- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini tanggapan Tokopedia atas tuntutan pembubaran oleh GPI Jakarta


TS
tukangkomen123
Ini tanggapan Tokopedia atas tuntutan pembubaran oleh GPI Jakarta
Quote:
Merdeka.com - Pda tanggal 5 Januari 2016 yang lalu, ada sejumlah massa yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Islam (GPI) Jakarta menggelar aksi demo di depan kantor Tokopedia. Hal tersebut dilakukan lantaran mereka mengatakan bahwa Tokopedia telah melakukan penipuan kepada anggota GPI yang bernama Muhamad Iksan.
Salah satu pihak GPI ini mengatakan bahwa rekannya telah melakukan pembelian ponsel Blackberry dan sudah melakukan pembayaran ke rekening Tokopedia. Namun, hingga 2 bulan kemudian barang yang telah dibeli tidak kunjung datang.

Karena kasus tersebut, GPI Jakarta melakukan aksi semo dan menuntut agar Tokopedia dibubarkan. Mereka juga menuntut William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison selaku Co-Founder Tokopedia.
Selang sehari setelah aksi demo tersebut, Tokopedia langsung membuat klarifikasi melalui blog resmi Tokopedia. Di dalamnya, Tokopedia mengatakan bahwa kasus yang dialami Bapak Muhamad Iksan ini karena kurangnya pemahaman sistem di Tokopedia dan hanya kesalahpahaman semata.
"Adapun kasus yang sedang dialami oleh Bapak Muhamad Iksan adalah karena kurangnya pemahaman akan sistem di Tokopediadimana seandainya ada masalah pada transaksi di Tokopedia, dan tidak ada respon dari penjual, pengguna bisa meminta bantuan ke Tim Tokopedia, dalam hal ini Customer Care kami yang selalu siap membantu," ujar Tokopedia pada blog.toopedia.com pada 6 Januari 2016.
Dari adanya kasus ini, pihak Tokopedia mengatakan bahwa mereka akan memberikan edukasi yang lebih mendalam kepada pengguna yang tidak secara aktif memantau status transaksi dan fitur di Tokopedia.
Namun, dibalik aksi demo yang dilakukan oleh GPI ini, banyak orang yang mendukung Tokopedia melalui media sosial. Toppers, sebutan bagi pengguna Tokopedia, memberikan komentar dan dukungan lewat #savetokopedia.
http://www.merdeka.com/teknologi/ini...i-jakarta.html
Salah satu pihak GPI ini mengatakan bahwa rekannya telah melakukan pembelian ponsel Blackberry dan sudah melakukan pembayaran ke rekening Tokopedia. Namun, hingga 2 bulan kemudian barang yang telah dibeli tidak kunjung datang.

Karena kasus tersebut, GPI Jakarta melakukan aksi semo dan menuntut agar Tokopedia dibubarkan. Mereka juga menuntut William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison selaku Co-Founder Tokopedia.
Selang sehari setelah aksi demo tersebut, Tokopedia langsung membuat klarifikasi melalui blog resmi Tokopedia. Di dalamnya, Tokopedia mengatakan bahwa kasus yang dialami Bapak Muhamad Iksan ini karena kurangnya pemahaman sistem di Tokopedia dan hanya kesalahpahaman semata.
"Adapun kasus yang sedang dialami oleh Bapak Muhamad Iksan adalah karena kurangnya pemahaman akan sistem di Tokopediadimana seandainya ada masalah pada transaksi di Tokopedia, dan tidak ada respon dari penjual, pengguna bisa meminta bantuan ke Tim Tokopedia, dalam hal ini Customer Care kami yang selalu siap membantu," ujar Tokopedia pada blog.toopedia.com pada 6 Januari 2016.
Dari adanya kasus ini, pihak Tokopedia mengatakan bahwa mereka akan memberikan edukasi yang lebih mendalam kepada pengguna yang tidak secara aktif memantau status transaksi dan fitur di Tokopedia.
Namun, dibalik aksi demo yang dilakukan oleh GPI ini, banyak orang yang mendukung Tokopedia melalui media sosial. Toppers, sebutan bagi pengguna Tokopedia, memberikan komentar dan dukungan lewat #savetokopedia.
http://www.merdeka.com/teknologi/ini...i-jakarta.html
berita sebelumnya
Quote:
Kacau, Karena Merasa Ditipu Sejumlah Massa Demo Tokopedia

Aksi Demonstrasi Korban Penipuan di Depan Kantor Tokopedia
JAKARTA, (TEROPONGSENAYAN) - Sejumlah massa yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Islam (GPI) Jakarta Raya menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Tokopedia, Wisma 77 Tower II, Jl.Letnan Jenderal S. Parman Kav. 77, Jakarta Barat, Selasa (05/01/2015).
Mereka menuntut situs belanja online Tokopedia itu agar segera bertanggung jawab atas penipuan yang dilakukan kepada konsumen, yang hingga kini tak kunjung menerima haknya.
"Tokopedia yang selalu mengumbar slogan (tagline) situs belanja online yang aman dan nyaman, ternyata bohong besar," kata Korlap Aksi, Irfan saat berorasi didepan gedung Tokopedia.
Kepada wartawan, Irfan menjelaskan, bahwa proses transaksi pembelian di Tokopedia, yakni pembeli diharuskan untuk mentrasfer terlebih dahulu sejumlah uang sesuai dengan pesanan barang yang akan dibeli ke rekening Tokopedia.
Akan tetapi setelah pembeli melakukan semua mekanisme dan proses tersebut, ternyata Tokopedia tidak melakukan kewajibannya untuk mengirim barang yang telah dipesan tersebut kepada pembeli.
"Kebetulan yang menjadi korban penipuan Tokopedia adalah anggota kami yang bernama Muhamad Ikhzan," papar dia.
Irfan bercerita, sebelumnya sdr. Ikhzan telah memesan barang berupa “Handphone BlackBerry 9105” dengan harga Rp. 1.400.000, ditambah ongkos kirim Rp. 33.000, sehingga total yang harus ditransfer adalah sebesar Rp. 1.433.000,- (satu juta empat ratus tiga puluh tiga ribu rupiah).
Pada tanggal 6 November 2015, uang sebesar Rp. 1.433.000,- (satu juta empat ratus tiga puluh tiga ribu rupiah) tersebut telah ditransfer ke rekening Bank Central Asia dengan nomor: 178 303 7878 a/n PT. Tokopedia, dan pembayaran tersebut juga telah dikonfirmasi dengan nomor pembayaran: PYM/20151107/XV/XI/14545206 oleh Tokopedia.
Akan tetapi barang yang dipesan sampai dengan saat ini sudah hampir dua bulan belum juga diterima oleh pemesan. Sedangkan No. resi: BKIE400245668715 pengiriman JNE yang diberikan pada tanggal 12 November 2015 beberapa kali telah di cek ternyata Kode Resi Pengiriman tersebut tidak valid.
Berdasarkan kronologi tersebut, Irfan memperjelas bahwa Tokopedia sebagai situs belanja online yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison itu adalah perusahaan penipu yang tidak pantas lagi untuk dibiarkan beroperasi di Negara Indonesia tercinta ini. "Apabila perusahaan penipu seperti Tokopedia masih beroperasi, maka kami yakin jutaan rakyat Indonesia akan menjadi korban kebiadaban para penipu yang bernaung di bawah Tokopenipu," tegas Irfan.
Dalam kesempatan ini, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam (GPI) Jakarta Raya dan atas nama keselamatan seluruh rakyat Indonesia menyatakan sikap dan menuntut :
1. Tutup dan bubarkan PT.Tokopedia karena telah menjadi perusahaan penipu gaya baru.
2. Tangkap dan adili William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison beserta antek-anteknya.
3. Kepada seluruh rakyat Indonesia yang menjadi korban penipuan oleh Tokopedia. Silahkan mengirimkan pengaduan dan sertakan bukti-bukti ke alamat E-mail: pwgpi.jakartaraya@gmail.com. (lih
http://www.teropongsenayan.com/26037...demo-tokopedia
weladalah.....
Diubah oleh tukangkomen123 07-01-2016 03:08
0
30.9K
Kutip
387
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan