Ini cara main ambulans gelap di Bekasi
Senin, 11 Januari 2016 18:59
Ini cara main ambulans gelap di Bekasi
Ambulans gelap di Kota Bekasi. ©2016 Merdeka.com/adi nugroho
Merdeka.com - Sejumlah keluarga pasien di RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan tarif tinggi ambulans gelap beroperasi di sekitar rumah sakit pelat merah itu. Diduga, pemilik jas ambulans gelap memang main mata dengan pegawai di rumah sakit tersebut.
Sejumlah sopir ambulans gelap yang mangkal di depan RSUD Kota Bekasi, Jalan Pramuka, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, merasa risih ketika wartawan ingin menanyakan cara kerja ambulans tersebut. Sebab, pihak rumah sakit juga telah menyediakan ambulans bagi para pasiennya.
"Maksudnya apa tanya-tanya begitu, mengganggu orang cari makan saja," kata salah satu sopir ambulans, Senin (11/1).
Seorang warga yang pernah menggunakan jasa ambulans gelap mengatakan, begitu di kamar jenazah, petugas di sana mengarahkan supaya menggunakan jasa ambulans gelap. Petugas beralasan ambulans milik RSUD Kota Bekasi sedang keluar.
"Namanya orang butuh, terus daripada lama-lama, ya yang ada dipakai. Tapi, harga yang dipatok cukup tinggi. Enggak sampai 10 kilometer dipatok Rp 1 juta lebih," kata Boyke Hutapea (35), warga Kayuringin, Bekasi Selatan.
Kepala Bagian Urusan Rumah Tangga, RSUD Kota Bekasi, Neni mengatakan, sebetulnya mobil ambulans di RSUD Kota Bekasi ada sekitar 12 unit. Namun, tiga mobil di antaranya dalam kondisi rusak berat sehingga tak bisa jalan.
Menurut Neni, dari sembilan unit ambulans, mereka hanya mengoperasikan tiga unit mobil ambulans saja. Adapun, enam unit mobil lainnya baru keluar kandang jika ada kelebihan pasien.
"Kita optimalkan pemakaian yang lama dulu, yang enam lagi sifatnya situasional," ujar Neni.
Mobil ambulans di RSUD Kota Bekasi, kata Neni, selain dipergunakan mengangkut pasien, lebih sering digunakan sebagai pengangkut jenazah dari rumah sakit menuju rumah duka.
"Mobilitas ambulans tersebut amat tinggi. Sebelum ada enam yang baru, mobilitas tiga mobil lama tak pernah berhenti," ucap Neni.
Sehingga, bila ada keluarga pasien tak kebagian mobil ambulans, pihaknya akan merekomendasi keluarga menyewa mobil ambulans partikelir sudah terparkir di depan RSUD Kota Bekasi.
Tentu saja, tarif ditawarkan mobil-mobil tersebut berbeda dengan tarif ambulans dari RSUD Kota Bekasi. "Selama ini enggak ada apa-apa kok," lanjut Neni.
Anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan mengatakan, lembaganya menyarankan agar rumah sakit menambahkan ambulans. Sehingga, pelayanan terhadap masyarakat semakin maksimal.
Menurut dia, setiap hari pasien yang berobat mencapai seribuan. Apalagi, gedung baru delapan lantai sudah terbangun, tentu saja jumlah pasien akan bertambah. Apalagi, masih akan dibangun lagi satu gedung delapan lantai di seberang Kali Bekasi.