan-kawan yang mau menyupport saya untuk terus mempublikasikan kebaikan. hehS E N S O R.
Semua orang mengenal Aku, Tapi sedikit pun Aku tak ingat mereka. Itu ANEH.
____________________________________________________________________
MEMELIHARA ANJING
Termasuk yang dilarang oleh Nabi ialah memelihara anjing di dalam rumah tanpa ada suatu keperluan. Sebagaimana kita ketahui, ada beberapa orang yang berlebih-lebihan dalam memberikan makan kepada anjingnya, Sedang kepada manusia mereka sangat pelit. Ada pula yang kita saksikan orang-orang yang tidak cukup membiayai anjingnya dengan hartanya untuk melatih anjing. Bahkan seluruh hatinya dicurahkan kepada anjing itu, sedang dia acuh tak acuh terhadap kerabatnya dan melupakan tetangga dan saudaranya.
Adanya anjing dalam rumah seorang muslim, memungkinkan terdapat najis pada bejana dan sebagainya karena jilatan anjing itu. Rasulullah saw. telah bersabda,
"Apablia anjing menjilat dalam tempat airmu, maka cucilah tempat itu tujuh kali, salah satu di antaranya dengan tanah." (Riwayat Bukhari)
Sebagian ulama ada yang berpendapat, bahwa hikmah dilarangnya memelihara anjing di rumah ialah: Kalau anjing itu menyalak, dapat menakutkan para tamu yang datang, bisa membuat lari orang-orang yang datang dan dapat mengganggu orang yang sedang jalan. Rasulullah saw. pernah mengatakan,
"Malaikat Jibril datang kepadaku, kemudian ia berkata kepadaku,
"Tadi malam saya datang kepadamu, tidak ada satupun yang menghalang-halangi aku untuk masuk, kecuali karena di pintu rumahmu ada patung dan di dalamnya ada hijab yang bergambar, dan di dalam rumah itu ada pula anjing. Oleh karena itu perintahkan lah supaya kepala patung itu dipotong untuk dijadikan seperti keadaan pohon dan perintahkanlah pula supaya korden itu dipotong untuk dijadikan dua bantal, yang diduduki, dan diperintahkanlah anjing itu supaya dikeluarkan (Riwayat Abu Daud, Nasa'i, Turmudzi dan Ibnu Hibban)
Anjing yang dilarang dalam hadis ini hanyalah anjing yang dipelihara tanpa ada keperluan.
Memelihara Anjing Pemburu dan Penjaga, Hukumnya Boleh
Adapun anjing yang dipelihara karena ada kepentingan, misalnya untuk berburu, menjaga tanaman, menjaga binatang, dan sebagainya dapat dikecualikan dari hukum ini. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim dan lain-lain, Rasulullah saw. bersabda,
"Barangsiapa memelihara anjing, selain anjing pemburu atau penjaga tanaman dan binatang, maka pahalanya akan berkurang setiap hari satu qirat." (Riwayat Jamaah)
Berdasarkan hadis tersebut, sebagian ahli fiqih berpendapat bahwa larangan memelihara anjing itu hanya makruh, bukan haram. Sebab kalau sesuatu yang haram sama sekali, tidak boleh diambil atau dikerjakan baik pahalanya itu berkurang atau tidak.
Dilarang memelihara anjing dalam rumah, bukan berarti kita bersikap keras terhadap anjing atau kita diperintah untuk membunuhnya. Sebab Rasulullah saw. bersabda,
"Andaikata anjing-anjing itu bukan umat seperti umat-umat yang lain, niscaya saya perintahkan untuk dibunuh." (Riwayat Abu Daud dan Turmudzi)
Dengan hadis tersebut Nabi mengisyaratkan kepada suatu pengertian yang besar dan realita yang tinggi sekali nilainya seperti halnya yang ditegaskan juga oleh al-Quran,
"Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu." (al-An'am: 38)
Rasulullah pernah juga mengkisahkan kepada para sahabatnya tentang seorang laki-laki yang menjumpai anjing di padang pasir, anjing itu menyalak-nyalak sambil makan debu karena kehausan, Lantas laki-laki tersebut menuju sebuah sumur dan melepas sepatunya kemudian dipenuhi air, lantas minumlah anjing tersebut dengan puas. Setelah itu Nabi bersabda,
"Karena itu Allah berterima kasih kepada orang yang memberi pertolongan itu serta mengampuni dosanya." (Riwayat Bukhari)
Pengetahuan Ilmu Modern Tentang Memelihara Anjing
Barangkali kita jumpai di tempat-tempat kita beberapa orang yang senang berkiblat terhadap Barat, sehingga mereka menganggap Barat itu mempunyai kehalusan budi dan perikemanusiaan yang tinggi serta menaruh kasih-sayang kepada semua binatang yang hidup. Mereka menganggapnya bahwa Islam itu bersikap keras terhadap binatang yang dapat dipercaya, tunduk dan beramanat.
Kepada mereka ini akan kami bawakan suatu artikel ilmiah yang sangat berharga sekali, ditulis oleh seorang sarjana spesialis dari Jerman. Artikel tersebut menjelaskan betapa bahayanya yang akan ditimbulkan karena memelihara anjing.
Ia mengatakan: "Bertambahnya musibah yang diderita umat manusia pada tahun-tahun terakhir yang disebabkan oleh anjing, memaksa kita untuk memperhatikan secara khusus tentang betapa bahaya yang nampak sekali yang disebabkan oleh anjing, lebih-lebih situasinya bukan terbatas karena memelihara itu sendiri, tetapi sampai kepada bermain-main dan menciumi serta mengusap-usap anjing dengan telapak tangan oleh anak-anak kecil dan orang-orang dewasa. Bahkan banyak sekali anjing-anjing itu menjilat bekas-bekas makanan yang ada di piring tempat menyimpan makanan dan minuman manusia."
Kebiasaan-kebiasaan jelek yang kami sebutkan di atas akan sangat bertentangan dengan perasaan yang sehat dan tidak mungkin dapat diterima oleh kesopanan manusia. Lebih-lebih persoalan ini sangat kontradiksi dengan kebersihan dan kesehatan. Tetapi kami tidak akan membicarakan persoalan ini ditinjau dari segi tersebut, karena telah menyimpang dari pokok persoalan yang sedang dibahas dalam studi ilmiah ini. Biarlah hal itu kita serahkan kepada masalah pendidikan budi pekerti dan pendidikan jiwa untuk menentukannya.
Disini kita akan meninjau dari segi kesehatan -dan itulah yang kami anggap sangat urgen dalam pembahasan ini- sebab bahaya yang sangat mengancam kesehatan manusia dan kehidupannya yang disebabkan memelihara anjing, tidak boleh dianggap remeh. Banyak orang yang terpaksa harus mengorbankan uang yang tidak sedikit karena digigit oleh anjing. Ada juga cacing pita anjing, yang menyebabkan penyakit yang berkepanjangan. Bahkan tidak kurang juga penderita yang akhirnya menemui ajalnya.
Cacing ini bentuknya sangat kecil dan disebut cacing pita anjing. Cacing ini akan terlihat pada diri manusia dalam bentuk jerawat. Cacing ini terdapat juga pada binatang-binatang lain terutama babi, tetapi pertumbuhannya tidak secepat cacing pita anjing. Terdapat juga pada anak-anak anjing hutan dan serigala, tetapi jarang ada pada kucing. Cacing pita anjing ini sangat berbeda dengan cacing-cacing pita lainnya dan sangat kecil sekali, sehingga hampir-hampir tidak dapat dilihat.
Selanjutnya Dr. Graard Pentsmar penulis artikel tersebut berkata: Perkembangan tumbuhnya cacing pita anjing ini dalam ilmu hewan ada beberapa keanehan tersendiri, misalnya satu telur dapat menumbuhkan kepala-kepala cacing pita yang banyak sekali dengan membawa kuman yang timbul karena cacing tersebut. Telur-telur ini akan memungkinkan untuk menumbuhkan kuman-kuman yang berbeda-beda pula. Demikianlah, bahwa kepala-kepala cacing yang ditumbuhkan karena bisul-bisul itu akan berubah menjadi cacing-cacing pita lagi yang dapat terbentuk dengan sempurna dan berkembang dalam usus-usus anjing.
Cacing-cacing ini tidak dapat tumbuh pada diri manusia dan hewan, melainkan berupa jerawat-jerawat dan bisul-bisul baru yang satu lama lain sangat berbeda dengan cacing pita itu sendiri. Bisul yang terdapat pada binatang, tidak bisa lebih dari sebesar apel, dan itupun sebenarnya sangat jarang sekali. Justru itu kalau diperhatikan, bahwa hati akan bisa bertambah yang kadang-kadang tambahnya itu mencapai 5 sampai 10 kali dari berat hati biasa. Tetapi bisul yang ada pada manusia bisa mencapai sebesar kepal tangan atau sebesar kepala anak kecil dan penuh dengan nanah yang beratnya 10 sampai 20 kati.
