Jakarta, CNN Indonesia -- Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di DPRD DKI Jakarta mendukung langkah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang membuka pintu bagi para pendatang untuk menetap di Jakarta pasca Lebaran. Sebagai ibu kota negara, Jakarta saat ini dinilai tidak bisa menutup diri dari kedatangan warga dari luar daerah.

"Konsekuensi sebagai ibu kota negara ya begini. Bahwasanya Jakarta semakin padat, makanya perlu ada klarifikasi dan pemilahan warga masyarakat yg ingin datang ke Jakarta," ujar Sekretaris Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono ketika dihubungi, Selasa (14/7).

Menurut Gembong, upaya menahan pertambahan jumlah penduduk tidak bisa dilakukan dengan mudah di Jakarta saat ini. Sebagai kota metropolitan, Jakarta tentu memiliki magnet tersendiri bagi masyarakat untuk datang ke sana. (Baca juga: Ahok Imbau PNS Tak Mudik di Luar Libur Lebaran)

Gembong juga mengatakan, para pendatang yang akan menetap di Jakarta harus bisa memberikan kontribusi positif kepada pembangunan. Oleh karena itu, menurutnya pemilahan yang diberikan Ahok kepada pendatang sudah tepat diberikan saat ini.

"Ya, yang dimaksud pendatang diperbolehkan itu adalah mereka yang bisa memberi kontribusi kepada pembangunan Jakarta. Artinya, mereka yang punya kemampuan bisa ke Jakarta," kata Gembong.

Sebelumnya, Ahok sempat menyampaikan permintaannya kepada warga ibu kota yang mudik agar dapat membawa serta keluarganya saat kembali nanti. Ahok bahkan berharap keluarga yang diboyong nanti jumlahnya banyak. (Baca juga: Ahok Minta Pemudik Bawa Banyak Keluarga ke Jakarta)
"Saya pesan kepada para pemudik, bawa saja yang banyak (keluarga) ke Jakarta tidak apa-apa," kata Ahok saat melepas ribuan pemudik peserta mudik gratis di kawasan Senayan.

Namun syaratnya, keluarga yang dibawa ke Jakarta sudah punya pekerjaan tetap atau punya cukup bekal uang. Imbauan ini diberikan Ahok karena Jakarta saat ini kekurangan pekerja.

Karena itu ia terus mendorong ada arus urbanisasi meski diakui imbauan ini berbeda dengan imbauan kepala daerah yang lain uang justru menentang urbanisasi.

http://www.cnnindonesia.com/nasional...si-ke-jakarta/

biar tambah rame