Tak seperti downhill pada umumnya, event yang digelar pertengahan Maret lalu ini tergolong seru dan unik. Bayangkan saja, anda tidak akan menemukan lereng curam yang ditumbuhi pepohonan rindang namun yang ditemui hanyalah gang-gang sempit bahkan masuk ke dalam rumah penduduk.

Seperti namanya, event ini memang diadakan di gang-gang sempit kampong kungkuk Kota Batu. Tantangannya tentu tidak hanya mengendalikan kecepatan tapi juga menjaga keseimbangan agar saat memasuki rumah penduduk, peserta tidak menabrak perabotan rumah tangga atau bahkan masuk ke dalam sumur hehe..

Pion dimakan oleh Kuda..hap. Eh..eh tunggu dulu, di perlombaan catur yang diselenggarakan di Batam Kepri (kepulauan Riau) ini, pion itu benar-benar bisa dimakan dan ditelan sang lawan. Iya, bidak-bidak catur tersebut ternyata terbuat dari biskuit. Ada 2 pilihan rasa untuk biscuit-biskuit ini. Rasa vanilla untuk peserta yang memainkan bidak putih dan rasa coklat untuk peserta yang memainkan bidak hitam.Panitia secara khusus membuat bidak-bidak biscuit itu agar bisa langsung dimakan saat pion nya dimakan oleh lawan.

Kompetisi catur ini memperebutkan hadiah total Rp75 juta dan hadiah lucky draw bagi pengunjung berupa iPad. Alhasil, pengujung pun membludak. Satu hal yang pasti, para peserta tentu akan pulang dengan perut kenyang.

Membangun kembali suasana tempo dulu tentu tidaklah mudah. Namun, di event Malang Tempo dulu ini pengujung bisa merasakan suasana Malang era awal 1900 an dengan cukup detail. Ijen Boulevard, sebuah kawasan elit di jantung kota Malang disulap menjadi kawasan tempo dulu, lengkap dengan penerangan obor khas perkampungan di era Kolonial. Tak hanya itu, pengunjung yang datang juga diwajibkan memakai baju tempo dulu. Ada yang berpakaian khas pedagang sate, baju tentara pejuang jaman dulu hingga berdandan mirip noni-noni belanda.

Suasana semakin kuat dengan hiburan keroncong, ludruk hingga lapak-lapak jajanan tempo dulu yang mungkin sudah mulai jarang ditemui di daerah perkotaan. Pengunjung yang berlalu lalang tak jarang Cumiikkan kata ‘Merdeka’ mengingatkan pada jaman sebelum kemerdekaan. Event tahunan yang digelar setiap bulan Mei ini memang pantas dikunjungi.

Food Truck makin moncer saat kemunculan film ‘Chef’ awal 2013 lalu. Ya, meski food truck bukan barang baru di Indonesia, namun film itu cukup membantu popularitas food truck Indonesia. Sebuah konsep mini café yang menjual makanan menggunakan kendaraan. Alhasil, sebuah event bertema Food Truck Festival berhasil menarik ribuan penggemar kuliner.

Tahun ini, Food Truck Festival diselenggarakan pada awal januari di Jakarta. Mengulang sukses di tahun sebelumnya, festival tahun ini diikuti 25 food truck yang menyajikan menu-menu special dari dalam negeri dan luar negeri. Atmosfirnya tentu berbeda dibandingkan saat kita mengujungi food court atau cafe. Semua penjaja makanan menggunakan truk-truk dengan desain yang unik bray.

Dari namanya sudah kebayang kan event apa ini. Yap, ini adalah event berbasis kreatifitas anak muda di Indonesia. Di pelopori Diplomat Mild, event yang tahun ini memasuki tahun 3 tersebut menjadi satu-satunya event yang mampu mengundang ratusan talenta-talenta muda berbakat dari seluruh Indonesia untuk unjuk gigi. Tak hanya bidang musik, event ini setiap tahun selalu menghadirkan bakat muda di bidang kreatif. Sebut saja film, seni pertunjukkan hingga automotive.

Di ajang ini, talenta muda bebas mengekspresikan passionnya. Diplomat Mild bahkan memberikan penghargaan dan hadiah khusus untuk peserta yang memiliki bakat dan kemampuan unik. Tunggu saja kunjungan seru event ini di kotamu.