Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ronggo.warsitoAvatar border
TS
ronggo.warsito
Bapak Rizal Ramli, Saya ajak Anda Menjadi Pemimpin yang Bijak
Bapak Rizal Ramli, Saya ajak Anda Menjadi Pemimpin yang Bijak

Saya, Dwi Wahyu Daryoto, seorang
akuntan, dan sudah bekerja lebih dari 30 Tahun. Sampai tahun 2014 saya bekerja sebagai akuntan publik di salah satu KAP anggota big 4. Tidak seluruh pekerjaan saya berkaitan dengan akuntansi. Saya meneruskan pendidikan di Jurusan Psikologi terapan UI, sekarang sedang menempuh program S3 strategi bisnis.

Sama seperti halnya pekerjaan sarjana bidang lain, yang juga banyak diantaranya tidak berhuhungan langsung dengan latar belakang pendidikannya. Tidak semua sarjana hukum bekerja selamanya di bidang hukum. Tidak semua wartawan hebat lulusan sekolah jurnalistik. Tidak semua insinyur bekerja di bidang keteknisan. Banyak bankir hebat berlatar belakang insiyur.

Bill Gates adalah jebolan Yale Law School yang tidak menyelesaikan sekolah hukumnya. Mc Namara menteri pertahanan legendaris Amerika adalah akuntan dan meneruskan studinya di sekolah bisnis dan manajemen. Pak Jokowi Presiden yang hebat, jujur, dan berani ini lulusan Fakultas Kehutanan yang tak ada urusan dengan pengelolaan negara yang rumit ini.
Ignatius Jonan seorang akuntan yg berhasil membuat transformasi di PTKAI sehingga lebih sehat dan bisa menyediakan jasa transportasi kereta api dengan baik.

Pak Rizal Ramli, ketahuilah bahwa kompetensi yang harus dimiliki seorang profesional leader itu memang berbeda-beda. Di level bawah yang dibutuhkan adalah keahlian teknis. Di level menengah, teknisnya makin kurang berganti menjadi managerial. Di level atas, teknis makin sedikit lagi dan yang hrs dibangun adalah kompetensi konseptual dan memperkuat kompetensi kepemipinan. Di semua level pemimpin harus memiliki keahlian interpersonal yang kuat. Tidak bisa seseorang menjadi pemimpin yang efektif jika tak punya empati dan respek, terlebih menjadi pemimpin di era keterbukaan dan egaliter seperti saat ini
Saya rasa Rizal Ramli mengalami kekacauan berfikir dalam menyikapi berbagai isue pembangunan. Dia mengalami kompleks rendah diri yang akut yang dikompensasi dengan seolah-olah berani menyerang apa saja, sambil terus menerus melecehkan pihak lain. Sikap merasa benar sendiri yang ditunjukkan terlalu sering sejatinya adalah merefleksikan rasa rendah diri dan perasaan TIDAK AMAN terhadap otoritas dan kapasitasnya.

Sebagai akuntan saya terhina dengan pernyataan Rizal Ramli. Saya mengajak seluruh akuntan indonesia untuk menyikapi sikap seorang menteri kordinator yang tidak saja jauh dari tata etika, kepatutan, tetapi juga tidak mencerminkan keteladanan sebagai seorang pemimpin.

Membahas bahwa akuntan konyol, lelucon, dan berbahaya ketika mengomentari hal teknis adalah penghinaan akal sehat, kemampuan kolega dalam bidang manajerial, kapasitas kepenimpinan dan pemahaman akan proses perumusan kebijakan publik.

Ingat bahwa Pak Rizal Ramli adalah jebolan ITB yang tidak lulus, dan meneruskan sekolah sebagai ekonom di amerika. Sepanjang karirnya, sampai sekarangpun tidak ada satupun karya yang patut diingat dan dihargai rakyat, kecuali pernyatan pernyataan kontroversial sebagai seorang pengamat.

Pak Rizal Ramli, Anda sebaiknya mengubah sikap dengan lebih menghargai kolega yang memang secara otoritas, tanggung jawab dan kompetensi leadershipnya memiliki legitimasi. jangan membawa persoalan substansi ke arah pertentangan pribadi apalagi membawa bawa profesi akuntan.

Prof. Dr. Nasir benar beliau seorang akuntan, tetapi dia seorang pemimpin yang pernah jadi Rektor Universitas besar. Bapak Amien Sunarjadi benar beliau seorang akuntan tetapi keahlian utama beliau adalah membangun sistem kelembagaan, termasuk merancang sistem kelembagaan KPK yang hingga kini masih diakui kredibilitas dan efektivitasnya.
Bapak Sudirman said benar akuntan, tetapi keahlian utamanya adalah memimpin transformasi suatu lembaga, dan apresiasi publik atas langkah langkah beliau mentransformasi sektor ESDM menjadi bukti dari kompetensi sebagai Pemimpin Perubahan.

Sebagai akuntan yang mengenal baik ketiga orang di atas, saya berani bertaruh bahwa kemampuan intelektual, kepemimpinan, kematangan, integritas dan kompetensi sebagai pengelola urusan publik dari ketiga akuntan tersebut jauh lebih baik dari pada Pak Rizal Ramli.

Sebaliknya saya tidak menemukan rekam jejak yang mengesankan dari seorang Rizal Ramli, ekonom yang sekarang mengaku ahli teknis LNG dan perpipaan. Saya tidak menemukan apa prestasi besar Anda, baik selama menjadi ekonom bebas maupun selama menjabat menteri di masa lalu maupun masa sekarang,

Kepada seluruh akuntan Indonesia saya mengajak agar terus mengamati sepak terjang Rizal Ramli dan suatu saat kita harus menyikapinya.

Salam,
Dwi Wahyu Daryoto, Certified Public Accountant (sedang mengambil cuti praktik akuntan publik)
Diubah oleh ronggo.warsito 15-01-2016 20:26
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
1.1K
11
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan