worldwithoutisAvatar border
TS
worldwithoutis
Eropa, Tanah yang Menjanjikan Kesejahteraan bagi Imigran

UNHCR menunjukkan sedikitnya 366 ribu imigran sudah menyeberangi laut mediterania ke Eropa. Mayoritas menuju Eropa Barat, seperti Jerman, negara penampung pengungsi terbanyak. (Reuters/Ognen Teofilovski)
dimana orang tua dan perempuan? kenapa yg mengungsi justru mayoritas justru pemuda-pemuda sehat yang seharusnya membela negara mereka?

Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan ribu imigran membanjiri sejumlah negara di Eropa, melarikan diri dari konflik di negara asal demi penghidupan yang lebih baik. Harus mengarungi lautan dan mempertaruhkan nyawa, para imigran, yang sebagian besar berasal dari Suriah, tetap berbondong-bondong mendatangi Eropa.

Meski secara letak geografis Suriah lebih dekat dengan negara-negara Teluk, para imigran tidak serta merta menjadikan negara tetangga seperti Arab Saudi dan Yordania sebagai negara tujuan. Selain itu, para pejabat negara tetangga pun seakan bungkam soal masalah ini.

Menurut pakar internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, alasan utama Eropa menjadi tujuan para imigran adalah karena Benua Biru ini menjanjikan kesejahteraan.

"Mereka melarikan diri untuk mendapatkan keamanan, kesejahteraan dan harapan baru," kata Hikmahanto ketika dihubungi CNN Indonesia, Selasa (8/9).

Hikmahanto mencontohkan Jerman, negara Eropa yang tahun ini menampung imigran terbanyak, dipandang sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di Eropa saat ini. Sehingga, Jerman dianggap menjanjikan kesejahteraan bagi para imigran.

"Jika 10 orang diterima di Jerman, maka mereka akan mengajak sanak saudaranya bermukim di sana, dan akan memberitahukan rute yang aman menuju ke sana," ujar Hikmahanto.

Hikmahanto menilai meskipun negara-negara Teluk berlokasi lebih dekat dan berpenduduk mayoritas Muslim, seperti juga imigran Suriah, tetapi dipandang tidak menawarkan keamanan dan harapan baru seperti Eropa.

"Meskipun terlihat satu agama, yaitu Islam, tetapi banyak faksi agama di negara-negara Arab, contoh paling besar adalah perbedaan Sunni dan Syiah. Mereka menghindari konflik lainnya," kata Hikmahanto.

Merujuk pada data Perserikatan Bangsa-Bangsa, di Suriah sendiri sebenarnya populasi dipadati oleh 88 persen kelompok Muslim Sunni. Namun, panggung politik dikuasai oleh kaum Syiah.

Selain itu, Hikmahanto menjabarkan negara-negara Eropa terkenal memiliki penerapan HAM yang baik. "Eropa menjunjung HAM. Para imigran ini ingin mereka bisa diterima, diperlakukan dengan baik," ujarnya.

Hikmahanto juga menyebutkan bahwa kebijakan politik negara-negara Eropa turut memengaruhi arus imigran beberapa bulan terakhir.

Hikmahanto menilai sikap terbuka Kanselir Jerman Angela Merkel untuk menampung pengungsi, dan bahkan menambah anggaran untuk membantu pengungsi, membuat para imigran berderap menuju Jerman.

"Eropa dianggap sebagai satu-satunya opsi bagi para imigran, di mana mereka bisa hidup dengan aman dan beranak pinak," kata Hikmahanto.

Dianggap imigran gelap, bukan pencari suaka

Hikmahanto menambahkan meskipun Eropa dianggap sebagai tanah yang menjanjikan, banyak pula negara Eropa yang menunjukkan keengganannya untuk menerima imigran.

Hungaria, misalnya, tengah membangun pagar pembatas setinggi 3,5 meter di wilayah perbatasannya dengan Serbia dengan tujuan membendung laju imigran yang hendak menjejakkan kaki di Uni Eropa.

Sementara bulan lalu Slovakia menolak menampung imigran Muslim dan hanya akan menampung para imigran Kristen dengan alasan negara ini tidak memiliki satu pun masjid.

Para pejabat di Denmark berdebat soal peraturan imigrasi ketika 800 imigran memasuki negara ini menuju Swedia.

Padahal, sebagian besar negara Eropa menandatangani Konvensi Pengungsi PBB yang mengatur soal penerimaan pengungsi dan pencari suaka di negara mereka.

"Negara-negara Eropa menganggap mereka imigran gelap, bukan pengungsi atau pencari suaka. Sehingga mereka dapat menutup pintu atau bahkan mendeportasi para imigran," kata Hikmahanto.

Langkah ini, menurut Hikmahanto, adalah upaya untuk melindungi kepentingan internal rakyat negara tersebut, seperti menghindari perebutan kesempatan bekerja antara penduduk asli dengan imigran.

UNHCR menunjukkan sedikitnya 366 ribu imigran sudah menyeberangi laut mediterania ke Eropa. Mayoritas menuju Eropa Barat, seperti Jerman, negara penampung pengungsi terbanyak. Pada akhir pekan lalu saja, Jerman menerima 18 ribu pengungsi. (stu)

http://www.cnnindonesia.com/internas...-bagi-imigran/

apa itu beragama islam? kalau bisa jadi parasit agama islam pun digadaikan emoticon-Big Grin

http://www.mediasalam.com/2015/09/mi...dah-agama.html



emoticon-Big Grin
0
3.4K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan