- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Festival Kuliner Lintas Iman Ilegal di Alun-Alun. Pemkot ‘Kecolongan’?


TS
adoeka
Festival Kuliner Lintas Iman Ilegal di Alun-Alun. Pemkot ‘Kecolongan’?
Quote:
Festival Kuliner Lintas Iman Ilegal di Alun-Alun. Pemkot ‘Kecolongan’?

Segenap jajaran pemerintah Kota Bekasi mengaku tidak mengetahui tentang adanya Festival Kuliner Lintas Iman yang diselenggarakan di alun-alun Kota Bekasi, Minggu (17/1) kemarin dan sempat menimbulkan kontroversi.
Dalam festival kuliner tersebut, turut digandeng pula para penganut paham Syiah, Ahmadiyah, OASE, dan lain sebagainya.
“Mereka nggak ada izin. Ilegal itu. Cuma kita belum tau pelaksananya siapa,” ujar pria yang akrab disapa Pepen saat ditemui infobekasi.co.id.
Lanjut dia, Kalaupun ada orang yang secara sengaja, apalagi tidak ada izin, maka hal itu akan ditindak tegas oleh pemerintah daerah.
“Ini adalah tugas pemda. Tapi kan ada institusi terkait dan bagaimana menjaga stabilitas keamanan. Udah tau itu ada mesjid, masa masih ada ‘genjrang genjreng’,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik, Momon, mengungkapkan bahwa secara aturan tentunya harus ada izin terlebih dahulu terkait pelaksanaan acara. Namun, diakuinya memang acara tersebut ilegal dan tak berizin.
“Itu kan mestinya ada izin dulu. Mungkin juklak (petunjuk pelaksanaan) dari pengelolaan alun-alun harus diatur lagi. Harus ada juklak dan juknis (petunjuk teknis)-nya dulu, supaya tidak ada salah paham,” tutur Momon.
Tidak sampai disitu, saat infobekasi.co.id mengonfirmasi ke pihak Camat Bekasi Selatan, Abi Hurairah, juga mengaku tidak adanya konfirmasi tentang pelaksanaan kegiatan Festival Kuliner Lintas Iman tersebut.
“Kelurahan dan kecamatan tidak ada informasi tentang itu. Saya kurang tau kalau misal ada perizinan, kan harus diurus izinnya. Tapi terkait kegiatan tersebut, kemarin itu tidak ada izin,” ungkapnya.
Abi mengaku, setelah mendapat kabar tentang acara tersebut, ia langsung dipanggil oleh sekretaris daerah Kota Bekasi untuk konfirmasi dan diskusi untuk menemukan solusinya bersama-sama. Bukan hanya dari kalangan pemerintah, namun juga ormas, MUI, dan FKUB.
“Iya. Kita memang ada panggilan terkait ini, untuk nantinya mencari bagaimana upaya penyelesaian supaya tidak kejadian lagi. Isu teroris dan sebagainya ini kan sedang marak-maraknya,” pungkas dia saat dihubungi via saluran telepon.
http://infobekasi.co.id/2016/01/18/f...ot-kecolongan/
===============
Acara Syiah-Ahmadiyah-HKBP "Kuliner Lintas Iman" Ternyata Ilegal Tak Berijin

Acara festival Lintas Iman yang diselenggarakan oleh Komunitas Ahmadiyah, Syiah, dan HKBP pada hari Minggu 18 Januari 2016, di Alun-alun Kota Bekasi, ternyata tidak memiliki izin dari Pemerintah Kota Bekasi.
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, saat dimintai pernyataannya oleh awak media setelah melakukan apel pagi terkait acara festival tersebut, menjelaskan pihaknya tidak memberi ijin acara tersebut.
"Acara tersebut memang tidak berizin, dari beberapa pihak terkait memang melaporkan kegiatan Festival Lintas Iman tidak ada izin," ujarnya disela-sela setelah apel pagi Senin (18/1), kutip infobekasi.co.id.
Semengara itu, Kepala Disporbudpar Kota Bekasi, Encu Hermana, saat dikonfirmasi oleh awak media mengatakan kalau acara tersebut tidak ada konfirmasi dan pihak Disporbudpar tidak pernah mengeluarkan izin acara tersebut.
Sebelumnya diberitakan, alun-alun kota Bekasi yang terletak persis di hadapan masjid Agung Al-Barkah, Jl Veteran, Kota Bekasi, Jawa Barat dihebohkan dengan adanya festival kolaborasi antar aliran Syiah, Ahmadiyah beserta Kristen HKBP. Mereka mengusung event bertajuk Festival Kuliner Lintas Iman, pada hari Minggu (17/1/2016).
Kegiatan tersebut diduga sebagai bagian dari cara mereka menyampaikan misi dan mendekati masyarakat.
Tak hanya itu, acara kuliner dengan lomba memasak itu juga diselingi nyanyi-nyanyian di panggung yang tentu saja cukup menggangu kenyamanan beribadah di masjid Agung Al-Barkah.
Kegiatan tersbut mendapat protes dari Pimpinan Daerah Persatuan Islam (PERSIS) Kota Bekasi. Selain menyesalkan aksi Festival Kuliner Lintas Iman yang telah melibatkan aliran sesat, PERSIS juga menuntut pertanggungjawaban Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
"Meminta pemkot Bekasi agar bertanggungjawab dan melakukan pengusutan secara tuntas dan terbuka terkait terselenggaranya kegiatan yang meresahkan tersebut," tulis PERSIS dalam rilisnya kepada media.
PERSIS juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan provokasi terhadap umat Islam. Karena Syiah dan Ahmadiyah yang telah difatwa sesat oleh Majelis Ulama Indonesia merupakan dua aliran yang merusak Islam dan selama ini ditentang oleh umat Islam.
sumber

Segenap jajaran pemerintah Kota Bekasi mengaku tidak mengetahui tentang adanya Festival Kuliner Lintas Iman yang diselenggarakan di alun-alun Kota Bekasi, Minggu (17/1) kemarin dan sempat menimbulkan kontroversi.
Dalam festival kuliner tersebut, turut digandeng pula para penganut paham Syiah, Ahmadiyah, OASE, dan lain sebagainya.
“Mereka nggak ada izin. Ilegal itu. Cuma kita belum tau pelaksananya siapa,” ujar pria yang akrab disapa Pepen saat ditemui infobekasi.co.id.
Lanjut dia, Kalaupun ada orang yang secara sengaja, apalagi tidak ada izin, maka hal itu akan ditindak tegas oleh pemerintah daerah.
“Ini adalah tugas pemda. Tapi kan ada institusi terkait dan bagaimana menjaga stabilitas keamanan. Udah tau itu ada mesjid, masa masih ada ‘genjrang genjreng’,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik, Momon, mengungkapkan bahwa secara aturan tentunya harus ada izin terlebih dahulu terkait pelaksanaan acara. Namun, diakuinya memang acara tersebut ilegal dan tak berizin.
“Itu kan mestinya ada izin dulu. Mungkin juklak (petunjuk pelaksanaan) dari pengelolaan alun-alun harus diatur lagi. Harus ada juklak dan juknis (petunjuk teknis)-nya dulu, supaya tidak ada salah paham,” tutur Momon.
Tidak sampai disitu, saat infobekasi.co.id mengonfirmasi ke pihak Camat Bekasi Selatan, Abi Hurairah, juga mengaku tidak adanya konfirmasi tentang pelaksanaan kegiatan Festival Kuliner Lintas Iman tersebut.
“Kelurahan dan kecamatan tidak ada informasi tentang itu. Saya kurang tau kalau misal ada perizinan, kan harus diurus izinnya. Tapi terkait kegiatan tersebut, kemarin itu tidak ada izin,” ungkapnya.
Abi mengaku, setelah mendapat kabar tentang acara tersebut, ia langsung dipanggil oleh sekretaris daerah Kota Bekasi untuk konfirmasi dan diskusi untuk menemukan solusinya bersama-sama. Bukan hanya dari kalangan pemerintah, namun juga ormas, MUI, dan FKUB.
“Iya. Kita memang ada panggilan terkait ini, untuk nantinya mencari bagaimana upaya penyelesaian supaya tidak kejadian lagi. Isu teroris dan sebagainya ini kan sedang marak-maraknya,” pungkas dia saat dihubungi via saluran telepon.
http://infobekasi.co.id/2016/01/18/f...ot-kecolongan/
===============
Acara Syiah-Ahmadiyah-HKBP "Kuliner Lintas Iman" Ternyata Ilegal Tak Berijin

Acara festival Lintas Iman yang diselenggarakan oleh Komunitas Ahmadiyah, Syiah, dan HKBP pada hari Minggu 18 Januari 2016, di Alun-alun Kota Bekasi, ternyata tidak memiliki izin dari Pemerintah Kota Bekasi.
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, saat dimintai pernyataannya oleh awak media setelah melakukan apel pagi terkait acara festival tersebut, menjelaskan pihaknya tidak memberi ijin acara tersebut.
"Acara tersebut memang tidak berizin, dari beberapa pihak terkait memang melaporkan kegiatan Festival Lintas Iman tidak ada izin," ujarnya disela-sela setelah apel pagi Senin (18/1), kutip infobekasi.co.id.
Semengara itu, Kepala Disporbudpar Kota Bekasi, Encu Hermana, saat dikonfirmasi oleh awak media mengatakan kalau acara tersebut tidak ada konfirmasi dan pihak Disporbudpar tidak pernah mengeluarkan izin acara tersebut.
Sebelumnya diberitakan, alun-alun kota Bekasi yang terletak persis di hadapan masjid Agung Al-Barkah, Jl Veteran, Kota Bekasi, Jawa Barat dihebohkan dengan adanya festival kolaborasi antar aliran Syiah, Ahmadiyah beserta Kristen HKBP. Mereka mengusung event bertajuk Festival Kuliner Lintas Iman, pada hari Minggu (17/1/2016).
Kegiatan tersebut diduga sebagai bagian dari cara mereka menyampaikan misi dan mendekati masyarakat.
Tak hanya itu, acara kuliner dengan lomba memasak itu juga diselingi nyanyi-nyanyian di panggung yang tentu saja cukup menggangu kenyamanan beribadah di masjid Agung Al-Barkah.
Kegiatan tersbut mendapat protes dari Pimpinan Daerah Persatuan Islam (PERSIS) Kota Bekasi. Selain menyesalkan aksi Festival Kuliner Lintas Iman yang telah melibatkan aliran sesat, PERSIS juga menuntut pertanggungjawaban Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
"Meminta pemkot Bekasi agar bertanggungjawab dan melakukan pengusutan secara tuntas dan terbuka terkait terselenggaranya kegiatan yang meresahkan tersebut," tulis PERSIS dalam rilisnya kepada media.
PERSIS juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan provokasi terhadap umat Islam. Karena Syiah dan Ahmadiyah yang telah difatwa sesat oleh Majelis Ulama Indonesia merupakan dua aliran yang merusak Islam dan selama ini ditentang oleh umat Islam.
sumber
trio kwek kwek yang membanggakan dalam nominasi peran kategori terzolimin , ternyata ga suka berpayung hukum , anti menaati aturan yang berlaku , kurang peka dengan lingkungan sekitar dan lebih pentingkan egonya sendiri , sungguh kasihan wa melihat warga yang dipancing oleh mereka agar geram dan marah lihat ulahnya

0
1.5K
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan