di suatu siang yang terik di hari yang lalu. datang seorang berbaju putih, berpeci, berpenampilan layaknya seorang ustad dan berusia kira kira 50 tahunan. beliau menghampiri kami yang kebetulan sedang berkumpul di masjid.

beliau menghampiri kami dengan senyum yang manis dan salam yamg lembut.

asslamualaikumwrwb.. " Ia memberi salam
"waalaikumsalamwbwb" kompak kami menjawab

beliau kemudian ikut duduk bersama kami, sambi memperkenalkan diri. Ternyata beliau adalah seorang anggota MUI. Ia datang bersama rombongan untuk sekedar mampir sholat dan menjalin silaturahim. masyaAllah.

selesai sholat, beliau membuka percakapan. menyampaikan kepada kami beberapa pesan. pesan untuk diri, keluarga dan juga masyarakat.
"sampaikanlah kebaikan, walaupun itu satu kata (ayat)" beliau membuka.
tidak lupa beliau juga berpesan, "jaga kuat keimanan dan ketaqwaan. dunia makin melenakan. menjaga kejujuran justru terasingkan. menjaga kebenaran dianggap menyimpang. keburukan dan kebatilan kini dilakukan berjamaah. tidak lagi sembunyi-sembunyi namun, terang-terangan." lanjut Ia dengan tegas.
".. dan semoga kita selalu dalam lindungannya".. "Aamiin" kami serentak

kemudian beliau melanjutkan "
.. saudara-saudaraku, ada 4 jalan hidup manusia.
engkau mau termasuk yang mana :

1 Ia kaya di dunia. harta melimpah, ekonomi melejit dan karir pun gemilang namun, di akhirat dia sengsara. ia terlalu dilalaikan oleh dunia

2 Ia miskin dunia. harta mungkin kekurangan. rumah tidak punya, dan materi lain apalagi. namun, di akherat Ia bahagia. karena ia menjaga keimanan dan ketaqwaan.

3 Ia miskin didunia, dan juga miskin di akherat. naudzubillah.

4 Ia kaya di dunia. harta melimpah dan kecukupan dalam ekonomi. dan juga Ia kaya di akherat. masyaAllah.
mungkin jalan hidup ke empat itulah yang kita inginkan. kita bekerja pagi sampe sore, bahkan malam, atau sebaliknya. malam dijadikan siang. itu semua untuk kebahagiaan dan kekayaan di dunia. namun, jangan sampai lalai. ada kehidupan di akherat.

kematian yang datang kemudian jasadnya dikuburkan, sesungguhnya itu adalah kematian lahirian. kematian tubuh yang berubah menjadi bangkai. tapi rohaniah (ruh) ini tidak mati. ia tetap hidup, menunggu datangnya hari kiamat. dan kelak akan di kumpulkan di padang masyar, yang luasnya beribu-ribu kali lebih luas dibanding dunia.
"kok bapak bisa cerita begitu, apa bapak sudah pernah kesana??".. celoteh beliau yang membuat kami sedikit tertawa.
"ada Al Quran, dan hadist yang selalu jadi pedoman" tegas beliau.

beliau juga menyampaikan, "jangan sampai ikut hanyut dalam aliran-aliran sesat yang tidak diajarkan alQuran dan hadist, atau ada fatwa dari alim ulama. tidak ada bunuh diri yang dibenarkan dalam islam, apalagi bunuh diri untuk menyakiti saudara dan sesama muslim,"

selesai menyampaikan itu, beliau menutup pembicaraan. seraya menyampaikan terima kasih dan maaf beliau.
beliau pamit pulang karena ada acara di tempat lain.
ane dan teman-teman sampaikan terimakasih kepada beliau atas ilmu yang diberikan dan pengingat kepada kami. siang itu kami tutup dg suka cita persaudaraan.


itu aja gan ceritanya, semoga bermanfaat.

terima kasih.