Halo Kotakers,

Sekarang kan lagi zamannya orang ngomongin hoverbard nih. Nah, pada artikel diary ini Kru KotGa akan membahas tentang hoverboard bagi Kotakers yang belum begitu akrab dengan mainan masa kini yang sedang hot.

Hoverboard, asal kata dari hover yang artinya melayang dan board yang artinya papan. Jadi Hoverboard adalah papan yang melayang. Apabila pernah nonton film bergenre sci-fi berjudul Back to the Future, maka Kotakers akan melihat perang utama, Marty McFly, menggunakan skateboard tanda roda yang bisa melayang. Itulah yang dinamakan hoverboard. Saat ini teknologi hoverboard juga sudah ditemukan oleh para ilmuan, namun teknologinya masih belum maksimal, karena membutuhkan alas berbahan metal untuk bisa melayang.



Pada kasus lain teknologi Smart Wheel, sejenis Segway tetapi tanpa pegangan, disebut oleh masyarakat luar negeri sebagai hoverboard. Padahal jika dilihat dari fisik dan teknologinya, alat tersebut belum memenuhi syarat sebagai hoverboard karena masih menggunakan roda sebagai penggerak. Harusnya, hoverboard tidak menggunakan roda sama sekali dan harus melayang di udara. Hanya saja jika tren sudah 'berbicara', maka mau diapakan lagi, itulah hoverboard untuk saat kini, ada rodanya.

Penggunaan hoverboard cukup memudahkan pengguna dalam menjalani aktivitas kesehariannya, karena mereka tidak perlu menggunakan banyak energi untuk pindah dari satu tempat ke tempat yang lain karena tugas berjalan sudah bisa digantikan dengan hoverboard. Keunggulan lain menggunakan hoverboard adalah kebebasan tangan untuk melakukan aktivitas lain seperti membawa dokumen, makanan, minuman dan lainnya.

Hanya saja, Kotakers perlu tahu bahwa beberapa kasus kebakaran di Amerika bersumber dari hoverboard. Kenapa? Alasannya dikarenakan mekanisme pengisian beretai (charging) yang kurang mutakhir sehingga menyebabkan baterai hoverboard meledak dan membakar benda-benda yang terkena api dari ledakan itu. Selain saat pengisian, diberitakan melalui Daily Mail bahwa hoverboard terbakar ketika sedang dikendarai oleh penggunanya, sedangkan pengguna lain mengaku bahwa ledakan hoverboard telah membakar rumahnya.



Berdasarkan artikel dari laman engadget.com, kampus-kampus di Amerika telah melarang penggunaan hoverboard di kampus karena terdapat resiko meledak.

Hoverboard menggunakan beterai dengan ukuran dan penyimpanan daya yang cukup besar sebagai sumber listrik. Agar tetap beroperasi, pengguna harus melakukan pengisian ulang terhadap baterai yang kehabisan daya. Pada beberapa kasus, ketika pengisian baterai itulah terjadi ledakan yang disebabkan oleh baterai yang panas akibat kelebihan muatan.

Hoverboard yang dilengkapi roda terbagi menjadi 2 jenis yaitu beroda dua, dan beroda satu (mono-wheel). Nah, hoverboard yang mendapatkan kasus meledak itu adalah yang berjenis dua roda, yang sebelumnya populer dengan nama Smart Wheel.



Selain resiko meledak, hal yang perlu diwaspadai adalah lokasi pengguna dalam menggunakan hoverboard. Jangan di tempat-tempat berbahaya seperti di tepi jurang, kolam renang atau lokasi yang berbahaya jika terjatuh. Ada kasus ketika seorang menggunakan hoverboard di tepi kolam renang, ia tidak seimbang, kemudian terjatuh dari hoverboard, lalu hoverboard-nya nyemplung ke kolam renang.

Nonton video-nya di bawah ini.



SUMBER >>>