Salah satu ada yang seperti roller coaster, dan yang lain ada yang menambahkan pedestrian sebagai fungsi utama untuk para pejalan kaki yang hendak menyebrangi sungai melalui jembatan tentunya, juga ditambah area khusus sepeda jika ada pengendara sepeda yang hendak menyebrang. Seluruh hasil kontes memiliki gaya yang minimalis, dan semuanya tampak seperti metal, dihiasi oleh air terjun untuk menambah kesan bagi para pengguna.

Gambar-gambar yang ditampilkan itu hanyalah beberapa dari sekian banyak kandidat yang ikut dalam kontes membuat jembatan baru, yang tentunya jika salah satu terpilih akan digunakan atau dinyatakan, dan pastinya akan menjadi ikon baru untuk kota London.

London dikenal sebagai kota perlintasan. Sungai London yang bernama Thames bagaikan ular yang menghiasi pusat-pusat kota, oleh karena itu dari dulu hingga sekarang telah tercatat ada lebih dari 200 jembatan yang masih aktif digunakan, termasuk yang dikenal banyak orang dari seluruh dunia, yaitu London Bridge, yang sudah ada sejak zaman Romawi, walau terus-menerus berubah dari zaman ke zaman, dan pada tahun 1973 jembatan tersebut menjadi tetap rupanya hingga tetap pula dikenal banyak orang hingga ke seluruh dunia.

Ada pula sebuah jembatan yang bernama Millenium Bridge, terbuat dari baja yang membentang mulai dari Katedral Santa Paulus hingga Tate Modern. Pada abad ini kita juga akan melihat Bridge Garden, sebuah jembatan yang dihiasi oleh taman-taman yang dirancang oleh arsitek bernama Thomas Heatherwick. Untuk membangun Bridge Garden, diperlukan uang senilai 270 juta dollar, sungguh amat mahal bagi warga Inggris, dan pembangunan itu membuat rakyat Inggris, terutama warga London sangat marah, karena mereka sebagai warga negara yang dikenal taat pajak mengerti benar fungsi dari pajak yang mereka tunaikan, dan dengan adanya pembangunan itu, warga London merasa bahwa uang pajak yang mereka keluarkan terbuang sia-sia hanya untuk sebuah jembatan. Apabila Bridge Garden selesai dibangun, maka jadilah ia dan juga dikenal seluruh masyarakat dunia sebagai jembatan paling mahal yang pernah dibangun.

Kompetisi yang diberi nama 'The Nine Elms to Pimlico Bridge' itu diikuti oleh 74 orang, dan semuanya sangat menakjubkan jika seandainya dibangun, tetapi para juri hanya memilih satu, dan itu cukup sulit, maka pertimbangan pun dilakukan dengan begitu teliti. Acara tersebut diselenggarakan oleh Wandsworth, pihak yang berwenang dalam pencarian 'landmark' kota London, sebab acara tersebut bertujuan untuk memilih jembatan apa yang pantas digunakan di wilayah Nine Elsm, yaitu sebuah wilayah di kota London yang tingkat perubahannya begitu cepat. "Nine Elsm sebelumnya hanyalah wilayah yang penuh dengan pergudangan, yaitu tempat masyarakat menyimpan banyak hal, entah apa itu. Sekarang, wilayah tersebut menjadi wilayah baru yang dipenuhi oleh permukiman." The Guardian menulis pernyataan tersebut. Seperti halnya pembangunan yang ada dan sering dilihat orang-orang, terkadang, sebagian orang tidak menyukai sebuah perubahan, bahkan harapan. Di lain sisi sungai, yaitu di wilayah Pimlico, warganya menolak pembangunan jembatan tersebut, alasan mereka adalah bahwa dengan adanya pembangunan jembatan sama saja mengurangi ruang publik, dan pemerintah tampak tidak menghargai hal itu.

Terlepas dari pro dan kontra atau pun permasalah politik di sana, sangat menyenangkan melihat adanya kemungkinan pembangunan tersebut. Konsep yang dibuat para desainer untuk menyeberang tidak seperti yang dibayangkan orang-orang atau pun yang biasa dilihat oleh mereka. Pembangunan jembatan tersebut utamanya hanya dimaksudkan untuk mengakomodasi pejalan kaki dan pengendara sepeda, terdiri dari berbagai macam gaya dan pendekatan. Beberapa dari gaya jembatan yang ditampilkan memiliki lekukan-lekukan indah, bahkan ada yang memiliki jarum seperti menara, atau bahkan tidak ada tambahan apa pun, yang kemungkinan memiliki arti seni tersendiri dengan makna yang mungkin sangat dalam, tetapi bagi orang awam itu tentu aneh dan tidak menyenangkan. Ada pula yang memiliki banyak lingkaran, serta trotoar yang gayanya meringkuk. Beberapa menambahkan tempat duduk yang fungsinya jika orang-orang hendak menikmati pemandangan sembari duduk di tengah jembatan. Bahkan ada yang memiliki bangunan yang terbuat dari kaca, dan bagi para juri, hal demikian tampak fantastis. Secara kasar, mereka adalah desainer yang tidak biasa atau tidak wajar.

Bagi para juri, melihat semua karya desainer akan jembatan yang mereka punya, masing-masing memiliki ketertarikan tersendiri, atau hampir seluruhnya menarik, tetapi, sebenarnya mereka tidak terlalu menanggapi sebuah jembatan. Mereka melihat hasil-hasil yang ditampilkan, dan menjadi sadar betapa penyajian konsep yang diberikan amat berwarna bagi persepsi mereka (para juri), semuanya memiliki makna, tidak hanya sekedar jembatan. Ada berbagai macam kualitas pada jembatan yang divisualisasikan. Beberapa rendering (hasil desain yang telah jadi) terlihat hampir seperti foto. Bahkan yang lainnya tampak lebih impresionistik (tampak seperti lukisan). Walau demikian ada yang sebagian kecil cukup buruk dan tampak seperti desainer gratisan yang biasanya ada di internet, yang sering ditemui orang-orang. Bagi saya, perbedaan antara desain-desain yang saya lihat tentunya memiliki rasa hormat tersendiri, karena itu adalah bagian dari gambaran nyata di suatu hari, sekaligus seni bagi para pengharga seni, hingga jika disederhanakan maka hasil karya mereka tampak menyihir para juri, apalagi orang-orang yang ikut melihat hasil kontes tersebut.

Saya memang tidak mengikuti acara kontes ini, yaitu hanya melihat, bukan sebagai juri atau pun kontestan. Tetapi ketika melihat The Wandsworth, yaitu juri yang termasuk arsitek terkenal, dan juga seorang insinyur, serta bagian dari anggota penasihat walikota di bidang desain tata bangunan. Mereka menjelaskan perihal desain, biaya, dan hal-hal yang menurut saya cukup menarik. Dengan kata lain, gambaran yang dijelaskan amatlah cantik, dan tidak akan cukup untuk menjelaskannya secara panjang lebar untuk menyatakan, menjelaskan dan membuat Anda paham bagaimana cara mereka bekerja. Namun, secara sederhana, mereka menjelaskan bahwa akan sangat indah jika jembatan-jembatan tersebut bisa berdampingan satu dengan yang lain, dan ada baiknya mempertimbangkan apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita sebagai individu yang hanya melihat dan membayangkan jika jembatan tersebut dibangun, semuanya akan mewarnai hidup kita.

Ada sejarah panjang mengenai para arsitek Inggris yang membuat bangunan-bangunan indah yang hingga kini dikenal banyak orang dari seluruh dunia. Mereka, para arsitek tersebut selalu membuat kagum para calon klien dengan sketsa dan model yang mereka (arsitek) buat. Di masa lalu, keterampilan dengan media tradisional yang tanpa alat canggih dalam mendesain telah memberikan semacam kepastian kepada perusahaan pembangun bahwa mereka (perusahaan itu) mampu menjadikannya nyata. Sedangkan di masa sekarang, Anda sebagai masyarakat modern hanya bisa melihat software 3-D sebagai alat mendesain, seperti tool kit dan lain-lain, dan apabila kita membawa semua itu ke masa lalu, maka ceritanya pasti akan berbeda, sederhananya, akan lebih daripada apa yang kita bayangkan.

Sebagian hasil rendering ada yang mungkin prosesnya memakan waktu lebih lama, sederhananya, semakin lama semakin nyata, kecuali jika memakai komputer lama. Artis Inggris James Bridle, yang menulis tentang visualisasi arsitektur, berpikir dan menyatakan kepada kita bahwa rendering memiliki kekuatan untuk membentuk realitas dengan cara pembuatan cetak biru. "Di masa lalu, ketika orang-orang sedang merencanakan untuk membangun gedung-gedung tinggi, mereka yang berwenang untuk membangun gedung-gedung tersebut akan terbang menggunakan balon udara hingga mencapai ketinggian bangunan untuk mendapatkan rasa dalam imajinasinya, serta melihat-garis-garis tertentu, seakan-akan apa yang ada pada desain yang dipegang telah dibangun di situ," katanya dalam sebuah wawancara baru-baru ini. "Sekarang keputusan semacam itu bisa dibuat berdasarkan gambar CGI para komputer melalui software-software yang disediakan oleh para pengembang, yang menyediakan berbagai macam opsi dalam memilih perspektif yang Anda ingin lihat."

Rendering memberi kita pesona sekilas mengenai adegan yang sebenarnya tidak ada, dan itu dapat mengalahkan sketsa-sketsa atau pun lukisan yang ada saat ini atau pun masa lampau. Tapi realistis bukan berarti nyata, itu hanya ada dalam hasil rendering dan imajinasi kita, hingga kita mewujudkannya dengan usaha dan barang-barang yang telah tersedia di muka bumi ini. Dalam kasus persaingan kontes pembuatan jembatan ini, hasil desain benar-benar dibuat memukau, semuanya tampak pas sebagai ikon, sangat berapi-api (bersungguh-sungguh, bukan secara harfiah), dan siap untuk dibangun jika yang berwenang hendak melakukannya, karena pendesain telah memikirkan segala-galanya. Mereka (para pendesain) dengan hati-hati membuat desain mereka, dan mereka selalu mempertimbangkan apa pun itu, seperti orang-orang, garis-garis, warna, dan lain-lain. (Sungguh menarik untuk dicatat dalam pikiran atau apa pun itu bahwa yang dikirim sebagai hasil desain kontes semuanya tampak dan dirasa pas untuk karakteristik London yang cenderung ditutupi oleh awan mendung (mereka bahkan memikirkan hal semacam itu). Pada akhirnya, hubungan antara render dengan kenyataan sulit untuk dijabarkan.

Sulit untuk dijelaskan, tetapi melihat berbagai hasil kompetisi Wandsworth, jelas bahwa beberapa arsitek menggunakan alat-alat baru yang lebih tangkas daripada yang lain. Demikian memang benar adanya, jelas-jelas hal demikian tidak dapat dilakukan oleh orang awam semacam kita, tetapi kembali kepada masing-masing orang, tidak harus expert, dan sederhananya lagi, apakah kita menyadarinya atau tidak (sebagai bentuk dari seni dan realita, imajinasi yang paling dalam)? Semuanya kembali kepada Anda.