- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Afif Si Peneror Thamrin Dilatih di Aceh yang Disponsori Abu Bakar Baasyir


TS
everesthome
Afif Si Peneror Thamrin Dilatih di Aceh yang Disponsori Abu Bakar Baasyir
Quote:
Afif Si Peneror Thamrin Dilatih di Aceh yang Disponsori Abu Bakar Baasyir
Jumat 15 Jan 2016, 14:53 WIB
Andi Saputra - detikNews

Jakarta - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan pria yang melakukan teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat bernama Afif. Ia pernah dilatih di kamp militer di Aceh.
Berdasarkan data yang dihimpun dari website Mahkamah Agung (MA), Jumat (15/1/2016), Afif yang bernama asli Sunakim dididik militer di Pegunungan Desa Jalin, Kecamatan Jantho, Aceh Besar. Pelatihan militer ini mulai berdenyut sejak 2010.
Afif dan 40 orang lainnya mengikuti pelatihan menggunakan senjata AK 47, M16, stategi tempur, menembak, membaca kompas cara bertahan, cara mengevakuasi kawan, bela diri dan kemampuan fisik.
Mereka datang dari Aceh, Solo, Jawa Barat, Sulawesi, Medan, Lampung dan Jakarta dan dibagi ke 3 regu. Guna menyaru, tempat latihan itu dilaksanakan di pegunungan yang harus ditempuh dengan jalan kaki selama 7 jam. Pendidikan ini berlangsung dua bulan.
Materi pelatihan seperti cara menembak yang baik dengan posisi yang berdiri yaitu posisi kaki kiri majukan sedikit ke depan sehingga posisi badan sedikit serong.
Belakangan posisi ini yang dipakai Afif saat beraksi di tengah Jalan MH Thamrin.
Mereka juga belajar menyerang regu yang sedang berjalan. Kepala regu lalu memberi tahu yang ada di belakangnya, dan regu dibelah dua ke kanan dan ke kiri. Semua posisi lalu sejajar (standded line) dengan maksud agar tidak ada yang saling tembak. Lalu mereka harus berlindung (take cover) yang disesuikan dengan medan. Jika ada pohon, maka berlindung di balik pohon, jika ada batu berlindung di balik batu.
Hal ini dilakukan Afif saat aksi mereka tiba-tiba digerebek aparat dan mereka mencari perlindungan di balik mobil di samping parkiran Starbucks.
Begitu juga jika regu tiba-tiba disergap. Mereka harus langsung tiarap dan berguling ke kanan atau ke kiri mencari perlindungan. Mereka juga diajari berperang di medan tebing. Semua gerakan regu harus sesuai perintah komandan, maju, bertahan, atau mundur.
Memasuki bulan Maret 2010, polisi menyisir lokasi tersebut dan terjadi kontak senjata, tepatnya di Lamkebau, Kecamatan Seulimun. Dalam adu tembak ini, tiga orang anggota Brimob meninggal dunia, 1 warga meninggal dan 11 anggota Brimob luka-luka. Adapun kelompok ini lalu berhasil dibekuk dan dibawa ke Jakarta untuk diadili, termasuk Afif.
Pada 20 Desember 2010, mereka dihukum 7 tahun penjara--termasuk Afif. Vonis ini dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta pada 31 Maret 2011 oleh ketua majelis Celine Rumansi dengan anggota Sumantri dan Syafrullah.
Lantas, siapakah sponsor pelatihan Aceh ini? Mahkamah Agung (MA) menyebut Abu Bakar Baasyir lah yang menjadi otak di balik pendidikan militer ini. Abu Bakar saat ini tengah mengajukan peninjauan kembali (PK) atas vonis 15 tahun penjara yang diterimanya. Abu Bakar dipenjara di LP Nusakambangan, Jawa Tengah dan proses PK-nya tengah disidangkan di PN Cilacap.
Abu Bakar membantah terlibat dalam kasus pelatihan Aceh tersebut.
"Di dalam fakta persidangan yang terungkap tidak ada satu saksipun yang menyatakan bahwa latihan militer di Aceh untuk kegiatan terorisme kecuali hanya untuk persiapan i'daad," kata Abu Bakar dalam permohonan kasasinya.
detik
Sudah diduga sebelumnya....karena Bahrun Naim pun ada hubungan dengan ABB, setidaknya dia pernah menjenguk ABB di Nusakambangan.
Si Afif ini kemungkinan anak buah Bahrun yang sengaja dijadikan "pengantin".
Spoiler for infografis:

TAMBAHAN BERITA
Quote:
Momen Saat Afif Si Penebar Teror Melempar 'Granat'
Jumat 15 Jan 2016, 16:53 WIB

Jakarta - Afif menjadi sosok yang menakutkan saat teror di Thamrin, Kamis (14/1) kemarin. Bagaimana tidak, dengan tangan dinginnya, dia menembaki sejumlah orang dan melempar aparat dengan bom tangan. Begini momennya.
Pria bernama asli Sunakim tersebut memakai baju biru tua, bertopi hitam, celana jeans dan sarung tangan. Senjatanya, pistol rakitan berjenis FN, bom lempar berbentuk granat, dan bom berdaya ledak besar.
Bersama salah seorang rekannya yang memakai baju biru muda dan rompi, Afif menembaki sejumlah pengunjung dari Starbucks yang berhamburan setelah ada ledakan bom pertama. Dia terlihat jelas di kamera sempat menembak seorang WNA yang sudah tak berdaya.
Tak hanya itu, dalam rekaman video warga yang beredar luas di media sosial, dia juga sempat melempari polisi dengan bom berwarna kuning yang dibuat menyerupai granat. Di rangkaian gambar di bawah ini, terlihat bagaimana dia mengambil bom lalu melemparnya ke arah para petugas polisi.
Bom tersebut meledak di dekat mobil hitam milik polisi. Suara ledakan terdengar keras dan asap putih membubung tinggi. Bom lempar itu selain memiliki daya ledak juga berfungsi untuk merusak. Di dalamnya terdapat paku dan baut untuk membuat para petugas kepolisian terluka.
"Bom lempar, sebagaimana hasil deteksi kita," jelas Wakapolri Komjen Budi Gunawan di Thamrin, Kamis (14/1/2015) siang.
Namun, bom rakitan juga yang membunuh mereka. Saat berjibaku dengan aparat, Afif dan rekannya tersebut ditembak. Mereka dipastikan tewas setelah ada ledakan bom yang diduga dipicu oleh tembakan aparat. Bom itu berukuran lebih besar.
Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, pelaku menyerang dengan bom bunuh diri dan menggunakan lemparan bom yang mirip granat. Khusus untuk Afif dan rekannya tewas di tangan petugas kepolisian.
"Ada petugas polisi yang sedang bertugas diserang dengan bom bunuh diri juga. Ada polisi dan warga meninggal. Ada bom rakitan yang mirip granat," urai dia.
(mad/faj)

DETIK
Jumat 15 Jan 2016, 16:53 WIB

Jakarta - Afif menjadi sosok yang menakutkan saat teror di Thamrin, Kamis (14/1) kemarin. Bagaimana tidak, dengan tangan dinginnya, dia menembaki sejumlah orang dan melempar aparat dengan bom tangan. Begini momennya.
Pria bernama asli Sunakim tersebut memakai baju biru tua, bertopi hitam, celana jeans dan sarung tangan. Senjatanya, pistol rakitan berjenis FN, bom lempar berbentuk granat, dan bom berdaya ledak besar.
Bersama salah seorang rekannya yang memakai baju biru muda dan rompi, Afif menembaki sejumlah pengunjung dari Starbucks yang berhamburan setelah ada ledakan bom pertama. Dia terlihat jelas di kamera sempat menembak seorang WNA yang sudah tak berdaya.
Tak hanya itu, dalam rekaman video warga yang beredar luas di media sosial, dia juga sempat melempari polisi dengan bom berwarna kuning yang dibuat menyerupai granat. Di rangkaian gambar di bawah ini, terlihat bagaimana dia mengambil bom lalu melemparnya ke arah para petugas polisi.
Bom tersebut meledak di dekat mobil hitam milik polisi. Suara ledakan terdengar keras dan asap putih membubung tinggi. Bom lempar itu selain memiliki daya ledak juga berfungsi untuk merusak. Di dalamnya terdapat paku dan baut untuk membuat para petugas kepolisian terluka.
"Bom lempar, sebagaimana hasil deteksi kita," jelas Wakapolri Komjen Budi Gunawan di Thamrin, Kamis (14/1/2015) siang.
Namun, bom rakitan juga yang membunuh mereka. Saat berjibaku dengan aparat, Afif dan rekannya tersebut ditembak. Mereka dipastikan tewas setelah ada ledakan bom yang diduga dipicu oleh tembakan aparat. Bom itu berukuran lebih besar.
Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, pelaku menyerang dengan bom bunuh diri dan menggunakan lemparan bom yang mirip granat. Khusus untuk Afif dan rekannya tewas di tangan petugas kepolisian.
"Ada petugas polisi yang sedang bertugas diserang dengan bom bunuh diri juga. Ada polisi dan warga meninggal. Ada bom rakitan yang mirip granat," urai dia.
(mad/faj)

DETIK
Quote:
Diubah oleh everesthome 15-01-2016 10:20
0
6.9K
Kutip
70
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan