- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bedah otak keblinger Panasbung mengenai teroris, pengalihan isu, dan pencitraan.


TS
fighterkaskus
Bedah otak keblinger Panasbung mengenai teroris, pengalihan isu, dan pencitraan.
Thread ini melanggar? Lha iya, wong sumbernya nggak ada yang valid koq. Ini cuma sekedar penghargaan bagi panasbung dimanapun mereka berada, yang bingung dengan opininya sendiri.
Teroris Sarinah menurut tuduhan mereka adalah politik pengalihan isu. Jadi asumsi mereka, teroris Sarinah sama kelasnya dengan kasus Nikita Mirzani yang sama-sama dituduh pengalihan isu. Sungguh dimana otak mereka berada ketika melancarkan tuduhan ini. Bagi mereka, korban-korban tak berdosa yang meninggal dunia terkena bom dan terkena tembakan hanyalah sesuatu yang nggak berharga. Mungkin bagi mereka, para pelaku dan korban adalah orang-orang bayaran yang sudah diseting untuk menjalankan skenario. Entah berapa harga nyawa mereka dimata panasbung. Entah bagaimana sakit hati keluarga mereka setelah orang-orang yang mereka sayangi, sudah meninggal dunia, masih saja mendapat fitnahan.
Panasbung, meskipun ISIS katanya mengaku bertanggung jawab, tetapi hal itu tidak menyurutkan langkah mereka untuk tetap menuduh bahwa pemerintah dibalik peristiwa Sarinah ini. Mungkin mereka bingung, mereka mendukung ISIS, tapi tak mau ISIS mengakui peristiwa Sarinah adalah bagian dari gerakan mereka.
Panasbung, kumpulan manusia laknat yang bertopeng penegak demokrasi dan kebebasan, sampai harus membuat opini habis-habisan agar suatu kelompok tidak dipersalahkan. Mereka merasa, agama itu adalah milik mereka. Tetapi ketika sesuatu yang buruk ditunjukkan oleh sebagian ummat agama itu, mereka menepisnya dan berdalih, ini pemutarbalikkan fakta dan memojokkan agama kami.
Kalau panasbung menganggap teroris Sarinah adalah pengalihan isu, maka alangkah mahalnya pengalihan isu itu, karena harus mengorbankan orang-orang yang tidak berdosa. Sementara era SBY, sebuah isu pasti akan ditenggelamkan dengan isu lain, tetapi hanya seputar penggerebekan rumah dan sarang teroris, tidak lebih. Yang lebih lucu, terorisnya dianggap amatir, tapi mereka ragu menuduh siapa yang melatih. Mereka nampaknya melupakan psikologi massa yang kadang hanya bisa bingung, merasa tidak terjadi apa-apa, andai sesuatu tiba-tiba terjadi didepan mata, sama seperti musibah kebakaran, dimana orang justru menyelamatkan bantal daripada menyelamatkan anaknya, atau saat ada tabung pemadam, maka yang disemprot bukannya asal apinya tapi justru anak api yang membumbung itu yang disemprot.
Panasbung nampaknya tidak suka jika Polisi bisa bergerak cepat. Maunya panasbung, polisi itu sedikit lama datangnya, menunggu dulu jatuh korban lebih banyak.
Dari semua penjelasan diatas, ada pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya patut dijawab oleh panasbung :
1. Teroris Sarinah diakui oleh ISIS adalah hasil karyanya. Percaya atau tidak? Kalau tidak percaya, artinya kalian menghina ISIS pujaan kalian.
2. Teroris Sarinah adalah orang-orang bayaran untuk penglihan isu dan pencitraan. Berapa nominal harga yang pantas dibayarkan kepada mereka jika ini benar seperti tuduhan kalian?
3. Teroris Sarinah adalah setingan, jadi ini termasuk juga para korban dari pihak sipil dan kepolisian. Maukah kalian merasakan 1 butir peluru saja menembus dengkul kalian, lalu kalian dibayar seperti yang kalian tuduhkan itu?
4. Beberapa pengakuan dari orang-orang yang bertemu dengan terduga teroris sebelum mereka melancarkan aksinya, jelas mengarahkan mereka sebagai orang muslim. Apa kalian juga tidak mau mengakui kemusliman mereka dan menganggap mereka ummat agama lain?
5. Bendera hitam berisi kalimat Tauhid yang sekarang dipakai ISIS bagi kalian hanyalah bendera biasa. Maukah kalian barang sejenak memegang bendera tersebut dan mengibarkannya di pinggir jalan Sarinah?
6. Adakah panasbung yang benar-benar punya nyali untuk menemani Jonru ikut dalam baku tembak dengan teroris?
Sumber : logika panasbung
Teroris Sarinah menurut tuduhan mereka adalah politik pengalihan isu. Jadi asumsi mereka, teroris Sarinah sama kelasnya dengan kasus Nikita Mirzani yang sama-sama dituduh pengalihan isu. Sungguh dimana otak mereka berada ketika melancarkan tuduhan ini. Bagi mereka, korban-korban tak berdosa yang meninggal dunia terkena bom dan terkena tembakan hanyalah sesuatu yang nggak berharga. Mungkin bagi mereka, para pelaku dan korban adalah orang-orang bayaran yang sudah diseting untuk menjalankan skenario. Entah berapa harga nyawa mereka dimata panasbung. Entah bagaimana sakit hati keluarga mereka setelah orang-orang yang mereka sayangi, sudah meninggal dunia, masih saja mendapat fitnahan.
Panasbung, meskipun ISIS katanya mengaku bertanggung jawab, tetapi hal itu tidak menyurutkan langkah mereka untuk tetap menuduh bahwa pemerintah dibalik peristiwa Sarinah ini. Mungkin mereka bingung, mereka mendukung ISIS, tapi tak mau ISIS mengakui peristiwa Sarinah adalah bagian dari gerakan mereka.
Panasbung, kumpulan manusia laknat yang bertopeng penegak demokrasi dan kebebasan, sampai harus membuat opini habis-habisan agar suatu kelompok tidak dipersalahkan. Mereka merasa, agama itu adalah milik mereka. Tetapi ketika sesuatu yang buruk ditunjukkan oleh sebagian ummat agama itu, mereka menepisnya dan berdalih, ini pemutarbalikkan fakta dan memojokkan agama kami.
Kalau panasbung menganggap teroris Sarinah adalah pengalihan isu, maka alangkah mahalnya pengalihan isu itu, karena harus mengorbankan orang-orang yang tidak berdosa. Sementara era SBY, sebuah isu pasti akan ditenggelamkan dengan isu lain, tetapi hanya seputar penggerebekan rumah dan sarang teroris, tidak lebih. Yang lebih lucu, terorisnya dianggap amatir, tapi mereka ragu menuduh siapa yang melatih. Mereka nampaknya melupakan psikologi massa yang kadang hanya bisa bingung, merasa tidak terjadi apa-apa, andai sesuatu tiba-tiba terjadi didepan mata, sama seperti musibah kebakaran, dimana orang justru menyelamatkan bantal daripada menyelamatkan anaknya, atau saat ada tabung pemadam, maka yang disemprot bukannya asal apinya tapi justru anak api yang membumbung itu yang disemprot.
Panasbung nampaknya tidak suka jika Polisi bisa bergerak cepat. Maunya panasbung, polisi itu sedikit lama datangnya, menunggu dulu jatuh korban lebih banyak.
Dari semua penjelasan diatas, ada pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya patut dijawab oleh panasbung :
1. Teroris Sarinah diakui oleh ISIS adalah hasil karyanya. Percaya atau tidak? Kalau tidak percaya, artinya kalian menghina ISIS pujaan kalian.
2. Teroris Sarinah adalah orang-orang bayaran untuk penglihan isu dan pencitraan. Berapa nominal harga yang pantas dibayarkan kepada mereka jika ini benar seperti tuduhan kalian?
3. Teroris Sarinah adalah setingan, jadi ini termasuk juga para korban dari pihak sipil dan kepolisian. Maukah kalian merasakan 1 butir peluru saja menembus dengkul kalian, lalu kalian dibayar seperti yang kalian tuduhkan itu?
4. Beberapa pengakuan dari orang-orang yang bertemu dengan terduga teroris sebelum mereka melancarkan aksinya, jelas mengarahkan mereka sebagai orang muslim. Apa kalian juga tidak mau mengakui kemusliman mereka dan menganggap mereka ummat agama lain?
5. Bendera hitam berisi kalimat Tauhid yang sekarang dipakai ISIS bagi kalian hanyalah bendera biasa. Maukah kalian barang sejenak memegang bendera tersebut dan mengibarkannya di pinggir jalan Sarinah?
6. Adakah panasbung yang benar-benar punya nyali untuk menemani Jonru ikut dalam baku tembak dengan teroris?
Sumber : logika panasbung
0
3.1K
49


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan