- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Sejarah asal-usul bangsa Israel dari tinjauan arkeologis


TS
gezer
Sejarah asal-usul bangsa Israel dari tinjauan arkeologis
Artikel ini adalah terjemahan dari judul asli "Religion, Identity and the Origins of Ancient Israel"
yang berarti "Agama, Identitas dan Asal-Usul Bangsa Israel Kuno" karya K.L. Spark, dan dapat di download di : https://www.academia.edu/1059820/Rel...Ancient_Israel
K . L. Sparks, Eastern University, 1300 Eagle Road, St. Davids, PA
19312, USA. Email: ksparks@eastern.edu.
https://eastern.academia.edu/KentonSparks
Abstrak
Menurut Alkitab, bangsa Israel berasal dari sekelompok budak yang melarikan diri dari Mesir, mengembara selama 40 tahun dipadang gurun sebagai penggembala nomaden, hingga kemudian menetap di dataran tinggi Palestina. Dikarenakan kisah ini tidak sepenuhnya terkonfirmasi oleh bukti-bukti arkeologi dan historis, banyak ilmuwan saat ini mencoba merekonstruksi masa-masa awal dari sejarah bangsa ini berdasarkan bukti arkeologi, naskah-naskah kuno, dan pembacaan Alkitab secara kritis.
Para ilmuwan bersepakat bahwa nenek moyang bangsa ini, pertamakali muncul di daerah dataran tinggi Palestina sekitar 1200 sm. Pertanyaannya adalah berasal dari manakah mereka?
Pendapat yang paling banyak diterima oleh para ilmuwan saat ini adalah, mereka berasal dari bangsa Kanaan yang ber-migrasi dari daerah dataran rendah ke daerah pegunungan, tetapi pendapat ini mulai mendapat kritikan tajam dari para peneliti saat ini.
Intisari yang ingin kita ketahui dari perdebatan mereka adalah, memahami sisi identitas dan agama bangsa Israel ini.
I. Pendahuluan
Pertanyaan pertama dari pembahasan ini adalah : Bagaimana bangsa Israel terbentuk? Aturan umum yang digunakan oleh para ilmuwan adalah tidak mengandalkan kisah-kisah Alkitab untuk mendapatkan gambaran besar tentang asal-usul bangsa Israel.
Salah satu alasannya adalah sejarah bangsa Israel dalam kitab Kejadian, saat ini dianggap bukanlah karya historis. Penulis kitab ini mungkin adalah seorang penulis sejarah yang brillian, sebab, mereka mampu menceritakan kisah-kisah yang terjadi ratusan tahun yang lampau dengan sangat baik, mereka mampu mengalurkan kisah sejarah bercampur dengan legenda dan kisah keagamaan; dan mereka lebih menekankan sisi theologis dibanding askpek sejarah tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam kisahnya.
Sebagai hasilnya, kisah-kisah mengenai Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf lebih baik dipahami sebagai jendela untuk mengetahui sejarah Israel dimasa akhir, dibanding sebagai kisah asal-usul bangsa Israel. Jika membaca tentang kitab Kejadian yang bercerita tentang perbudakan bangsa Israel di Mesir; dan proses migrasi bangsa ini dari Mesir ke Palestina. Masalah yang muncul adalah, fakta sejarah berbicara, bahwa bangsa Mesir seakan tidak tahu mengenai kisah hebat ini, yang mana ribuan budak Israel akhirnya dilepaskan karena rentetan bencana alam bernuansa supernatural-termasuk meninggalnya semua anak sulung lelaki dan ternak dikalangan bangsa Mesir.
Lalu, bagaimana dengan kisah Musa hingga Yoshua? Apakah bangsa Israel menghabiskan waktu berkelana selama 40 tahun dipadang gurun? kemudian menaklukkan bangsa Kanaan dengan kekuatan militer? Para ilmuwan moderen saat ini memberikan penjelasan yang berbeda-beda.
Beberapa dekade yang lalu, W.F. Albright dan Y. Yadin berpendapat bahwa arkeologi membuktikan jika bangsa Israel memang menginvasi daerah Palestina dan menghancurkan banyak kota-kotanya yaitu sekitar tahun 1200 sm.
Albright meyakini bahwa ia telah mengidentifikasi bukti-bukti arkeologi yang berasal dari masa awal bangsa Israel: pemukiman mereka berukuran kecil, dan mempunyai "empat-ruangan", serta memiliki peralatan keramik yang coraknya berbeda dengan bangsa Kanaan. Serta yang paling penting adalah, pemukiman yang berciri unik ini berdiri diatas reruntuhan kota yang telah hancur, yang nampaknya sesuai dengan kisah penaklukan oleh Yoshua - Hazor adalah contohnya.

William Foxwell Albright, bapak biblikal arkeologi
Penemuan arkeologi oleh Albright ini masih diterima oleh beberapa ilmuwan, namun pendapatnya mengenai penaklukan bangsa Israel mulai mendapat pertentangan. Pendapat terbaru dikemukakan oleh Albrecht Alt, ia mengatakan bahwa proses penaklukan ini tidak dibuktikan jika dilakukan oleh bangsa Israel, serta temuan yang terbaru adalah tentang bukti arkeologi bahwa di daerah dataran tinggi, Palestina - dimana bangsa Israel pertama kali bermukim - telah dihuni secara sporadis selama era Akhir Zaman Perunggu yaitu sekitar 1550-1200 sm. Bukannya melalui peperangan namun melalui "penyusupan secara damai", oleh para penggembala nomaden dari berbagai daerah disebelah timur dan selatan Palestina, mereka kemudian mendiami daerah pegunungan itu secara berkelompok-kelompok.
Wilayah Israel yang berada di daerah dataran tinggi (Hill Country) & Filistin di dataran rendah
Menurut teori ini, yang dikatakan "kisah penaklukan" tidaklah lebih dari sebuah kenangan heroik dari perselisihan yang dialami oleh para pemukim ini dengan penduduk Kanaan yang mendiami beberapa wilayah di dataran tinggi atau dengan penduduk yang mendiami daerah perbatasan dataran rendah. Teori Alt mendapat dukungan luas, serta bukti-bukti arkeologi yang ditemukan kemudian menguatkan teori ini. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kota-kota yang ditaklukkan dalam kisah Alkitab seperti Yerikho, Ai, dan Gibeon, adalah kota tak berpenghuni atau terbengkalai pada saat bangsa Israel mulai memasuki wilayah itu.

Teori "penaklukan" dan "penyusupan secara damai" sangatlah kontras, tapi satu hal penting yang disetujui oleh banyak pihak: bangsa Israel adalah orang asing yang menyusup memasuki Kanaan dan membawa kepercayaan unik dengan dewa bernama Yahweh. Dan ini adalah padangan umum dalam melihat identitas orang Israel, sebelum studi dilakukan oleh G.E. Mendenhall.
Mendenhall mengatakan bahwa bangsa Israel yang meng-antagoniskan bangsa Kanaan adalah sebuah paradox: menurutnya nenek moyang bangsa Israel ini sebenarnya berasal dari bangsa Kanaan itu sendiri dan pemukim baru didataran tinggi ini, bukanlah penduduk dengan kultur budaya peternakan ataupun pertanian, Mendhenhall berteori bahwa bangsa Israel ini asalnya adalah kaum "buruh tani", yang hidup di negara-kota Kanaan di daerah dataran rendah, bagian timur Palestina. Akibat dari tekanan negeri Mesir yang menguasai Kanaan, serta oleh para bangsawan Kanaan, mengakibatkan para buruh tani ini memberontak dan akhirnya mengungsi kedaerah pegunungan di dataran tinggi Palestina, dan hal ini lah yang mengakibatkan terjadinya peningkatan populasi di daerah dataran tinggi sekitar tahun 1200 sm.
Dewa utama dari pemukim baru ini, yang muncul pada saat pembentukan identitas sosial dan kehidupan relijius nya adalah dewa Yahweh. Yahweh bukanlah dewa asli kaum ini, tapi berasal dari sekelompok budak yang melarikan diri dari Mesir yang tradisi mereka ini kemudian menjadi tradisi bangsa Israel.
Namun ada seorang ilmuwan lain bernama, N.K. Gottwald, yang kemudian menyempurnakan teori Mendenhall dan mengenalkan istilah "the tribes of Yahweh" atau bangsa pilihan Yahweh. Seperti halnya Mendenhall, Gottwald menekankan pada semangat egaliterianisme pada kehidupan sosial masyarakat baru ini. Ia menghubungkan semangat ini dengan realitas keadaan mereka sebagai sesama orang pengungsian, dan akhirnya membentuk suku baru yang bernama Israel, yang tidak berhirarki seperti halnya penduduk di kota Kanaan.
Yang membedakan teori Gottwald dari Mendenhall adalah mengenai kisah historis dari Alkitab dan durasi migrasi ke dataran tinggi. Gottwald mengatakan bahwa tidak ada sisi historis dari kisah keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Dan ia percaya bahwa pemisahan diri dari masyarakan di daerah dataran rendah tidak terjadi dalam waktu yang singkat tapi melalui jangka waktu yang lama.
Untuk memperkaya, teori mengenai asal-usul bangsa Israel-kita sebut teori ini dengan istilah hipotesis "peasant revolt" atau "peasant retreat" (pemberontakan buruh) - meminjam istilah dari ideologi Marxist. Berdasarkan perspektif teori ini, masyarakat biasanya mengalami pergesekan antara kelas buruh/proletar dan kelas atas/borjuis, dan berakhir dengan revolusi.
Mayoritas para ilmuwan saat ini telah mandek pada penggabungan dua teori Mendenhall -Gottwald, yaitu asal-usul bangsa Israel adalah berasal dari dataran rendah Kanaan yang bermigrasi karena berbagai tekanan dari negeri Mesir, atau dari "Sea Peoples" (sering dihubungkan dengan orang dari Yunani) dan dari perselisihan antar penduduk di kota Kanaan.
selanjutnya di post sedikit demi sedikit...
sementara lanjutan bisa dibaca di :
http://sejarahisraelpurba.blogspot.c...rael-dari.html
yang berarti "Agama, Identitas dan Asal-Usul Bangsa Israel Kuno" karya K.L. Spark, dan dapat di download di : https://www.academia.edu/1059820/Rel...Ancient_Israel
K . L. Sparks, Eastern University, 1300 Eagle Road, St. Davids, PA
19312, USA. Email: ksparks@eastern.edu.
https://eastern.academia.edu/KentonSparks
Abstrak
Menurut Alkitab, bangsa Israel berasal dari sekelompok budak yang melarikan diri dari Mesir, mengembara selama 40 tahun dipadang gurun sebagai penggembala nomaden, hingga kemudian menetap di dataran tinggi Palestina. Dikarenakan kisah ini tidak sepenuhnya terkonfirmasi oleh bukti-bukti arkeologi dan historis, banyak ilmuwan saat ini mencoba merekonstruksi masa-masa awal dari sejarah bangsa ini berdasarkan bukti arkeologi, naskah-naskah kuno, dan pembacaan Alkitab secara kritis.
Para ilmuwan bersepakat bahwa nenek moyang bangsa ini, pertamakali muncul di daerah dataran tinggi Palestina sekitar 1200 sm. Pertanyaannya adalah berasal dari manakah mereka?
Pendapat yang paling banyak diterima oleh para ilmuwan saat ini adalah, mereka berasal dari bangsa Kanaan yang ber-migrasi dari daerah dataran rendah ke daerah pegunungan, tetapi pendapat ini mulai mendapat kritikan tajam dari para peneliti saat ini.
Intisari yang ingin kita ketahui dari perdebatan mereka adalah, memahami sisi identitas dan agama bangsa Israel ini.
I. Pendahuluan
Pertanyaan pertama dari pembahasan ini adalah : Bagaimana bangsa Israel terbentuk? Aturan umum yang digunakan oleh para ilmuwan adalah tidak mengandalkan kisah-kisah Alkitab untuk mendapatkan gambaran besar tentang asal-usul bangsa Israel.
Salah satu alasannya adalah sejarah bangsa Israel dalam kitab Kejadian, saat ini dianggap bukanlah karya historis. Penulis kitab ini mungkin adalah seorang penulis sejarah yang brillian, sebab, mereka mampu menceritakan kisah-kisah yang terjadi ratusan tahun yang lampau dengan sangat baik, mereka mampu mengalurkan kisah sejarah bercampur dengan legenda dan kisah keagamaan; dan mereka lebih menekankan sisi theologis dibanding askpek sejarah tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam kisahnya.
Sebagai hasilnya, kisah-kisah mengenai Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf lebih baik dipahami sebagai jendela untuk mengetahui sejarah Israel dimasa akhir, dibanding sebagai kisah asal-usul bangsa Israel. Jika membaca tentang kitab Kejadian yang bercerita tentang perbudakan bangsa Israel di Mesir; dan proses migrasi bangsa ini dari Mesir ke Palestina. Masalah yang muncul adalah, fakta sejarah berbicara, bahwa bangsa Mesir seakan tidak tahu mengenai kisah hebat ini, yang mana ribuan budak Israel akhirnya dilepaskan karena rentetan bencana alam bernuansa supernatural-termasuk meninggalnya semua anak sulung lelaki dan ternak dikalangan bangsa Mesir.
Lalu, bagaimana dengan kisah Musa hingga Yoshua? Apakah bangsa Israel menghabiskan waktu berkelana selama 40 tahun dipadang gurun? kemudian menaklukkan bangsa Kanaan dengan kekuatan militer? Para ilmuwan moderen saat ini memberikan penjelasan yang berbeda-beda.
Beberapa dekade yang lalu, W.F. Albright dan Y. Yadin berpendapat bahwa arkeologi membuktikan jika bangsa Israel memang menginvasi daerah Palestina dan menghancurkan banyak kota-kotanya yaitu sekitar tahun 1200 sm.
Albright meyakini bahwa ia telah mengidentifikasi bukti-bukti arkeologi yang berasal dari masa awal bangsa Israel: pemukiman mereka berukuran kecil, dan mempunyai "empat-ruangan", serta memiliki peralatan keramik yang coraknya berbeda dengan bangsa Kanaan. Serta yang paling penting adalah, pemukiman yang berciri unik ini berdiri diatas reruntuhan kota yang telah hancur, yang nampaknya sesuai dengan kisah penaklukan oleh Yoshua - Hazor adalah contohnya.

William Foxwell Albright, bapak biblikal arkeologi
Penemuan arkeologi oleh Albright ini masih diterima oleh beberapa ilmuwan, namun pendapatnya mengenai penaklukan bangsa Israel mulai mendapat pertentangan. Pendapat terbaru dikemukakan oleh Albrecht Alt, ia mengatakan bahwa proses penaklukan ini tidak dibuktikan jika dilakukan oleh bangsa Israel, serta temuan yang terbaru adalah tentang bukti arkeologi bahwa di daerah dataran tinggi, Palestina - dimana bangsa Israel pertama kali bermukim - telah dihuni secara sporadis selama era Akhir Zaman Perunggu yaitu sekitar 1550-1200 sm. Bukannya melalui peperangan namun melalui "penyusupan secara damai", oleh para penggembala nomaden dari berbagai daerah disebelah timur dan selatan Palestina, mereka kemudian mendiami daerah pegunungan itu secara berkelompok-kelompok.
Wilayah Israel yang berada di daerah dataran tinggi (Hill Country) & Filistin di dataran rendah
Menurut teori ini, yang dikatakan "kisah penaklukan" tidaklah lebih dari sebuah kenangan heroik dari perselisihan yang dialami oleh para pemukim ini dengan penduduk Kanaan yang mendiami beberapa wilayah di dataran tinggi atau dengan penduduk yang mendiami daerah perbatasan dataran rendah. Teori Alt mendapat dukungan luas, serta bukti-bukti arkeologi yang ditemukan kemudian menguatkan teori ini. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kota-kota yang ditaklukkan dalam kisah Alkitab seperti Yerikho, Ai, dan Gibeon, adalah kota tak berpenghuni atau terbengkalai pada saat bangsa Israel mulai memasuki wilayah itu.

Teori "penaklukan" dan "penyusupan secara damai" sangatlah kontras, tapi satu hal penting yang disetujui oleh banyak pihak: bangsa Israel adalah orang asing yang menyusup memasuki Kanaan dan membawa kepercayaan unik dengan dewa bernama Yahweh. Dan ini adalah padangan umum dalam melihat identitas orang Israel, sebelum studi dilakukan oleh G.E. Mendenhall.
Mendenhall mengatakan bahwa bangsa Israel yang meng-antagoniskan bangsa Kanaan adalah sebuah paradox: menurutnya nenek moyang bangsa Israel ini sebenarnya berasal dari bangsa Kanaan itu sendiri dan pemukim baru didataran tinggi ini, bukanlah penduduk dengan kultur budaya peternakan ataupun pertanian, Mendhenhall berteori bahwa bangsa Israel ini asalnya adalah kaum "buruh tani", yang hidup di negara-kota Kanaan di daerah dataran rendah, bagian timur Palestina. Akibat dari tekanan negeri Mesir yang menguasai Kanaan, serta oleh para bangsawan Kanaan, mengakibatkan para buruh tani ini memberontak dan akhirnya mengungsi kedaerah pegunungan di dataran tinggi Palestina, dan hal ini lah yang mengakibatkan terjadinya peningkatan populasi di daerah dataran tinggi sekitar tahun 1200 sm.
Dewa utama dari pemukim baru ini, yang muncul pada saat pembentukan identitas sosial dan kehidupan relijius nya adalah dewa Yahweh. Yahweh bukanlah dewa asli kaum ini, tapi berasal dari sekelompok budak yang melarikan diri dari Mesir yang tradisi mereka ini kemudian menjadi tradisi bangsa Israel.
Namun ada seorang ilmuwan lain bernama, N.K. Gottwald, yang kemudian menyempurnakan teori Mendenhall dan mengenalkan istilah "the tribes of Yahweh" atau bangsa pilihan Yahweh. Seperti halnya Mendenhall, Gottwald menekankan pada semangat egaliterianisme pada kehidupan sosial masyarakat baru ini. Ia menghubungkan semangat ini dengan realitas keadaan mereka sebagai sesama orang pengungsian, dan akhirnya membentuk suku baru yang bernama Israel, yang tidak berhirarki seperti halnya penduduk di kota Kanaan.
Yang membedakan teori Gottwald dari Mendenhall adalah mengenai kisah historis dari Alkitab dan durasi migrasi ke dataran tinggi. Gottwald mengatakan bahwa tidak ada sisi historis dari kisah keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Dan ia percaya bahwa pemisahan diri dari masyarakan di daerah dataran rendah tidak terjadi dalam waktu yang singkat tapi melalui jangka waktu yang lama.
Untuk memperkaya, teori mengenai asal-usul bangsa Israel-kita sebut teori ini dengan istilah hipotesis "peasant revolt" atau "peasant retreat" (pemberontakan buruh) - meminjam istilah dari ideologi Marxist. Berdasarkan perspektif teori ini, masyarakat biasanya mengalami pergesekan antara kelas buruh/proletar dan kelas atas/borjuis, dan berakhir dengan revolusi.
Mayoritas para ilmuwan saat ini telah mandek pada penggabungan dua teori Mendenhall -Gottwald, yaitu asal-usul bangsa Israel adalah berasal dari dataran rendah Kanaan yang bermigrasi karena berbagai tekanan dari negeri Mesir, atau dari "Sea Peoples" (sering dihubungkan dengan orang dari Yunani) dan dari perselisihan antar penduduk di kota Kanaan.
selanjutnya di post sedikit demi sedikit...
sementara lanjutan bisa dibaca di :
http://sejarahisraelpurba.blogspot.c...rael-dari.html
0
22.8K
53


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan