- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Karangan sedih anak kecil " Saya Ingin Menjadi Sebuah Smartphone "


TS
iCantix
Karangan sedih anak kecil " Saya Ingin Menjadi Sebuah Smartphone "
Quote:
Sebuah cerita sedih yg menjadi online trending di Jepang tentang seorang anak kecil yg ingin menjadi smartphone, mari kita simak ceritanya.:
Suatu malam setelah sepasang suami istri habis makan, mereka duduk beristirahat diruang tamu.
Perempuan (sang istri) adalah seorang guru sekolah dasar dan dia harus menyelesaikan pekerjaan memeriksa tugas yg diberikan pd murid2nya, yaitu murid2nya disuruh menulis sesuatu yg mereka inginkan.
Ketika sang ibu guru itu mengira dia akan selesai mengoreksi karangan terakhir, kemudian dia sadar bahwa masih ada satu karangan yg hampir terlupakan, lalau dia membacanya……
Karangannya adalah:
Saya berkeinginan menjadi sebuah smartphone. Inilah keinginan saya sebab ibu saya dan ayah saya bener2 sangat mencintai smartphone mereka.
Ibu saya dan ayah hanya memperhatikan smartphone mereka, dan kadang2 mereka lupa sama sekali pada saya.
Ketika ibu saya dan ayah pulang kecapaian dari kerja, mereka menghabiskan waktu dengan smartphone mereka, tidak dengan saya. Bahkan ketika ibu dan ayag saya sedang melakukan suatu hal penting, tapi jika telpon mereka berderring walaupun cuma sekali dering, mereka bergegas menyambar telpon mereka. Tapi mereka tidak melakukannya pd saya ketika saya sedang menangis.
Ibu dan ayah saya bermain game di smartphone mereka, bukan bermain sama saya. Ketika mereka sedang berbicara dgn seseorang lewat telpon, apabila saya ingin menyampaikan sesuatu yg menyenangkan, mereka mengusir saya supaya menjauh.
Jadi inilah keinginan saya untuk menjadi sebuah smartphone, sebab mungkin orangtua saya akan mencintai saya seperti mereka mencintai smartphone mereka.
Dengan berlinang air mata ibu guru membaca karangan muridnya ini, suaminya heran dan menanyakan mengapa dia menangis, lalu dia menyodorkan karangan tsb pd suaminya, setelah membaca karangan tsb suaminya menanyakan murid yg mana yg menulis karangan yg amat menyentuh ini.
Setalah meneliti lembar karangan tsb, ibu guru baru sadar, karangan ‘extra’ yg terselip tsb bukan dari tugas muridnya, lalu dia berkata pd suaminya “ ini bukan karangan murid saya, melainkan tulisan anak kita”
Kadang ortu meremehkan observasi anak2 mereka. Anak2 memperhatikan ketika ortu mereka mengacuhkan mereka, mereka bisa protes dengan cara elegan pd ortu mereka, contohnya adalah cerita diatas dimana seorang anak menyisipkan karangan protes pd tumpukan tugas yg akan dikoreksi oleh ibunya.
Hal2 diatas banyak terdapat pd orang tua moderen, sibuk pd gadget dan lupa pd tugas dan kewajiban sebagai ortu.
0
4.3K
39


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan