- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok: Jadi Presiden Indonesia Enak


TS
indonesianpeopl
Ahok: Jadi Presiden Indonesia Enak
Quote:
Ahok: Jadi Presiden Indonesia Enak
Aulia Bintang Pratama, CNN Indonesia Rabu, 13/01/2016 19:04 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bahwa jabatan Gubernur DKI Jakarta yang dia emban saat ini hanyalah "hibah”. Alasannya, karena Joko Widodo yang sebelumnya menjadi Gubernur DKI Jakarta "naik pangkat" menjadi Presiden Indonesia. Namun, ia juga memimpikan menduduki posisi orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Ahok, sapaan Basuki, pun mengatakan bahwa jabatan Gubernur DKI Jakarta dia dapat karena hoki belaka. Ungkapan hoki tersebut dia pelintirkan dari sapaannya "Ahok" yang merupakan singkatan dari "Anak Hoki".
"Saya saja jadi gubernur itu hoki, Jokowi jadi presiden dan saya jadi gubernur. Siapa yang dulu menyangka Jokowi akan menjadi presiden kan," kata Ahok saat berbincang santai bersama Rhenald Kasali serta anak-anak didiknya di Balai Kota DKI Jakarta. Selasa (13/1).
Dalam perbincangan santai tersebut, tak henti Ahok mengumbar ucapan-ucapan yang mengundang tawa peserta tapi juga mengandung makna yang dalam.
Kata-kata "hoki menjadi gubernur" tersebut pun bisa masuk dalam kategori kata-kata mengundang tawa sekaligus mengandung makna.
Meski posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta bisa dikatakan sebuah posisi yang strategis, Ahok mengatakan ada satu posisi lagi yang dia sebut sebagai "posisi enak. Posisi tersebut adalah Presiden Indonesia alias posisi bagi orang nomor satu di Bumi Khatulistiwa.
Ahok menjelaskan bahwa keenakan yang bisa dirasakan jika menjadi Presiden Indonesia adalah dirinya bisa memilih siapapun untuk menempati posisi apapun. Sebagai catatan, hak presiden tersebut di Indonesia dinamakan hak prerogatif.
Ahok menyinggung posisi Jaksa Agung hingga Kapolri yang bisa dia tunjuk semaunya jika dia menjabat sebagai Presiden Indonesia. Tak hanya itu, presiden pun bisa mengumbar amnesti hingga merevisi Undang-Undang.
"Powerfull sekali jadi Presiden Indonesia itu, enak tapi bisa jadi juga tak enak," katanya.
Mengingat soal posisi strategis dalam perpolitikan Indonesia, Ahok lantas menyinggung soal darah China yang mengalir dalam dirinya. Keturunan China memang memiliki sejarah tak mengenakkan di Indonesia, termasuk soal memangku sebuah jabatan.
Saat maju dalam Pilkada di Bangka Belitung beberapa waktu lalu, Ahok merasa tak yakin bahwa dirinya akan memenangkan pesta politik di sana. Benar saja, saat itu Ahok yang pernah menjabat Bupati Belitung Timur harus mengakui bahwa dia gagal menang di Pilgub Babel.
Tak menyerah di dunia politik, Ahok pun menerobos panggung politik tertinggi di Indonesia dengan menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dari fraksi Partai Golkar.
Tak berhenti di situ, secara tak terduga Ahok yang dipasangkan dengan Jokowi di Pilgub 2012 DKI Jakarta berhasil meraih hasil terbanyak dan memenangkan "peperangan" dengan petahana Fauzi Bowo.
Tak lama kemudian, tepatnya 2014, Jokowi memenangkan Pilpres dan harus rela melepas jabatan Gubernur DKI Jakarta yang baru sebentar dia pegang, dan tongkat kepemimpinan pun diserahkan ke Ahok yang merupakan wakilnya.
Setelah menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ahok lantas mengingat ucapan yang pernah dia terima dari mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus dur.
"Gus dur pernah bilang bahwa siapa bilang orang China tak bisa jadi gubernur, jadi presiden saja kamu bisa,"katanya mengulang perkataan Gus dur. Menanggapi hal itu, Ahok berkata "Ya sudah saya menunggu ucapan Gus dur benar saja." (bag)
http://www.cnnindonesia.com/nasional...ndonesia-enak/
Aulia Bintang Pratama, CNN Indonesia Rabu, 13/01/2016 19:04 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bahwa jabatan Gubernur DKI Jakarta yang dia emban saat ini hanyalah "hibah”. Alasannya, karena Joko Widodo yang sebelumnya menjadi Gubernur DKI Jakarta "naik pangkat" menjadi Presiden Indonesia. Namun, ia juga memimpikan menduduki posisi orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Ahok, sapaan Basuki, pun mengatakan bahwa jabatan Gubernur DKI Jakarta dia dapat karena hoki belaka. Ungkapan hoki tersebut dia pelintirkan dari sapaannya "Ahok" yang merupakan singkatan dari "Anak Hoki".
"Saya saja jadi gubernur itu hoki, Jokowi jadi presiden dan saya jadi gubernur. Siapa yang dulu menyangka Jokowi akan menjadi presiden kan," kata Ahok saat berbincang santai bersama Rhenald Kasali serta anak-anak didiknya di Balai Kota DKI Jakarta. Selasa (13/1).
Dalam perbincangan santai tersebut, tak henti Ahok mengumbar ucapan-ucapan yang mengundang tawa peserta tapi juga mengandung makna yang dalam.
Kata-kata "hoki menjadi gubernur" tersebut pun bisa masuk dalam kategori kata-kata mengundang tawa sekaligus mengandung makna.
Meski posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta bisa dikatakan sebuah posisi yang strategis, Ahok mengatakan ada satu posisi lagi yang dia sebut sebagai "posisi enak. Posisi tersebut adalah Presiden Indonesia alias posisi bagi orang nomor satu di Bumi Khatulistiwa.
Ahok menjelaskan bahwa keenakan yang bisa dirasakan jika menjadi Presiden Indonesia adalah dirinya bisa memilih siapapun untuk menempati posisi apapun. Sebagai catatan, hak presiden tersebut di Indonesia dinamakan hak prerogatif.
Ahok menyinggung posisi Jaksa Agung hingga Kapolri yang bisa dia tunjuk semaunya jika dia menjabat sebagai Presiden Indonesia. Tak hanya itu, presiden pun bisa mengumbar amnesti hingga merevisi Undang-Undang.
"Powerfull sekali jadi Presiden Indonesia itu, enak tapi bisa jadi juga tak enak," katanya.
Mengingat soal posisi strategis dalam perpolitikan Indonesia, Ahok lantas menyinggung soal darah China yang mengalir dalam dirinya. Keturunan China memang memiliki sejarah tak mengenakkan di Indonesia, termasuk soal memangku sebuah jabatan.
Saat maju dalam Pilkada di Bangka Belitung beberapa waktu lalu, Ahok merasa tak yakin bahwa dirinya akan memenangkan pesta politik di sana. Benar saja, saat itu Ahok yang pernah menjabat Bupati Belitung Timur harus mengakui bahwa dia gagal menang di Pilgub Babel.
Tak menyerah di dunia politik, Ahok pun menerobos panggung politik tertinggi di Indonesia dengan menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dari fraksi Partai Golkar.
Tak berhenti di situ, secara tak terduga Ahok yang dipasangkan dengan Jokowi di Pilgub 2012 DKI Jakarta berhasil meraih hasil terbanyak dan memenangkan "peperangan" dengan petahana Fauzi Bowo.
Tak lama kemudian, tepatnya 2014, Jokowi memenangkan Pilpres dan harus rela melepas jabatan Gubernur DKI Jakarta yang baru sebentar dia pegang, dan tongkat kepemimpinan pun diserahkan ke Ahok yang merupakan wakilnya.
Setelah menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ahok lantas mengingat ucapan yang pernah dia terima dari mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus dur.
"Gus dur pernah bilang bahwa siapa bilang orang China tak bisa jadi gubernur, jadi presiden saja kamu bisa,"katanya mengulang perkataan Gus dur. Menanggapi hal itu, Ahok berkata "Ya sudah saya menunggu ucapan Gus dur benar saja." (bag)
http://www.cnnindonesia.com/nasional...ndonesia-enak/
Bagaimana Tanggapan Kaskuser ?

0
1.3K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan