Hai gan, masih ingat kan sekolah JIS? atau inget kasus JIS? kasus yang sempat menghebohkan Indonesia, yang bahkan bikin geram agan-agan semua, sekarang terbukti gan bahwa kasusnya REKAYASA. udah tau kan ??
nah ane mau sedikit flashback tentang sekolah JIS yang selama ini dicaci dan dimaki oleh masyarakat Indonesia, ternyata JIS banyak membantu masyarakat Indonesia seperti Membangun rumah layak huni untuk masyarakat di daerah bogor serta mengadakan Periksa Gigi Gratis untuk anak-anak yang kurang mampu.
Nih gan ane kasih beritanya :
Quote:
Aksi Siswa JIS, Dari Periksa Gigi Pemulung Hingga Bangun Rumah Warga
Jakarta Intercultural School (JIS) merupakan salah satu sekolah internasional di Jakarta yang patut dijadikan panutan bagi sekolah-sekolah lain. Walaupun setahun belakangan ini,masyarakat pernah mendengar isu tak sedap yakni Guru JIS dituduh melakukan perbuatan asusila dan kekerasan pada anak, namun nyatanya semua itu sebenarnya hanyalah tuduhan tak berdasar dan tak ada faktanya dilakukan disekolah berstandar internasional itu.
Terlepas dari semua isu negatif itu, kenyataannya masyarakat sendiri sudah tahu bahwa JIS merupakan sekolah yang berstandar internasional dengan kurikulum terbaik. Bahkan di Amerika pun,JIS menjadi salah satu sekolah terbaik yang mampu mempersiapkan siswa-siswinya masuk di universitas-universitas terkenal yang ada di Amerika.
Tak hanya itu, guru-guru di JIS juga mengajarkan nilai-nilai sosial yang tinggi kepada siswa-siswinya. Tentu saja,ini perlu dijadikan panutan untuk sekolah-sekolah lain, karena JIS bukan hanya menjual nama “sekolah berstandar internasional” tapi JIS juga memiliki kualitas sosial yang sangat tinggi.
Beberapa waktu, di beberapa media online dan blog dituliskan bahwa siswa-siswi JIS melakukan tindakan sosial secara nyata dengan memberikan perawatan gigi gratis bagi para pemulung dan anak panti asuhan.Tindakan sosial yang dilakukan siswa-siswi JIS itu merupakan salah satu bukti bahwa JIS merupakan sekolah yang memiliki kualitas yang sangat bagus. Banyak masyarakat yang tebantu karena adanya aksi sosial siswa-siswi JIS tersebut.
Selain itu, aksi sosial lainnya yang dilakukan siswa-siswi JIS adalah bekerjasama dengan organisasinon profit, Habitat for humanity Indonesia melakukan aksi sosial diBogor. Aksi sosial tersebut yaitu membangun sejumlah rumah layak huni untuk warga Bogor.
Sumber
Dan ini gan cara anak-anak JIS mengumpulkan dana untuk bangun rumah layak huni,
Quote:
Ini Cara Siswa JIS Kumpulkan Dana, Bangun Rumah Layak Huni
Untuk membangun sejumlah rumah layak huni, bagi masyarakat yang kurang mampu di daerah Bogor, Jawa Barat. Para siswa Jakarta Intercultural School (JIS) berinisiatif untuk mengumpulkan dana pembangunan.
Menurut Terry Donohue, Vice Chair for JIS Peduli, pengumpulan dana yang dilakukan ialah melalui kegiatan sponsor swim. Kegiatan yang diprakarsai oleh siswa yang tergabung dalam klub renang ini. Memiliki cara yang unik dalam memperoleh dana sumbangan.
Terry menjelaskan, bahwa anggota klub renang meminta partisipasi dari para orang tua murid untuk turut menyumbang. Nominal disesuaikan dengan jarak tempuh renang yang bisa mereka lalui. Karena kesepakatan itulah, para siswa akhirnya berlomba-lomba untuk berenang sejauh mungkin. Supaya dapat menyumbang paling banyak.
Dari hasil yang mereka capai, bisa memperoleh dana sampai 5 juta rupiah per orangnya. “Mereka telah berhasil mengumpulkan dana sebesar 50 juta rupiah dari kegiatan tersebut. Dana inilah yang dipakai untuk membangun rumah layak huni di Bogor, Jawa Barat,” ungkap Terry.
Dana sumbangan yang mencapai 50 juta rupiah, diberikan guna membangun satu rumah di kampung Muara RT 03 RW 06 Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Sentul, Bogor, Jawa Barat. Bahkan para siswa ikut berpartisipasi dalam pembangunan rumah
Sumber
Quote:
Food Of Love, JIS Memasak Bersama Anak-Anak SAI
Hari senin merupakan hari yang baik untuk mengawali hari dengan kegiatan yang berguna dan bermanfaat bagi sesama. Hidup juga akan terasa lebih berarti jika permulaan hari diawali dengan kegiatan yang baik.
Maka dari itu, Jakarta Intercultural School mengadakan acara Food of Love yang mengikut sertakan anak-anak yang berasal dari Sekolah Anak Indonesia (SAI). Acara ini merupakan ajang untuk memasak, akan tetapi yang membuat menarik peserta dari acara ini bukanlah anak jis sendiri namun justru anak jis lah yang bertugas untuk mengajarkan siswa-siswi dari sekolah anak Indonesia .
Sebelum memulai kegiatan acara, seluruh peserta ditugaskan untuk mencuci tangan terlebih dahulu dan juga peralatan yang akan digunakan memasak, itu menjadi kebiasan yang sangat baik karena walaupun peralatan yang digunakan telah dicuci namun mereka tetap mencuci nya agar mereka tau kalau itu benar-benar bersih dan tak lupa sebelum memasak mereka juga mencuci tangan.
Setelah itu mereka mulai dan salah satu guru nya mulai menjelaskan apa yang pertama harus dikerjakan. Memang pada awal nya anak-anak SAI itu bingung karena mungkin bahasa yang digunakan oleh guru jis juga berbeda dengan bahasa mereka namun setelah itu ternyata ada seseorang yang bertugas untuk menjadi penerjemah untuk anak-anak papua tersebut.
Sedangkan, anak-anak JIS yang memberi pengarahan lebih dalam lagi kepada anak-anak papua tersebut. Walaupun kita tau siswa-siswi JIS kurang mengerti bahasa Indonesia dan anak-anak dari sekolah anak Indonesia itupun kurang mengerti bahasa yang anak jis gunakan tapi anak jis terus mencoba untuk membantu mereka dengan gerakan tangan dari mulai ingin memasukan bahan untuk membuat kue tersebut ataupun cara mengaduk yang benar.
Anak-anak JIS pun sangat cepat akrab dengan anak-anak dari sekolah anak Indonesia tersebut, mereka tidak memandang suku bangsa apapun. Mereka tidak memilih dalam berteman dan mereka juga mau membagikan ilmu nya kesesama. Ini sangat terlihat pada saat proses memasak mereka mau berbaur dengan anak-anak papua tersebut, dan walaupun anak jis tau bahwa siswa sekolah anak Indonesia tersebut mungkin tidak mengerti apa yang dia katakan namun anak jis tetap mencoba untuk membantu mereka.
Sumber
Update gan:
Quote:
20 Rumah Untuk Keluarga Prasejahtera Di Sentul
Bertambah dua puluh keluarga yang memiliki rumah layak huni di Sentul, kabupaten Bogor. Bantuan bagi duapuluh keluarga yang membutuhkan tersebut datang dari Jakarta International School (JIS).
Sebanyak 13 orang yang terdiri dari para murid, guru, orangtua dan pihak sekolah JIS menyambangi desa Karang Tengah, Babakan Madang, Sentul. Kedatangan mereka tak lain adalah untuk bertemu kembali dengan keduapuluh keluarga yang JIS bantu dalam kurun waktu satu tahun.
Pertemuan kembali dengan para keluarga yang dibantu adalah bagian dari acara penyerahan rumah. Jika selama ini penyerahan rumah dilakukan pada saat akhir acara pembangunan rumah oleh para relawan, maka JIS melakukannya dengan cara yang berbeda. Mereka memilih untuk menunggu keduapuluh rumah tersebut benar-benar selesai dibangun, baru kemudian berkunjung ke masing-masing keluarga.
Untuk melakukan hal diatas, butuh waktu setahun bagi JIS untuk kembali datang dan menyaksikan selesainya rumah yang mereka bangun. Di kunjungan kali ini pun, mereka dapat melihat bagaimana rumah tersebut memberikan dampak yang baik bagi kehidupan dua puluh keluarga tersebut. Jauhnya jarak antara masing-masing rumah tidak menjadi halangan bagi rombongan sekolah internasional tersebut untuk berkunjung.
“Bagi kami, bekerjasama dengan Habitat for Humanity Indonesia memberikan kesempatan bagi kami untuk mewujudkan komunitas yang penuh kasih. Kami yakin dengan mengajak murid kami untuk menjadi relawan dan turut membangun rumah akan memberikan pengalaman hidup yang berguna bagi mereka kelak. Kami berharap mereka bisa menjadi pribadi yang memberi dan menginspirasi” ujar Tim Carr selaku kepala sekolah JIS sesaat sebelum memulai kunjungan.
JIS telah menjadi mitra HFH Indonesia dalam kurun waktu Juli 2010 sampai dengan Juni 2011. Tidak hanya memberikan dukungan berupa dana, JIS juga melibatkan para murid untuk menjadi relawan dan melakukan gotong royong membangun rumah. Untuk Juli 2010 – Juni 2011, JIS akan kembali bekerjasama dengan HFH Indonesia untuk membangun hunian layak bagi 20 keluarga.
Sumber
Nah lihatlah gan, walaupun dahulu JIS dibully karena tuduhan telah terjadi kekerasan seksual di JIS, namun nyatanya tidak terbukti.. JIS malah memberikan yang terbaik untuk masyarakat yg kurang mampu, lantas kita sebagai masyarakat yang dulu mencaci seharusnya malu karena mencaci tanpa mengetahui yg sebenarnya.
KEBENARAN MENEMUKAN JALANNYA