- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Akankah LNM Bernasib Sama dengan Blatter?


TS
asiikmantapasoy
Akankah LNM Bernasib Sama dengan Blatter?

Penikmat sepakbola dunia terkejut saat markas FIFA 'diobok-obok" oleh agen federal baik dari Pemerintah Swiss maupun Amerika Serikat. Asumsi asumsi para pengamat sepakbola pun pada saat itu, mulai mencapai suatu "kesimpulan" bahwa, bila seseorang ataupun suatu kelompok telah begitu lama menduduki suatu jabatan, maka "bukan" tidak mungkin, ia dan kelompoknya akan memanfaatkan "situasi" yang memang benar telah dikuasainya demi kepentingan mereka sendiri. Itu akhirnya terbukti, bagaimana kemudian para pejabat FIFA semua dicokok dan diduga telah melakukan korupsi atas berbagai kasus yang ternyata sudah diselediki sedemikian lama, tak terkecuali Sepp Blatter. *****
Lalu apa hubungannya dengan LNM? Seperti yang kita ketahui, beliau sebelum/sesudah menjabat sebagai Presiden PSSI, adalah ketua KADIN Jawa Timur, yang mana walaupun bukan asli kelahiran Jawa Timur, beliau termasuk sukses di Tanah Jawa Bagian Timur ini. Nah, dalam kaitannya sebagai Ketua Kadin Jawa Timur ini,--menurut berita,-- Kejati Jatim kembali membuka penyelidikan kasus korupsi dana hibah yang diterima oleh KADIN Jawa Timur.
Berikut kutipan yang penulis ambil dari restorasihukum.com : Kepala Seksi Pidana Khusus Kejati Jatim, Dandeni Hardiana, menjelaskan kalau dua orang telah menjadi terpidana karena dianggap telah merugikan negara sebesar Rp 26 mliar. Adapun total dana hibah yang diterima Kadin dari pemerintah provinsi setempat sepanjang 2011-2014 adalah senilai Rp 52 miliar. "Setengah lagi belum ada pemeriksaan pertanggungjawabannya," kata Dandeni. Menurut Dandeni, tidak menutup kemungkinan masih ada penyelewengan dana hibah yang digunakan selain untuk kegiatan akselerasi antar pulau dan usaha mikro kecil menengah seperti yang menyeret dua pejabat sebelumnya. Tiga orang disebutkannya telah menjalani pemeriksaan untuk penyelidikan yang terbaru itu. "Tapi kami belum menetapkan tersangka," kata Dandeni.
Sholeh dari lembaga Forum Arek Suroboyo, sangat mendukung langkah Maruli Hutagalung, Kepala Kejati Jatim yang baru, yang akan mengusut tuntas kasus ini. Sebab dalam persoalan dana hibah, itu ada peraturan daerah (perda) dan peraturan gubernur (pergub). Dan berdasar NPHD - Nota Perjanjian Hibah Daerah, dalam penerimaan dana hibah itu ada pakta integritas yang harus ditandatangani oleh lembaga penerima hibah, dalam hal ini adalah Kadin Jatim. Dalam pakta integritas yang ditandatangani oleh ketua Kadin Jatim, La Nyalla Mattalitti, menyatakan bahwa penandatangan pakta integritas ini adalah yang bertanggungjawab mutlak secara hukum, baik secara perdata maupun pidana, jika penggunaan dana hibah ini dikorupsi dan atau tidak dilaksanakan sesuai aturan. Apalagi dana hibah dari APBD pada Kadin Jatim ini baru bisa dicairkan kedalam rekening penerima hibah apabila pakta integritas sudah ditandatangani.
Jika pakta integritas belum ditandatangani, maka dana tersebut belum bisa dicairkan ke rekening penerima hibah. Selain itu, setelah dana hibah masuk ke dalam rekening Kadin Jatim, maka pencairan dana dari rekening Kadin Jatim untuk pembiayaan kegiatan2 yang dilaksanakan adalah harus dilakukan oleh dan atau sepengetahuan ketua Kadin Jatim, La Nyalla Mattalitti. Juga dalam pemeriksaan si persidangan tipikor (tindak pidana korupsi) terungkap bahwa pencairan dana dari pelaksanaan kegiatan yang diduga fiktif itu adalah sepengetahuan ketua Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti. Maka menurut Sholeh, ketua KADIN Jatim La Nyalla Mattalitti layak ditetapkan sebagai tersangka
(Sumber : http://restorasihukum.com/hukum-krim...jadi-tersangka)
Wah, kembali kita akan menantikan proses hukum yang akan dilakukan oleh pengadilan di negara kita tercinta ini. Tentu akan selalu ada asas praduga tak bersalah, namun sungguh ini suatu hal yang menarik untuk dicermati bersama, bagaimanakah proses hukum atas kasus ini berlangsung? Jika nanti di pengadilan, ternyata apa yang dituduhkan tidaklah benar, maka bapak LNM tentu akan bisa dengan tenang menjalankan tugasnya sebagai presiden PSSI, Namun jika terjadi sebaliknya, maka kami para pecinta sepakbola tanah air, tentu tidak mau lagi, presiden atau ketua umum pssi memimpin PSSI dari "balik jeruji besi" layaknya pemimpin di masa lalu. Sepakbola murni untuk mereka yang berjiwa olahraga dan bertujuan untuk mencapai sebuah prestasi, bukan buat mereka yang menjadikan olahraga ini untuk pencitraan politik dan apapun intrik yang bertujuan hanya demi kepentingan pribadi mereka.
0
1.4K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan