Kaskus

Story

bhowchorrAvatar border
TS
bhowchorr
“Tiada Yang Salah Jika Aku Menyukaimu”
Hmm… maafkan aku sebelumnya jika aku tak memberitahumu secara langsung mengenai hal ini karena karena aku tak memiliki cukup keberanian untuk mengatakannya. Sederhana saja: aku takut kehilanganmu. Tapi… setelah kupikir-pikir bahwa aku yakin takkan pernah bisa bertemu denganmu lagi, aku putuskan untuk memberitahumu semuanya di kesempatan ini. Dengan konsekuensi yang akan aku terima sebagai gantinya: aku harus siap kehilanganmu. Ya, dan aku… siap. Siap untuk menerima kenyataan bahwa sebentar lagi aku akan kehilanganmu. Saat kau menemukan surat ini, kupastikan aku telah pergi ke suatu tempat yang jauh yang tidak akan pernah kau ketahui. Mungkin kau bertanya-tanya, tapi aku yakin kau akan mengerti setelah kau membaca seluruh isi surat yang telah kutulis di secarik kertas nan usang ini.

Kau harus tau satu hal, pertemuan kita tidak memiliki awal yang indah. Justru semuanya dimulai dengan awal yang buruk. Sangat buruk hingga aku selalu memanjatkan doa pada Tuhan agar aku takkan pernah dipertemukan dengan makhluk kejam sepertimu. Kejam? Mungkin kau tertawa mendengarku menyebutmu ‘makhluk kejam’. Satu alasan sederhana: awal yang buruk di pertemuan kita. Tapi kini… membayangkan wajahmu yang begitu menakutkan justru membuatku rindu. Memang awal yang buruk, tapi siapa sangka kita memiliki kenangan yang amat manis didalamnya? Diibaratkan layaknya buah mangga, kulitnya memang banyak yang hitam. Namun… buahnya sangat matang dan manis.

Kau ingat, ketika akhirnya Irez mengenalkanku padamu lalu mengungkit awal pertemuan kita yang buruk itu? Ah… seketika mukaku merah memadam, tapi kau dengan santainya menertawakanku setelah flashback momen memalukan itu. Lalu dengan entengnya kau berkata,”gak usah takut, aku emang payah beradaptasi dengan orang baru. Tapi lama-lama aku juga terbiasa kok. Jangan takut lagi sama aku ya.”

Sederhana, tapi kata-katamu mampu meredupkan api kebencian yang sempat berkobar di hati ini. Seketika kau berhasil memainkan a simple magic: mengubah hatiku yang panas membara menjadi hangat dalam sekejap. Untuk ukuran orang yang baru kukenal, kau terlalu hebat. Mengapa? Karena aku tidak begitu mudah luluh dengan orang baru, mengingat kita mempunyai awal yang buruk, kurasa akan sulit. Tapi kau dengan mudahnya melunakkan hatiku yang keras karena ketidaksukaanku pada sikapmu dulu.

Hari demi hari berlalu, semuanya berjalan lancar hingga terjadinya miscom and misundertanding antara aku dan Irez. Kau ingat alasannya? Ya, benar. Irez berfikir bahwa aku akan merebut apa yang dia miliki saat ini. Menurutmu apa yang kuinginkan? Kau tau persis aku membantunya. Hanya membantunya, kan? Tidak lebih. Berfikir untuk merebut ‘lahan’nya saja aku tidak pernah. Aku ikhlas membantunya karena kau tau sendiri, aku dan Irez terlalu dekat sampai aku tak pernah tega menyakitinya. Tapi apa yang dia lakukan? Kau tau betapa terlukanya aku saat Irez menuduhku tanpa alasan begitu saja. Dan yang membuatku semakin terluka, ialah ketika semua yang kau katakan padaku tentangnya benar-benar terbukti nyata… dan aku melihatnya sendiri. Kau tau persis betapa menyedihkannya aku saat itu, kan? Tapi aku tidak benar-benar sedih, karena aku lega saat kau berjanji untuk melindungiku dari Irez dan segala tindakan busuknya. Aku tau kau begitu, karena semata-mata kau peduli padaku.

Awalnya memang biasa saja, sampai aku merasakan ada sesuatu yang lain yang mulai datang tanpa permisi, sedang kurasa kita semakin dekat antara satu dan yang lainnya. Ditambah lagi setiap hari kau selalu bertanya apa yang telah dilakukan Irez padaku hari-hari berikutnya, seakan-akan kau ingin memastikan bahwa aku aman dan tak tersentuh olehnya sedikitpun.

Jujur, aku menikmatinya. Aku menikmati setiap detil sikapmu yang seolah-olah sangat ingin melindungiku dari siapapun termasuk Irez. I enjoyed every way you treated me so well dan… sesuai dugaanku, Irez tetap mengawasi kita dari kejauhan. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk memisahkan kita dengan mengadu-domba kita pada semua orang. Dia sangat tidak menyukai kita sehingga dia ingin membuat kita terjatuh. Tetapi ketika aku tau permasalahan ini akan membuatmu menjauh dariku, sejujurnya aku sangat menyesal telah memberitahumu meski akhirnya kau membelaku dengan melabraknya.

Waktu pun berlalu, kita tetap berhubungan baik walaupun spasi telah mengisi kedekatan kita. Entah kenapa aku merasa kau semakin jauh dariku, ditambah dengan keputusanmu untuk pindah keluar kota, itu membuatku sedih karena kita pasti tidak akan sering bertemu seperti dulu. Kau tau kenapa? Satu alasan sederhana: aku menyukaimu. Dan sikapmu itulah yang membuatku jatuh hati. Tapi seiring berjalannya waktu, aku harus bisa menerima kenyataan bahwa jarak mulai memisahkan kirta. Meski kita tetap bertemu, itu semua tidaklah sama seperti dulu. Mungkin aku harus belajar untuk mengubur perasaan ini perlahan-lahan karena aku tau kau tidak ingin membuatku semakin mengharapkanmu.

Aku tau aku menyukaimu, tapi aku tidak tau kau mengetahuinya. Saat Rico cerita padaku bahwa kau tau aku menyukaimu, dan kau perlahan menjauh agar aku tak lagi terlalu mengharapkanmu. Salahkah aku? Salahkah bila aku menyukaimu? Tidak ada yang salah jika aku menyukaimu. Yang salah… adalah aku terlalu mengharapkanmu.

Maafkan aku untuk ini. Maafkan aku atas sesuatu yang datang tanpa izin ke hati ini. Maafkan aku karena aku menyukaimu. Maafkan aku karena aku terlalu mengharapkanmu. Semoga kau baik-baik saja. Tak perlu mencemaskanku, karena selama kau bahagia dengan kehidupanmu, aku juga pasti bahagia melihatmu dari kejauhan…
Diubah oleh bhowchorr 18-01-2016 10:50
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.5K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan