Hatree.net - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan banjir pujian dari pimpinan dunia yang memuji respons cepat dari polisi dan tentara Indonesia serta aparat-aparat yang terkait dalam menanggapi serangan teror Thamrin di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu yang merenggut tujuh nyawa yang lima diantaranya adalah pelaku teror tersebut.
"Mereka (dunia) menyampaikan simpati kepada pemerintah Indonesia, serta mereka mengapresiasi respons cepat yang dilakukan oleh aparat keamanan Indonesia dalam menanggulangi serangan," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, usai melaporkan reaksi dunia terhadap Teror Thamrin kepada Presiden di kompleks Istana Negara, Jumat (15/1/2016).
Retno mengungkan Jokowi kembali menerima beberapa telepon dari para kepala negara dan kepala pemerintahan mengenai insiden ini setelah kemarin sempat ditelepon Perdana Menteri Malaysia. Hari ini, lanjut dia, Jokowi akan ditelepon Perdana Menteri Australia, kemudian raja Arab Saudi dan juga kanselir Jerman.
Jokowi dipuji Dunia
Menlu sendiri mengaku sudah menerima banyak sekali ucapan simpati dari para menteri luar negeri. "Terakhir saya komunikasi dengan perdana menteri Kanada dan kemarin juga dengan Singapura," imbuh dia.
Menurut Retno, dunia internasional intinya memuji respons cepat Indonesia yang hanya dalam waktu tiga jam sudah bisa mengendalikan keadaan dan dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi. "Secara umum bisa saya sampaikan tanggapan internasional sangat positif," tandas dia.
Jokowi lebih baik dibanding Presiden Prancis
Jokowi langsung mendatangi lokasi kejadian selang empat jam usai peristiwa. Padahal sebelumnya kepala negara sedang melakukan kunjungan kerja di Cirebon, Jawa Barat. Respon cepat Jokowi inilah yang mencuri perhatian dunia.
Pasca kejadian, Jokowi juga langsung memberikan respon melalui pernyataan sikapnya. Jokowi memerintahkan Kapolri dan Menkopolhukam untuk mengejar dan menangkap sampai ke jaringan-jaringan pelaku teror tersebut.
Respon Jokowi yang sangat penting tersebut lebih pas dibanding apa yang dilakukan oleh pemerintah Prancis beberapa waktu lalu. Tak hanya mengutuk para pelaku atas serangan yang terjadi, Jokowi juga meminta masyarakat Indonesia tidak boleh takut serta situasi akan terkendali. Jokowi tampak lebih berfokus menangkal adanya dampak yang memang menjadi tujuan utama teroris dengan menyebar ketakutan.
Berbeda dengan reaksi Presiden Prancis, Francois Hollande terhadap serangan ISIS di Paris tahun lalu. Presiden Prancis baru mengeluarkan pernyataan bahwa "Prancis sedang berperang" tiga hari pascakejadian. Hollande membuat beberapa poin yang sama dengan Jokowi lakukan, mendesak masyarakat tenang, dan mengekspresikan kepercayaan pemerintah Prancis dan orang-orang untuk menang melawan pelaku.
Namun dalam seruan serangan udara meningkat terhadap ISIS di Suriah dan Irak, status negara darurat di Prancis diperpanjang. Selain itu aparat keamanan nasional juga diperluas. Francois Hollande mengemas perlawanan tersebut lebih epik dan mengerikan daripada yang Indonesia lakukan pada Kamis kemarin.
"Inilah yang Jokowi hilangkan: Dia tidak menyatakan bahwa Indonesia sedang berperang dengan Negara Islam, Islam radikal, atau terorisme. Dia tidak menunjukkan masa depan Indonesia sedang dipertaruhkan. Dia tidak memberikan peringatan," seperti yang ditulis theatlantic.com, Sabtu (16/1).
http://www.hatree.net/2016/01/jokowi...-pahlawan.html