Kebanyakan bisul ini menyerang hati manusia dan akan nampak dalam bentuknya yang berbeda-beda. Tetapi, kebanyakan kemudian pindah pada paru-paru, lengan, limpa dan anggota yang lain. Semua ini dapat berubah bentuk maupun keadaannya dengan perubahan yang besar sekali. Sehingga dlam waktu relatif pendek, sukar untuk dapat dibedakan dari yang biasa.
Walhasil, bahwa bisul ini kalau sampai timbul sangat mengancam kesehatan dan hidupnya si penderita, dan berat bagi kita untuk bisa mengetahui perkembangan sejarah hidupnya, membiaknya dan membentuknya. Sampai hari ini belum ada jalan untuk mengobatinya. Cuma kadang-kadang cacing-cacing ini akan mati dengan sendirinya, kadang-kadang justru bahan-bahan yang tidak dapat diterima oleh tubuh itu sendiri yang bekerja untuk membinasakan kuman-kuman tersebut. Menurut penyelidikan yang mutakhir, bahwa tubuh manusia yang dalam keadaan seperti ini justru menjadi bahan obat untuk melawan kuman tersebut serta mematikan bekerjanya racun.
Dan yang sangat menyedihkan, bahwa matinya cacing-cacing itu jarang sekali tidak meninggalkan pengaruh dan menimbulkan bahaya dibandingkan dengan lainnya. Lebih-lebih cara untuk memberantas penyakit ini dengan jalan kimia tidak lagi berguna. Satu0satunya jalan ialah dengan operasi. Jika setelah lama tidak dioperasi, si penderita tidak akan dapat lolos dari marabahaya, yakni bahwa pengobatan cara lain tidak lagi berguna. Sebab itu, hal ini memaksa kita untuk berbuat cara-cara yang mungkin untuk memberantas penyakit yang sangat berbahaya demi melindungi manusia dari bahaya yang datang dengan misterius itu.

Selamat Menyimak....
Kalo mau beri saran dan salam, langsung ke Message saya aja ya... Trims buat kawan-kawan yang mau menyupport saya untuk terus mempublikasikan kebaikan. hehS E N S O R.
Semua orang mengenal Aku, Tapi sedikit pun Aku tak ingat mereka. Itu ANEH.

____________________________________________________________________
MEMELIHARA ANJING
Termasuk yang dilarang oleh Nabi ialah memelihara anjing di dalam rumah tanpa ada suatu keperluan. Sebagaimana kita ketahui, ada beberapa orang yang berlebih-lebihan dalam memberikan makan kepada anjingnya, Sedang kepada manusia mereka sangat pelit. Ada pula yang kita saksikan orang-orang yang tidak cukup membiayai anjingnya dengan hartanya untuk melatih anjing. Bahkan seluruh hatinya dicurahkan kepada anjing itu, sedang dia acuh tak acuh terhadap kerabatnya dan melupakan tetangga dan saudaranya.
Adanya anjing dalam rumah seorang muslim, memungkinkan terdapat najis pada bejana dan sebagainya karena jilatan anjing itu. Rasulullah saw. telah bersabda,
"Apablia anjing menjilat dalam tempat airmu, maka cucilah tempat itu tujuh kali, salah satu di antaranya dengan tanah." (Riwayat Bukhari)
Sebagian ulama ada yang berpendapat, bahwa hikmah dilarangnya memelihara anjing di rumah ialah: Kalau anjing itu menyalak, dapat menakutkan para tamu yang datang, bisa membuat lari orang-orang yang datang dan dapat mengganggu orang yang sedang jalan. Rasulullah saw. pernah mengatakan,
"Malaikat Jibril datang kepadaku, kemudian ia berkata kepadaku,
"Tadi malam saya datang kepadamu, tidak ada satupun yang menghalang-halangi aku untuk masuk, kecuali karena di pintu rumahmu ada patung dan di dalamnya ada hijab yang bergambar, dan di dalam rumah itu ada pula anjing. Oleh karena itu perintahkan lah supaya kepala patung itu dipotong untuk dijadikan seperti keadaan pohon dan perintahkanlah pula supaya korden itu dipotong untuk dijadikan dua bantal, yang diduduki, dan diperintahkanlah anjing itu supaya dikeluarkan (Riwayat Abu Daud, Nasa'i, Turmudzi dan Ibnu Hibban)
Anjing yang dilarang dalam hadis ini hanyalah anjing yang dipelihara tanpa ada keperluan.
Memelihara Anjing Pemburu dan Penjaga, Hukumnya Boleh
Adapun anjing yang dipelihara karena ada kepentingan, misalnya untuk berburu, menjaga tanaman, menjaga binatang, dan sebagainya dapat dikecualikan dari hukum ini. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim dan lain-lain, Rasulullah saw. bersabda,
"Barangsiapa memelihara anjing, selain anjing pemburu atau penjaga tanaman dan binatang, maka pahalanya akan berkurang setiap hari satu qirat." (Riwayat Jamaah)
Berdasarkan hadis tersebut, sebagian ahli fiqih berpendapat bahwa larangan memelihara anjing itu hanya makruh, bukan haram. Sebab kalau sesuatu yang haram sama sekali, tidak boleh diambil atau dikerjakan baik pahalanya itu berkurang atau tidak.
Dilarang memelihara anjing dalam rumah, bukan berarti kita bersikap keras terhadap anjing atau kita diperintah untuk membunuhnya. Sebab Rasulullah saw. bersabda,
"Andaikata anjing-anjing itu bukan umat seperti umat-umat yang lain, niscaya saya perintahkan untuk dibunuh." (Riwayat Abu Daud dan Turmudzi)
Dengan hadis tersebut Nabi mengisyaratkan kepada suatu pengertian yang besar dan realita yang tinggi sekali nilainya seperti halnya yang ditegaskan juga oleh al-Quran,
"Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu." (al-An'am: 38)
Rasulullah pernah juga mengkisahkan kepada para sahabatnya tentang seorang laki-laki yang menjumpai anjing di padang pasir, anjing itu menyalak-nyalak sambil makan debu karena kehausan, Lantas laki-laki tersebut menuju sebuah sumur dan melepas sepatunya kemudian dipenuhi air, lantas minumlah anjing tersebut dengan puas. Setelah itu Nabi bersabda,
"Karena itu Allah berterima kasih kepada orang yang memberi pertolongan itu serta mengampuni dosanya." (Riwayat Bukhari)
Pengetahuan Ilmu Modern Tentang Memelihara Anjing
Barangkali kita jumpai di tempat-tempat kita beberapa orang yang senang berkiblat terhadap Barat, sehingga mereka menganggap Barat itu mempunyai kehalusan budi dan perikemanusiaan yang tinggi serta menaruh kasih-sayang kepada semua binatang yang hidup. Mereka menganggapnya bahwa Islam itu bersikap keras terhadap binatang yang dapat dipercaya, tunduk dan beramanat.
Kepada mereka ini akan kami bawakan suatu artikel ilmiah yang sangat berharga sekali, ditulis oleh seorang sarjana spesialis dari Jerman. Artikel tersebut menjelaskan betapa bahayanya yang akan ditimbulkan karena memelihara anjing.
Ia mengatakan: "Bertambahnya musibah yang diderita umat manusia pada tahun-tahun terakhir yang disebabkan oleh anjing, memaksa kita untuk memperhatikan secara khusus tentang betapa bahaya yang nampak sekali yang disebabkan oleh anjing, lebih-lebih situasinya bukan terbatas karena memelihara itu sendiri, tetapi sampai kepada bermain-main dan menciumi serta mengusap-usap anjing dengan telapak tangan oleh anak-anak kecil dan orang-orang dewasa. Bahkan banyak sekali anjing-anjing itu menjilat bekas-bekas makanan yang ada di piring tempat menyimpan makanan dan minuman manusia."
Kebiasaan-kebiasaan jelek yang kami sebutkan di atas akan sangat bertentangan dengan perasaan yang sehat dan tidak mungkin dapat diterima oleh kesopanan manusia. Lebih-lebih persoalan ini sangat kontradiksi dengan kebersihan dan kesehatan. Tetapi kami tidak akan membicarakan persoalan ini ditinjau dari segi tersebut, karena telah menyimpang dari pokok persoalan yang sedang dibahas dalam studi ilmiah ini. Biarlah hal itu kita serahkan kepada masalah pendidikan budi pekerti dan pendidikan jiwa untuk menentukannya.
Disini kita akan meninjau dari segi kesehatan -dan itulah yang kami anggap sangat urgen dalam pembahasan ini- sebab bahaya yang sangat mengancam kesehatan manusia dan kehidupannya yang disebabkan memelihara anjing, tidak boleh dianggap remeh. Banyak orang yang terpaksa harus mengorbankan uang yang tidak sedikit karena digigit oleh anjing. Ada juga cacing pita anjing, yang menyebabkan penyakit yang berkepanjangan. Bahkan tidak kurang juga penderita yang akhirnya menemui ajalnya.
Cacing ini bentuknya sangat kecil dan disebut cacing pita anjing. Cacing ini akan terlihat pada diri manusia dalam bentuk jerawat. Cacing ini terdapat juga pada binatang-binatang lain terutama babi, tetapi pertumbuhannya tidak secepat cacing pita anjing. Terdapat juga pada anak-anak anjing hutan dan serigala, tetapi jarang ada pada kucing. Cacing pita anjing ini sangat berbeda dengan cacing-cacing pita lainnya dan sangat kecil sekali, sehingga hampir-hampir tidak dapat dilihat.
Selanjutnya Dr. Graard Pentsmar penulis artikel tersebut berkata: Perkembangan tumbuhnya cacing pita anjing ini dalam ilmu hewan ada beberapa keanehan tersendiri, misalnya satu telur dapat menumbuhkan kepala-kepala cacing pita yang banyak sekali dengan membawa kuman yang timbul karena cacing tersebut. Telur-telur ini akan memungkinkan untuk menumbuhkan kuman-kuman yang berbeda-beda pula. Demikianlah, bahwa kepala-kepala cacing yang ditumbuhkan karena bisul-bisul itu akan berubah menjadi cacing-cacing pita lagi yang dapat terbentuk dengan sempurna dan berkembang dalam usus-usus anjing.
Cacing-cacing ini tidak dapat tumbuh pada diri manusia dan hewan, melainkan berupa jerawat-jerawat dan bisul-bisul baru yang satu lama lain sangat berbeda dengan cacing pita itu sendiri. Bisul yang terdapat pada binatang, tidak bisa lebih dari sebesar apel, dan itupun sebenarnya sangat jarang sekali. Justru itu kalau diperhatikan, bahwa hati akan bisa bertambah yang kadang-kadang tambahnya itu mencapai 5 sampai 10 kali dari berat hati biasa. Tetapi bisul yang ada pada manusia bisa mencapai sebesar kepal tangan atau sebesar kepala anak kecil dan penuh dengan nanah yang beratnya 10 sampai 20 kati.
Kebanyakan bisul ini menyerang hati manusia dan akan nampak dalam bentuknya yang berbeda-beda. Tetapi, kebanyakan kemudian pindah pada paru-paru, lengan, limpa dan anggota yang lain. Semua ini dapat berubah bentuk maupun keadaannya dengan perubahan yang besar sekali. Sehingga dlam waktu relatif pendek, sukar untuk dapat dibedakan dari yang biasa.
Walhasil, bahwa bisul ini kalau sampai timbul sangat mengancam kesehatan dan hidupnya si penderita, dan berat bagi kita untuk bisa mengetahui perkembangan sejarah hidupnya, membiaknya dan membentuknya. Sampai hari ini belum ada jalan untuk mengobatinya. Cuma kadang-kadang cacing-cacing ini akan mati dengan sendirinya, kadang-kadang justru bahan-bahan yang tidak dapat diterima oleh tubuh itu sendiri yang bekerja untuk membinasakan kuman-kuman tersebut. Menurut penyelidikan yang mutakhir, bahwa tubuh manusia yang dalam keadaan seperti ini justru menjadi bahan obat untuk melawan kuman tersebut serta mematikan bekerjanya racun.
Dan yang sangat menyedihkan, bahwa matinya cacing-cacing itu jarang sekali tidak meninggalkan pengaruh dan menimbulkan bahaya dibandingkan dengan lainnya. Lebih-lebih cara untuk memberantas penyakit ini dengan jalan kimia tidak lagi berguna. Satu0satunya jalan ialah dengan operasi. Jika setelah lama tidak dioperasi, si penderita tidak akan dapat lolos dari marabahaya, yakni bahwa pengobatan cara lain tidak lagi berguna. Sebab itu, hal ini memaksa kita untuk berbuat cara-cara yang mungkin untuk memberantas penyakit yang sangat berbahaya demi melindungi manusia dari bahaya yang datang dengan misterius itu.

0
2.4K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan