- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Working or family


TS
darediyama
Working or family
Working or family

mungkin ini menjadi thread pertama saya untuk yang kesekian kali.
tapi tak apa-apa, disini saya ingin sedikit menuangkan unek unek dalam pikiran dan hati saya tentang apa yang terjadi dan sebagian orang pun mungkin pernah mengalami ini.
Oke kita langsung saja masuk dalam perbahasan yang akan sangat berat ini.
Sesuai dengan judul work or family..
Sedikit pertanyaan intro saja..
Kenapa loe kerja?
Tujuan ?
Cukup deh pertanyaannya
gw ane saya ingin berfokus pada pertanyaan kedua.
Oke, semua org memiliki tujuan mengapa mereka harus bekerja, Baik bekerja sediri atau wirausaha atau keberja di telunjuk orang dengan kata lain bekerja di perusahaan, pabrik, kantor dll. Apa tujuannya, salah satu jawabannya adalah seperti yang di atas tadi atau memenuhi kebutuhan hidup sehari hari gaya hidup, hobi dan hal yang lain-lain.
Oke selanjutnya gw ingin nanya lagi nih sob.
Tapi ini bukan pernyaan intro, apa yah..terserah deh jadi pertanyaan segmen apaan bebas..
Apakah tercapai tujuannya?
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Mungkin ini bisa menjadi satu alasan, mengapa sebagian merasa belum mencapai tujuan dan sebagian lain sudah mencapai tujuan. Hal lain adalah saya kembalikan lagi kepada tujuan masing-masing sob.
Next, kita lihat pada jawaban dari tujuan yang di atas yang saya bold, garis bawah warna merah dan di perbesan KELUARGA.
Sebagian dari kita memilih keluarga menjadi alasan kita bekerja mencari uang dan lain sebagainya. Tapi sebagian dari mereka yang mejadikan keluarga sebagai tujuan, mereka sendiri mendadak lupa dengan kata tersebut K.E.L.U.A.R.G.A.
Mengapa bisa begitu?
Alasan terakhir ini bisa menjadi masuk akal.
Harta yang berlimpah sebagian org lupa diri, mereka bersenang-senang sendiri dan sebagian dari mereka lupa akan keluarga dan tujuan mereka pun tidak tercapai.
Tahta, jabatan naik gaji naik fasilitas bertambah tunjangan pun ikut serta, jam kerjapun menjadi fleksibel (fleksibel untuk kerja). worthed? Banget banget melihat gaji fasilitas tunjangan, tapi disisi lain waktu untuk keluarga berkurang. Diposisi ini, ada sebagian dari mereka yang ingat dengan kerluarga namun tak sempat waktu saja, namun ada juga yang benar-benar lupa karena tugas dan pekerjaan yang menumpuk. Hal lainnya adalah mereka yang sedang mengejar jabatan atau mengejar nama, ini akan berefek pada dirinya sendiri atau pada dirinya sendiri dan org lain, dimana org lain terkena imbas dari apa yang ia kejar. (mohon maaf, saya tidak bermaksud menyinggung siapa-siapa (mohon maaf)) Contoh “Yang punya proyek siapa yang lembur siapa” mukin hal ini pernah terjadi dan kita yang mukin berada dibagian bawah mengerjakan dengan sepenuh hati atau berat hati ya tergantung masing-masing dah.
Nah untuk hal terakhir, ini ada relasi dari dua hal diatas maka yang ketiga ini terjadi..
So, working or family?
Terlepas dari itu gw pikir ini semua tergantung pada diri pribadi masing-masing. Mungkin bagi mereka yang pandai bersyukur akan mendapatkan apa yang mungkin mereka kejar. Menurut saya mau bekerja di tempat orang atau bekerja sendiri dimana kita menjadi bos dan kita menjadi karyawannya, semua ada (+) or (–) nya, enak dan ga enaknya. Mungkin, bagi mereka yang berkerja di tempat atau perusahan orang setiap bulan sudah terjamin akan slalu mendapat penghasilan, namun tidak bisa bebas menentukan segala keinginan. Mungkin, bagi mereka yang memilih untuk berwirausaha meraka bebas menuangkan apa yang mereka ingin lebih fleksibel mengatur waktu bersama keluarga, namun mereka mesti bekerja keras diawal lalau meneguk nikmat setelahnya.
Working for family, but don’t have time with family..
Saya salut kepada mereka agan/sist yang bekerja di tempa-tempat pelayanan masyarakat. Seperti rumah ssakit, publik transportasi, dll yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Mungkin untuk keluarga dan dirinya sudah maklum dengan ritme kerja yang seperti itu, rata-rata mereka mendapat libur secara bergilir. Bersyukur jika tepat di hari sabtu atau minggu, satu keadaan dimana bisa berlibur bersama dengan keluarga. (hal itu sempat ane alami
)
Apakah hanya mereka yang bekerja di tempat-tempat pelayanan masyarakat saja yang memiliki ritme kerja seperti itu?
So, working or family?
So, dimanapun kita kerja diposisi apapun kita berada atau dalam keadaan yg tidak mengenakan, mungkin lebih bijaksana kita sisihkan waktu selain untuk beribadah namun untuk keluarga juga, setidaknya menyisihkan waktu untuk minum teh bersama di pelataran rumah dan melihat si adik kecil yang bermain lincah. Tanpa disadari hal tersebut bisa menjadi obat kesuntukan atau kejenuhan selama kita bekerja.
Saya cukupkan sekian thread ini semoga bisa bermanfaat bagi semua terutama bagi saya pribadi dan rekan-rekan agan n sist yang telah berkenan membaca..
Mohon maaf
, jika ada salah-salah kata atau ada pihak-pihak yang tersinggung, saya mohon maaf niat saya hanya ingin berbagi.
Dan bagi agan n sist yang memiliki pengalaman lain silahkan tambahkan..
Atau memiliki pengalaman kebersamaan dengan keluar silahkan berbagi disini..
Sekali lagi saya ucapkan terimakasi untuk semua.
Quote:

mungkin ini menjadi thread pertama saya untuk yang kesekian kali.

tapi tak apa-apa, disini saya ingin sedikit menuangkan unek unek dalam pikiran dan hati saya tentang apa yang terjadi dan sebagian orang pun mungkin pernah mengalami ini.
Oke kita langsung saja masuk dalam perbahasan yang akan sangat berat ini.

Sesuai dengan judul work or family..
Sedikit pertanyaan intro saja..
Kenapa loe kerja?
Quote:
Tujuan ?
Quote:
Cukup deh pertanyaannya

Oke, semua org memiliki tujuan mengapa mereka harus bekerja, Baik bekerja sediri atau wirausaha atau keberja di telunjuk orang dengan kata lain bekerja di perusahaan, pabrik, kantor dll. Apa tujuannya, salah satu jawabannya adalah seperti yang di atas tadi atau memenuhi kebutuhan hidup sehari hari gaya hidup, hobi dan hal yang lain-lain.
Oke selanjutnya gw ingin nanya lagi nih sob.
Tapi ini bukan pernyaan intro, apa yah..terserah deh jadi pertanyaan segmen apaan bebas..

Apakah tercapai tujuannya?
Quote:
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Quote:
Mungkin ini bisa menjadi satu alasan, mengapa sebagian merasa belum mencapai tujuan dan sebagian lain sudah mencapai tujuan. Hal lain adalah saya kembalikan lagi kepada tujuan masing-masing sob.
Next, kita lihat pada jawaban dari tujuan yang di atas yang saya bold, garis bawah warna merah dan di perbesan KELUARGA.

Sebagian dari kita memilih keluarga menjadi alasan kita bekerja mencari uang dan lain sebagainya. Tapi sebagian dari mereka yang mejadikan keluarga sebagai tujuan, mereka sendiri mendadak lupa dengan kata tersebut K.E.L.U.A.R.G.A.

Mengapa bisa begitu?
Quote:
Alasan terakhir ini bisa menjadi masuk akal.
Harta yang berlimpah sebagian org lupa diri, mereka bersenang-senang sendiri dan sebagian dari mereka lupa akan keluarga dan tujuan mereka pun tidak tercapai.
Tahta, jabatan naik gaji naik fasilitas bertambah tunjangan pun ikut serta, jam kerjapun menjadi fleksibel (fleksibel untuk kerja). worthed? Banget banget melihat gaji fasilitas tunjangan, tapi disisi lain waktu untuk keluarga berkurang. Diposisi ini, ada sebagian dari mereka yang ingat dengan kerluarga namun tak sempat waktu saja, namun ada juga yang benar-benar lupa karena tugas dan pekerjaan yang menumpuk. Hal lainnya adalah mereka yang sedang mengejar jabatan atau mengejar nama, ini akan berefek pada dirinya sendiri atau pada dirinya sendiri dan org lain, dimana org lain terkena imbas dari apa yang ia kejar. (mohon maaf, saya tidak bermaksud menyinggung siapa-siapa (mohon maaf)) Contoh “Yang punya proyek siapa yang lembur siapa” mukin hal ini pernah terjadi dan kita yang mukin berada dibagian bawah mengerjakan dengan sepenuh hati atau berat hati ya tergantung masing-masing dah.
Nah untuk hal terakhir, ini ada relasi dari dua hal diatas maka yang ketiga ini terjadi..

So, working or family?
Quote:
Terlepas dari itu gw pikir ini semua tergantung pada diri pribadi masing-masing. Mungkin bagi mereka yang pandai bersyukur akan mendapatkan apa yang mungkin mereka kejar. Menurut saya mau bekerja di tempat orang atau bekerja sendiri dimana kita menjadi bos dan kita menjadi karyawannya, semua ada (+) or (–) nya, enak dan ga enaknya. Mungkin, bagi mereka yang berkerja di tempat atau perusahan orang setiap bulan sudah terjamin akan slalu mendapat penghasilan, namun tidak bisa bebas menentukan segala keinginan. Mungkin, bagi mereka yang memilih untuk berwirausaha meraka bebas menuangkan apa yang mereka ingin lebih fleksibel mengatur waktu bersama keluarga, namun mereka mesti bekerja keras diawal lalau meneguk nikmat setelahnya.
Working for family, but don’t have time with family..

Saya salut kepada mereka agan/sist yang bekerja di tempa-tempat pelayanan masyarakat. Seperti rumah ssakit, publik transportasi, dll yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Mungkin untuk keluarga dan dirinya sudah maklum dengan ritme kerja yang seperti itu, rata-rata mereka mendapat libur secara bergilir. Bersyukur jika tepat di hari sabtu atau minggu, satu keadaan dimana bisa berlibur bersama dengan keluarga. (hal itu sempat ane alami

Apakah hanya mereka yang bekerja di tempat-tempat pelayanan masyarakat saja yang memiliki ritme kerja seperti itu?
Quote:
So, working or family?
Quote:
So, dimanapun kita kerja diposisi apapun kita berada atau dalam keadaan yg tidak mengenakan, mungkin lebih bijaksana kita sisihkan waktu selain untuk beribadah namun untuk keluarga juga, setidaknya menyisihkan waktu untuk minum teh bersama di pelataran rumah dan melihat si adik kecil yang bermain lincah. Tanpa disadari hal tersebut bisa menjadi obat kesuntukan atau kejenuhan selama kita bekerja.
Saya cukupkan sekian thread ini semoga bisa bermanfaat bagi semua terutama bagi saya pribadi dan rekan-rekan agan n sist yang telah berkenan membaca..
Mohon maaf

Dan bagi agan n sist yang memiliki pengalaman lain silahkan tambahkan..
Atau memiliki pengalaman kebersamaan dengan keluar silahkan berbagi disini..
Sekali lagi saya ucapkan terimakasi untuk semua.
0
3.5K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan