- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
MEDAN KILLING FIELD 2014-2015


TS
nibitor
MEDAN KILLING FIELD 2014-2015
Polisi Rampok Bank BRI Di Medan(korban tewas ditembak)
Perampok sadis di Medan habisi Ng Tje Sun di depan putrinya(dibunuh seperti anj*ng, coy, pelaku masih gelap gulita seperti biasa, hingga kini)
Pengendara Sepeda Motor Kritis Ditikam Perampok(gaungnya lenyap di telan waktu)
Begal Rampok Wartawan Waspada Online, Medan Tak Aman(tim pemburu begal nya kasat mata, ghoib)
Irwansyah Dibunuh Perampok di Medan
Pria Berbaju Loreng Rampok Pengendara Sepeda Motor
Anggota TNI AD Kembali di Rampok dan Dibacok Geng Kereta(tangan dan idung putus gan)
(Mt)
Spoiler for Berita:
[MEDAN] Dua orang perampok yang salah satunya diketahui sebagai polisi di Aceh, merampok nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jl Brigjend Zein Hamid
kawasan Delitua Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (15/9) sore. Para pelaku beraksi dengan menggunakan senjata jenis SS1V2.
Dalam aksi perampokan tersebut, pelaku melepaskan tembakan dan melukai seorang yang ada di dalam bank tersebut. Saat kejadian, keduanya ingin merampas
tas ransel milik Darmansyah Berutu. Perampok melepaskan tembakan karena Berutu memberikan perlawanan.
Dalam kondisi kritis, korban penembakan perampok itu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan. Korban mengalami luka tembakan di bagian
rusuk menembus punggung. Kondisinya memprihatinkan saat dibawa ke rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Kejadian itu pun membuat security dibantu masyarakat menjadi geram. Salah seorang pelaku berhasil ditangkap setelah baku hantam dengan security. Pelaku yang ditangkap itu dilaporkan anggota Polri. Identitasnya diketahui bernama Briptu Dian Chaidir yang bertugas di Polres Bireun Aceh.
Sementara itu, rekan Dian Chaidir berhasil meloloskan diri dari kejaran massa. Pelaku kabur mengendarai Honda Mega Pro tanpa plat kendaraan. Diduga, polisi perampok itu sudah lama menggambar korbannya. Sehingga, patut dicurigai ada pihak lain yang dipastikan terlibat.
Modus operandi perampokan tersebut dengan menyaru sebagai nasabah bank. Kedua pelaku berpura - pura ingin melakukan transaksi. Namun, petugas bank menyampaikan transaksi tidak dibuka lagi karena hari sudah sore. Tiba - tiba, kedua pelaku mendekati Darmansyah Berutu kemudian menyambar tas ranselnya.
Briptu Chaidir diamankan anggota Kepolisian Sektor Delitua. Polisi juga menyita barang bukti senjata yang dipergunakan saat beraksi tersebut. Sampai menjelang tengah malam, petugas menginterogasi oknum polisi tersebut. Pemeriksaan itu untuk memastikan keterlibatan rekan pelaku perampokan tersebut.
[155/L-8]
kawasan Delitua Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (15/9) sore. Para pelaku beraksi dengan menggunakan senjata jenis SS1V2.
Dalam aksi perampokan tersebut, pelaku melepaskan tembakan dan melukai seorang yang ada di dalam bank tersebut. Saat kejadian, keduanya ingin merampas
tas ransel milik Darmansyah Berutu. Perampok melepaskan tembakan karena Berutu memberikan perlawanan.
Dalam kondisi kritis, korban penembakan perampok itu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan. Korban mengalami luka tembakan di bagian
rusuk menembus punggung. Kondisinya memprihatinkan saat dibawa ke rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Kejadian itu pun membuat security dibantu masyarakat menjadi geram. Salah seorang pelaku berhasil ditangkap setelah baku hantam dengan security. Pelaku yang ditangkap itu dilaporkan anggota Polri. Identitasnya diketahui bernama Briptu Dian Chaidir yang bertugas di Polres Bireun Aceh.
Sementara itu, rekan Dian Chaidir berhasil meloloskan diri dari kejaran massa. Pelaku kabur mengendarai Honda Mega Pro tanpa plat kendaraan. Diduga, polisi perampok itu sudah lama menggambar korbannya. Sehingga, patut dicurigai ada pihak lain yang dipastikan terlibat.
Modus operandi perampokan tersebut dengan menyaru sebagai nasabah bank. Kedua pelaku berpura - pura ingin melakukan transaksi. Namun, petugas bank menyampaikan transaksi tidak dibuka lagi karena hari sudah sore. Tiba - tiba, kedua pelaku mendekati Darmansyah Berutu kemudian menyambar tas ranselnya.
Briptu Chaidir diamankan anggota Kepolisian Sektor Delitua. Polisi juga menyita barang bukti senjata yang dipergunakan saat beraksi tersebut. Sampai menjelang tengah malam, petugas menginterogasi oknum polisi tersebut. Pemeriksaan itu untuk memastikan keterlibatan rekan pelaku perampokan tersebut.
[155/L-8]
Spoiler for Sumur:
http://sp.beritasatu.com/home/polisi-rampok-bank-bri-di-medan/96393
Perampok sadis di Medan habisi Ng Tje Sun di depan putrinya(dibunuh seperti anj*ng, coy, pelaku masih gelap gulita seperti biasa, hingga kini)
Spoiler for Berita:
Merdeka.com - Perampokan sadis terjadi di Jalan Kakap Simpang Jalan Sampali, Medan, Sabtu (11/1). Para pelaku tega menghabisi korban, Ng Tje Sun (49), di hadapan putrinya.
Informasi yang dihimpun dari istri korban, Li Mei (44), peristiwa itu terjadi saat suaminya dalam perjalanan mengantar putrinya Vanesa (11) ke sekolah dengan sepeda motor Yamaha Jupiter Z BK 3659 AAW. Kejadiannya sekitar pukul 06.30 WIB.
Kronologis kejadian masih belum jelas. Namun, dalam peristiwa itu, pelaku menghujamkan sebilah pisau ke dada kanan Ng Tje Sun sebelum membawa kabur sepeda motor korban.
Ng Tje Sun yang bersimbah darah sempat dilarikan warga ke RSU Pirngadi Medan. Tapi nyawanya tidak tertolong.
Kapolsek Medan Area Kompol Rama S Putra membenarkan adanya kejadian ini. Keluarga korban pun sudah membuat pengaduan. "Kasus ini masih kita selidiki,"
ucapnya.
Informasi yang dihimpun dari istri korban, Li Mei (44), peristiwa itu terjadi saat suaminya dalam perjalanan mengantar putrinya Vanesa (11) ke sekolah dengan sepeda motor Yamaha Jupiter Z BK 3659 AAW. Kejadiannya sekitar pukul 06.30 WIB.
Kronologis kejadian masih belum jelas. Namun, dalam peristiwa itu, pelaku menghujamkan sebilah pisau ke dada kanan Ng Tje Sun sebelum membawa kabur sepeda motor korban.
Ng Tje Sun yang bersimbah darah sempat dilarikan warga ke RSU Pirngadi Medan. Tapi nyawanya tidak tertolong.
Kapolsek Medan Area Kompol Rama S Putra membenarkan adanya kejadian ini. Keluarga korban pun sudah membuat pengaduan. "Kasus ini masih kita selidiki,"
ucapnya.
Spoiler for Sumur:
http://www.merdeka.com/peristiwa/perampok-sadis-di-medan-habisi-ng-tje-sun-di-depan-putrinya.html
Pengendara Sepeda Motor Kritis Ditikam Perampok(gaungnya lenyap di telan waktu)
Spoiler for Berita:
MEDAN - Situasi Kota Medan menjelang pemilihan calon presiden semakin tidak kondusif menyusul dua aksi perampokan dalam sehari di dua lokasi berbeda.
Pertama di Jalan Delitua, Kelurahan Mekar Sari, Deliserdang dan kedua di Jalan Balaikota, Medan Barat.
Aksi perampokan yang terjadi di Jalan Balaikota, Medan Barat dialami Bayu Nugroho (23) warga Perumnas Mandala, Percut Seituan pada Selasa (1/7/2014) sekira pukul 05.00 WIB.
Saat itu korban hendak menjemput anak dan isterinya yang berada di kawasan Medan Sunggal.
Nahas ketika korban melintas di Jalan Balaikota dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario dihadang komplotan perampok yang berjumlah delapan orang.
Tanpa basa basi salah satu perampok ini langsung menghujankan tikaman ke tubuh korban.
Tak ayal korban yang seorang diri berusaha melawan, namun sia-sia dan korban tergeletak di jalan bersimbah darah. Alhasil sepeda motor milik Bayu Nugroho dibawa kabur pelaku.
Melihat kejadian itu salah seorang penarik becak motor (betor) langsung membawanya ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan medis.
Di RSUD dr Pirngadi Medan salah satu kerabat korban bernama Rusdianto menyebutkan, pagi itu korban memang mau menjemput anak dan isterinya dari Mandala ke Sunggal. Karena sejak sakit isterinya tinggal bersama ibunya di Sunggal.
"Memang selama ini kan isterinya sakit. Jadi karena enggak ada yang merawat isteri dan anaknya tinggal disana bang. Kalau dia (Bayu) kan kerja bang.
Hampir setiap hari dia jemput anak dan isterinya itu ke Sunggal bang. Nah nahas pula tadi pagi korban (Bayu) dirampok dan ditikam perampok. Ada sekitar
6 liang tikaman dibagian perut dan punggungnya," ujar Rusdianto di RSUD dr Pirngadi Medan, Selasa (1/7/2014).
Sementara itu Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsekta Medan Barat AKP Semion Sembiring mengaku masih mengkroscek laporan korban perampokan.
"Belum tahu saya, coba nanti saya kroscek kembali. Kalau memang benar ada peristiwa perampokan anggota akan saya suruh kroscek TKP," ujar Semion
Pertama di Jalan Delitua, Kelurahan Mekar Sari, Deliserdang dan kedua di Jalan Balaikota, Medan Barat.
Aksi perampokan yang terjadi di Jalan Balaikota, Medan Barat dialami Bayu Nugroho (23) warga Perumnas Mandala, Percut Seituan pada Selasa (1/7/2014) sekira pukul 05.00 WIB.
Saat itu korban hendak menjemput anak dan isterinya yang berada di kawasan Medan Sunggal.
Nahas ketika korban melintas di Jalan Balaikota dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario dihadang komplotan perampok yang berjumlah delapan orang.
Tanpa basa basi salah satu perampok ini langsung menghujankan tikaman ke tubuh korban.
Tak ayal korban yang seorang diri berusaha melawan, namun sia-sia dan korban tergeletak di jalan bersimbah darah. Alhasil sepeda motor milik Bayu Nugroho dibawa kabur pelaku.
Melihat kejadian itu salah seorang penarik becak motor (betor) langsung membawanya ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan medis.
Di RSUD dr Pirngadi Medan salah satu kerabat korban bernama Rusdianto menyebutkan, pagi itu korban memang mau menjemput anak dan isterinya dari Mandala ke Sunggal. Karena sejak sakit isterinya tinggal bersama ibunya di Sunggal.
"Memang selama ini kan isterinya sakit. Jadi karena enggak ada yang merawat isteri dan anaknya tinggal disana bang. Kalau dia (Bayu) kan kerja bang.
Hampir setiap hari dia jemput anak dan isterinya itu ke Sunggal bang. Nah nahas pula tadi pagi korban (Bayu) dirampok dan ditikam perampok. Ada sekitar
6 liang tikaman dibagian perut dan punggungnya," ujar Rusdianto di RSUD dr Pirngadi Medan, Selasa (1/7/2014).
Sementara itu Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsekta Medan Barat AKP Semion Sembiring mengaku masih mengkroscek laporan korban perampokan.
"Belum tahu saya, coba nanti saya kroscek kembali. Kalau memang benar ada peristiwa perampokan anggota akan saya suruh kroscek TKP," ujar Semion
Spoiler for Sumur:
http://daerah.sindonews.com/read/878757/24/pengendara-sepeda-motor-kritis-ditikam-perampok-1404204702
Begal Rampok Wartawan Waspada Online, Medan Tak Aman(tim pemburu begal nya kasat mata, ghoib)
Spoiler for Berita:
MEDAN, WOL – Aksi perampokan yang dilakukan empat kawanan begal terhadap Redaktur Pelaksana) Waspada Online, M Agus Utama (32).
Korban bersama adiknya Indra Bungsu (24) dirampok kawanan begal bermotor di kawasan Jalan Ismailiyah, Kecamatan Medan Area, Sabtu (9/5) sekitar pukul 04.30 WIB.
“Pihak kepolisian harus segera menangkap para pelaku tindak kejahatan tersebut,” ujar M Agus Utama saat ditemui diruang kerjanya, Minggu (10/5) sore.
M Agus Utama mengatakan aksi para pelaku tidak bisa ditolerir lagi karena sudah membuat masyarakat dirugikan. “Liat saja yang terjadi lagi kepadaku.
Sepeda motor ku raib dibawa perampok,” katanya.
Dia menyebutkan, keadaan Kota Medan sudah tidak aman. Padahal Kapolda Sumatera Utara dan Kapolresta Medan mengatakan suasana kondisi Kota Metropolitan
ini keadaannya sudah kondusif ini jelas bertolak belakang.
“Mana yang katanya sudah dibentuk tim pemburu begal oleh aparat kepolisi untuk memberikan pelayanan keamanan bagi masyarakat. Nyata saya dan adik ku menjadi korban aksi begal tersebut,”sebutnya.
Diketahui, abang beradik tersebut dirampok oleh kawanan perampok di Jalan Ismailiyah dekat simpang Jalan Puri, Kecamatan Medan Area. Sabtu (9/5) sekira pukul 04.15 WIB.
Dijelaskan, saat itu keduanya usai menginap dari tempat sepupunya Jumat (8/5) malam kemarin karena sehabis menghadiri acara keluarga, Desa Lau Dendang Kecamatan Percut Seituan.
Akan tetapi, ketika ingin pulang ke kediamannya di Jalan Santun dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario 150 ESP EXCLSV BK 5485 AFM warna hitam korban dibegal perampok ditengah jalan disaat melintas Jalan Ismailiyah.
Agus mengatakan, dirampok kawanan begal dengan cara memepet kemudian menolak hingga terjatuh sambil menggunakan senjata tajam
Merasa takut karena para pelaku membawa senjata tajam korban bersama sang adik melarikan diri untuk menyelamat diri. Dimana kendaraan sepeda motor yang dikendaraai berhasil dilarikan perampok.
Dijelaskan, kawanan begal tersebut berjumlah empat orang dengan mengendarai sepeda motor matic tanpa Plat.
Diungkapkan, dalam insiden tersebut korban (Agus Utama) mengalami luka dibagian tangan karena terjatuh akibat disenggol pelaku.
Dalam insiden tersebut korban kerugian yang ditaksir hingga Rp 18 juta sudah membuat laporan dengan, STPL / 600/K/V/2015/ Sektor Medan Area.
Pjs Kanit Reskrim Medan Area Iptu Sehat Tarigan saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. “Laporan korban sudah kita terima. Saat ini sedang kita lakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut,”terangnya.(Lihavez/data1)
Korban bersama adiknya Indra Bungsu (24) dirampok kawanan begal bermotor di kawasan Jalan Ismailiyah, Kecamatan Medan Area, Sabtu (9/5) sekitar pukul 04.30 WIB.
“Pihak kepolisian harus segera menangkap para pelaku tindak kejahatan tersebut,” ujar M Agus Utama saat ditemui diruang kerjanya, Minggu (10/5) sore.
M Agus Utama mengatakan aksi para pelaku tidak bisa ditolerir lagi karena sudah membuat masyarakat dirugikan. “Liat saja yang terjadi lagi kepadaku.
Sepeda motor ku raib dibawa perampok,” katanya.
Dia menyebutkan, keadaan Kota Medan sudah tidak aman. Padahal Kapolda Sumatera Utara dan Kapolresta Medan mengatakan suasana kondisi Kota Metropolitan
ini keadaannya sudah kondusif ini jelas bertolak belakang.
“Mana yang katanya sudah dibentuk tim pemburu begal oleh aparat kepolisi untuk memberikan pelayanan keamanan bagi masyarakat. Nyata saya dan adik ku menjadi korban aksi begal tersebut,”sebutnya.
Diketahui, abang beradik tersebut dirampok oleh kawanan perampok di Jalan Ismailiyah dekat simpang Jalan Puri, Kecamatan Medan Area. Sabtu (9/5) sekira pukul 04.15 WIB.
Dijelaskan, saat itu keduanya usai menginap dari tempat sepupunya Jumat (8/5) malam kemarin karena sehabis menghadiri acara keluarga, Desa Lau Dendang Kecamatan Percut Seituan.
Akan tetapi, ketika ingin pulang ke kediamannya di Jalan Santun dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario 150 ESP EXCLSV BK 5485 AFM warna hitam korban dibegal perampok ditengah jalan disaat melintas Jalan Ismailiyah.
Agus mengatakan, dirampok kawanan begal dengan cara memepet kemudian menolak hingga terjatuh sambil menggunakan senjata tajam
Merasa takut karena para pelaku membawa senjata tajam korban bersama sang adik melarikan diri untuk menyelamat diri. Dimana kendaraan sepeda motor yang dikendaraai berhasil dilarikan perampok.
Dijelaskan, kawanan begal tersebut berjumlah empat orang dengan mengendarai sepeda motor matic tanpa Plat.
Diungkapkan, dalam insiden tersebut korban (Agus Utama) mengalami luka dibagian tangan karena terjatuh akibat disenggol pelaku.
Dalam insiden tersebut korban kerugian yang ditaksir hingga Rp 18 juta sudah membuat laporan dengan, STPL / 600/K/V/2015/ Sektor Medan Area.
Pjs Kanit Reskrim Medan Area Iptu Sehat Tarigan saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. “Laporan korban sudah kita terima. Saat ini sedang kita lakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut,”terangnya.(Lihavez/data1)
Spoiler for Sumur:
http://waspada.co.id/medan/begal-rampok-wartawan-waspada-online-medan-tak-aman/
Irwansyah Dibunuh Perampok di Medan
Spoiler for Berita:
Medan (SIB)- Irwansyah (56) ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir Jalan KL Yos Sudarso Medan, Minggu (19/7) subuh.
Ketika disambangi di rumah duka Jalan Bilal Gang Setia Kelurahan P Brayan Darat I Medan Timur, anak korban, Irvan (32) mengaku, Sabtu (18/7) malam lalu ayahnya sempat berhari raya di rumah temannya tak jauh dari rumah korban. "Hari Raya pertama dan kedua, kami masih sama. Malam harinya, ayah minta diantar ke rumah temannya untuk berhari raya. Setelah saya antar kemudian saya pulang," ujar Irvan, Senin (20/7) sore.
Usai berkunjung ke tempat temannya itu, korban tidak langsung pulang namun pergi ke kawasan Mabar tempat teman lainnya. Minggu (19/7) dinihari sambung
Irvan, korban mendapat telepon dari temannya untuk diajak berjumpa di kawasan Pajak Palapa Brayan.
"Terus ayah main ke Mabar, terus dapat telepon disuruh ke Pajak Palapa, di situ bapak meminjam sepedamotor Vario punya kawannya di Mabar, sempat ditanya mau ke mana, dibilang ada perlu," sebutnya.
Usai beranjak dari Mabar menuju Pajak Palapa Brayan, kata Irvan, korban tidak kunjung kembali ke rumah temannya di Mabar maupun pulang ke rumahnya.
Pada Minggu (20/7) sekitar pukul 06.00 WIB, keluarganya mendapat kabar kalau Irwansyah tewas bersimbah darah akibat luka tusuk di bagian leher.
"Yang pertama kali dapat kabar itu adik saya yang bernama Citra. Kami pikir Ayah tewas kecelakaan," sebut dia.
Masih kata dia, kuat dugaan korban tewas dibunuh kawanan perampok.
“Luka tikam di bagian leher sebelah kanan, terus bagian jentik sebelah kirinya juga luka, selain itu sepedamotor Honda Vario yang dipakai ayah juga hilang, terus jam tangan juga hilang. Tapi handpone dan dompet tak diambil," kata anak sulung.
Disebutkannya, selama ini ayahnya tidak pernah bermusuhan dan tidak punya masalah kepada teman-temannya. "Ayah orangnya cepat bergaul jadi banyak temannya. Setahu kami dia tidak ada musuh atau masalah di luaran," sebutnya.
Atas kejadian itu, Polsek Labuhan melakukan penyelidikan dengan mendatangi rumah korban. "Tadi polisi sudah datang ke rumah kami untuk minta keterangan," sebutnya.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Labuhan Iptu Musa Alexander Shah ketika dikonfirmasi wartawan mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Benar, masih kita lidik untuk mengidentifikasi pelakunya," singkatnya.
Sopir Taksi Dirampok Penumpangnya
Seorang sopir taksi, Japet Marbun (27) warga Jalan Kelambir V Medan dirampok di Jalan Binjai KM 13, Minggu dini hari (19/7).
Awal peristiwa itu terjadi saat Japet Marbun mengantar penumpangnya ke tempat yang ditunjukkan pelaku. Namun ketika tiba di lokasi tujuan, leher Japet dijerat dengan tali nilon dan ditusuk pelaku.
“Saat itu saya sedang istirahat di dalam mobil di depan Hotel Saka, tiba-tiba mobil saya digedor dua lelaki tanggung dan meminta diantar ke Jalan Binjai KM 13, tanpa ada rasa curiga saya pun mengantar mereka (pelaku) ke tempat yang ditunjuk. Layaknya antara penumpang dan sopir taksi di dalam mobil kami terus berbincang-bincang hingga tiba di tempat yang dituju. Namun pelaku minta mobil dihentikan dengan alasan jalanan rusak dan kasihan mobil lewat nanti bisa rusak. Nah, pas saya berhentikan mobillah mereka memulai aksinya. Penumpang yang berada di belakang saya menjerat leher saya dan penumpang di sebelah saya menusuk perut saya dengan pisau hingga akhirnya saya tidak sadarkan diri. Kembali mereka menusuk punggung kanan belakang saya hingga saya tersadarkan. Saya pura-pura tidak sadarkan diri. Ketika mereka mengira saya sudah mati, tubuh saya dicampakkan ke parit dan kemudian
mereka membawa lari taksi saya,” jelas Japet kepada SIB saat ditemui di RS Pirngadi, Senin (20/7).
Dengan kondisi berlumuran darah, Japet mendatangi rumah warga yang berada di kawasan tempat kejadian. Japet dilarikan ke rumah sakit terdekat. Pihak
perusahaan yang langsung mendatanginya membawa Japet ke rumah sakit Pirngadi. (Dik-SPS/Dik-ECS)
Ketika disambangi di rumah duka Jalan Bilal Gang Setia Kelurahan P Brayan Darat I Medan Timur, anak korban, Irvan (32) mengaku, Sabtu (18/7) malam lalu ayahnya sempat berhari raya di rumah temannya tak jauh dari rumah korban. "Hari Raya pertama dan kedua, kami masih sama. Malam harinya, ayah minta diantar ke rumah temannya untuk berhari raya. Setelah saya antar kemudian saya pulang," ujar Irvan, Senin (20/7) sore.
Usai berkunjung ke tempat temannya itu, korban tidak langsung pulang namun pergi ke kawasan Mabar tempat teman lainnya. Minggu (19/7) dinihari sambung
Irvan, korban mendapat telepon dari temannya untuk diajak berjumpa di kawasan Pajak Palapa Brayan.
"Terus ayah main ke Mabar, terus dapat telepon disuruh ke Pajak Palapa, di situ bapak meminjam sepedamotor Vario punya kawannya di Mabar, sempat ditanya mau ke mana, dibilang ada perlu," sebutnya.
Usai beranjak dari Mabar menuju Pajak Palapa Brayan, kata Irvan, korban tidak kunjung kembali ke rumah temannya di Mabar maupun pulang ke rumahnya.
Pada Minggu (20/7) sekitar pukul 06.00 WIB, keluarganya mendapat kabar kalau Irwansyah tewas bersimbah darah akibat luka tusuk di bagian leher.
"Yang pertama kali dapat kabar itu adik saya yang bernama Citra. Kami pikir Ayah tewas kecelakaan," sebut dia.
Masih kata dia, kuat dugaan korban tewas dibunuh kawanan perampok.
“Luka tikam di bagian leher sebelah kanan, terus bagian jentik sebelah kirinya juga luka, selain itu sepedamotor Honda Vario yang dipakai ayah juga hilang, terus jam tangan juga hilang. Tapi handpone dan dompet tak diambil," kata anak sulung.
Disebutkannya, selama ini ayahnya tidak pernah bermusuhan dan tidak punya masalah kepada teman-temannya. "Ayah orangnya cepat bergaul jadi banyak temannya. Setahu kami dia tidak ada musuh atau masalah di luaran," sebutnya.
Atas kejadian itu, Polsek Labuhan melakukan penyelidikan dengan mendatangi rumah korban. "Tadi polisi sudah datang ke rumah kami untuk minta keterangan," sebutnya.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Labuhan Iptu Musa Alexander Shah ketika dikonfirmasi wartawan mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Benar, masih kita lidik untuk mengidentifikasi pelakunya," singkatnya.
Sopir Taksi Dirampok Penumpangnya
Seorang sopir taksi, Japet Marbun (27) warga Jalan Kelambir V Medan dirampok di Jalan Binjai KM 13, Minggu dini hari (19/7).
Awal peristiwa itu terjadi saat Japet Marbun mengantar penumpangnya ke tempat yang ditunjukkan pelaku. Namun ketika tiba di lokasi tujuan, leher Japet dijerat dengan tali nilon dan ditusuk pelaku.
“Saat itu saya sedang istirahat di dalam mobil di depan Hotel Saka, tiba-tiba mobil saya digedor dua lelaki tanggung dan meminta diantar ke Jalan Binjai KM 13, tanpa ada rasa curiga saya pun mengantar mereka (pelaku) ke tempat yang ditunjuk. Layaknya antara penumpang dan sopir taksi di dalam mobil kami terus berbincang-bincang hingga tiba di tempat yang dituju. Namun pelaku minta mobil dihentikan dengan alasan jalanan rusak dan kasihan mobil lewat nanti bisa rusak. Nah, pas saya berhentikan mobillah mereka memulai aksinya. Penumpang yang berada di belakang saya menjerat leher saya dan penumpang di sebelah saya menusuk perut saya dengan pisau hingga akhirnya saya tidak sadarkan diri. Kembali mereka menusuk punggung kanan belakang saya hingga saya tersadarkan. Saya pura-pura tidak sadarkan diri. Ketika mereka mengira saya sudah mati, tubuh saya dicampakkan ke parit dan kemudian
mereka membawa lari taksi saya,” jelas Japet kepada SIB saat ditemui di RS Pirngadi, Senin (20/7).
Dengan kondisi berlumuran darah, Japet mendatangi rumah warga yang berada di kawasan tempat kejadian. Japet dilarikan ke rumah sakit terdekat. Pihak
perusahaan yang langsung mendatanginya membawa Japet ke rumah sakit Pirngadi. (Dik-SPS/Dik-ECS)
Spoiler for Sumur:
http://hariansib.co/view/Kriminal/68250/-Irwansyah-Dibunuh-Perampok-di-Medan.html
Pria Berbaju Loreng Rampok Pengendara Sepeda Motor
Spoiler for Berita:
MEDAN - Supriadi (30) dan Budi (27) warga asal Desa Nagaraja Kota Siantar dirampok dua pria berpakaian loreng di Jalan Letda Sujono, Medan Tembung, siang tadi.
Supriadi mengaku, aksi perampokan tersebut berawal ketika dirinya dan Budi melintas di Jalan Letda Sujono Tembung.
Tepat di bawah jembatan tol Balmera, kedua korban tiba-tiba dikejar dari belakang oleh dua orang berpakaian loreng yang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU, Kamis (14/8/2014).
Lantaran merasa tak memiliki masalah dengan kedua pria tersebut, korban pun memperlambat laju motornya. Di situ, kedua pelaku yang diduga oknum TNI langsung menuduh sepeda motor yang digunakan korban adalah hasil perampokan. Belum berargumen, pria tersebut langsung merampas motor Supriadi.
"Pelaku yang berpakaian tentara tadi langsung menyuruh kami turun dan menunjuk ke arah belakang, ternyata di belakang ada dua orang teman mereka," kata Supriadi yang terlihat sangat syok atas kejadian tersebut.
Kedua teman sang oknum TNI kembali menuduh korban mencuri dan mengatakan agar urusannya dibicarakan di kantor.
"Saat sepeda motor kami sudah dibawa dua pelaku, datang lah dua temannya. Dibilangnya lagi kalau motor kami itu curian, padahal sudah lama motor itu dibeli secara kredit. Kami sudah sempat teriak rampok, tapi warga pun kurasa takut lantaran dua pelaku tadi pakai seragam tentara lengkap," ungkap Budi terpisah.
(kem)
Supriadi mengaku, aksi perampokan tersebut berawal ketika dirinya dan Budi melintas di Jalan Letda Sujono Tembung.
Tepat di bawah jembatan tol Balmera, kedua korban tiba-tiba dikejar dari belakang oleh dua orang berpakaian loreng yang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU, Kamis (14/8/2014).
Lantaran merasa tak memiliki masalah dengan kedua pria tersebut, korban pun memperlambat laju motornya. Di situ, kedua pelaku yang diduga oknum TNI langsung menuduh sepeda motor yang digunakan korban adalah hasil perampokan. Belum berargumen, pria tersebut langsung merampas motor Supriadi.
"Pelaku yang berpakaian tentara tadi langsung menyuruh kami turun dan menunjuk ke arah belakang, ternyata di belakang ada dua orang teman mereka," kata Supriadi yang terlihat sangat syok atas kejadian tersebut.
Kedua teman sang oknum TNI kembali menuduh korban mencuri dan mengatakan agar urusannya dibicarakan di kantor.
"Saat sepeda motor kami sudah dibawa dua pelaku, datang lah dua temannya. Dibilangnya lagi kalau motor kami itu curian, padahal sudah lama motor itu dibeli secara kredit. Kami sudah sempat teriak rampok, tapi warga pun kurasa takut lantaran dua pelaku tadi pakai seragam tentara lengkap," ungkap Budi terpisah.
(kem)
Spoiler for Sumur:
http://news.okezone.com/read/2014/08/14/340/1024665/pria-berbaju-loreng-rampok-pengendara-sepeda-motor
Anggota TNI AD Kembali di Rampok dan Dibacok Geng Kereta(tangan dan idung putus gan)
Spoiler for Berita:
MEDAN - Matatelinga, Perampokan dan pembacokan kembali terjadi terhadap anggota TNI di kawasan Pasar VIII Sei Mencirin Sunggal Kabupaten Deliserdang,
Selasa (30/12) sekira pukul 23.00. Kini, Koptu Indra Sunarto (38) kondisi kritis di ruang operasi lantai tiga gedung C RSUD mendapat perawatan RS H Adam Malik.
Informasi dilapangan, anggota TNI AD tinggal di Jl Jati, Dusun II, Sei Mencirim, Sunggal yang bertugas Denmadam I/BB mengendarai kenderaan roda dua
Honda Beat BK 2276 AEF dengan nomor rangka MH1jFD11XDK053679 dan nomor mesin jFD1E1034286 hendak menuju pulang ke rumahnya. Diduga tiba tiba dihadang dan kelewang geng kereta berjumlah enam orang dilengkapi senjata tajam terhadap anggota TNI tersebut dilokasi kejadian tidak jauh dari Desa Sempatri Sunggal.
Pascamengalami perampokan, korban yang wajahnya rusak berat karena dibacoki kawanan genk motor itu sempat dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Adam Malik. Karena kondisinya parah, korban pun kemudian langsung menjalani operasi sejak pukul 08.00 WIB.
Salah seorang pegawai medis RS H Adam Malik pada wartawan menjelaskan . "Kebetulan pak Indra lagi operasi pak. Sejak pagi belum selesai operasinya.
Silahkan ke gedung C lantai tiga ya pak. Dari tadi pagi memang banyak sekali tentara datang ke sini. Mungkin itu temannya pak Indra," kata petugas medis sembari menuliskan ruangan operasi di secarik kertas putih.
Terlihat di lantai III gedung C RS H Adam Malik, suasana tampak sepi dan hanya ada beberapa dokter muda yang lalu lalang di depan ruang operasi. Tidak berapa lama, bertemu dengan sepupu korban bernama Bayu Eko Prasetyo ,31, yang tengah terduduk lesu di tangga tak jauh dari ruang operasi.
Salah seorang keluarga Indra bernama Bayu dengan menggunakan baju berkaus kuning bercelana pendek menjelaskan ini kemudian bertanya pada Tribun. sebelum korban dirampok, usai maghrib Selasa (30/12) petang korban berangkat ke rumah temannya.
"Kebetulan Korban (Indra) baru saja pindah dari Serang (Banten) dan baru enam bulan tugas di Medan. Sebelum kejadian, Indra pamit mau ke rumah temannya," ujar Bayu. Setelah berkunjung ke rumah temannya, jelang dinihari, korban yang tengah mengendarai sepeda motor Honda Beat merah BK 2276 AEF berencana langsung pulang ke rumahnya. Namun naas, karena situasi lokasi kejadian sepi, korban tak sadar tengah diikuti enam orang pemuda yang mengendarai tiga sepeda motor.
"Dari informasi yang kami dapat, pelakunya naik tiga kereta,mereka bawa senjata tajam," korban pun dipepet oleh para pelaku. Saat itu, diduga korban melakukan perlawanan hingga tangan kanannya ditebas klewang. "Luka yang di derita abang kami ini cukup parah ,lengan kanannya hampir putus. Karena tulangnya sudah hampir lepas ditebas," kata Bayu dengan wajahnya lesu menunggu korban yang sedang dilakukan operasi pihak RS H Adam Malik Medan.
Tambah Bayu, selain menderita luka di tangan, korban juga menderita luka bacokan di tengkuk (leher) kanan. Luka di tengkuk cukup lebar sehingga darah terus mengucur dari leher korban. "Selain di tengkuk, wajahnya juga dibacoki. Bagian wajah kanan hampir dekat ke mata dibacok. Hidungnya juga hampir putus. Dan wajah bagian kiri juga seperti di sayat. Mulut juga dibacok,".
Setelah puas membacoki korban, para pelaku kemudian kabur dengan membawa sepeda motor korban. "Barang-barang yang lain enggak ada yang hilang bang.
Cuma kereta aja yang dibawa kabur,". Usai dibantai, korban dibiarkan tergeletak di tengah jalan. Dengan kondisi sekarat, korban yang sekarat berulangkali melambaikan tangannya meminta pertolongan pada warga.
"Kami tahunya karena dikabari pengendara kereta",jadi, setelah kejadian, ada dump truk lewat di lokasi kejadian. Terus sopir dump truk itu berhenti.
Kemudian dia menyalakan lampu sennya. Sehingga ada pengendara motor yang berhenti," ujar Bayu. Dengan nafas tersengal-sengal, korban yang sekarat kemudian memanggil pengendara motor yang berhenti.
"Pas yang naik kereta itu berhenti, abang kami ini menyebutkan alamatnya. Terus pengendara kereta ini datang ngasih kabar ke rumah," ujar Bayu.
Mendengar kakak sepupunya itu dirampok, saya dan keluarganya pun menuju ke lokasi kejadian. Tanpa buang waktu, korban pun dilarikan ke RSUD Adam Malik guna mendapatkan perawatan. "Kondisinya parah kali. Tapi di tubuh enggak ada luka. Bagian wajahnya hancur dibacoki. Dan di bagian tengkuk itu lukanya cukup lebar," ,aku Bayu.
Kapolsek Sunggal Kompol Aldi dikonfirmasi melaluli telepon selularnya menyebutkan, kita masih melakukan penyelidikan dengan menurunkan personil kelokasi kejadian. Selain itu, kita sudah melakukan pemeriksaan saksi saksi yang berada di TKP.
Selasa (30/12) sekira pukul 23.00. Kini, Koptu Indra Sunarto (38) kondisi kritis di ruang operasi lantai tiga gedung C RSUD mendapat perawatan RS H Adam Malik.
Informasi dilapangan, anggota TNI AD tinggal di Jl Jati, Dusun II, Sei Mencirim, Sunggal yang bertugas Denmadam I/BB mengendarai kenderaan roda dua
Honda Beat BK 2276 AEF dengan nomor rangka MH1jFD11XDK053679 dan nomor mesin jFD1E1034286 hendak menuju pulang ke rumahnya. Diduga tiba tiba dihadang dan kelewang geng kereta berjumlah enam orang dilengkapi senjata tajam terhadap anggota TNI tersebut dilokasi kejadian tidak jauh dari Desa Sempatri Sunggal.
Pascamengalami perampokan, korban yang wajahnya rusak berat karena dibacoki kawanan genk motor itu sempat dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Adam Malik. Karena kondisinya parah, korban pun kemudian langsung menjalani operasi sejak pukul 08.00 WIB.
Salah seorang pegawai medis RS H Adam Malik pada wartawan menjelaskan . "Kebetulan pak Indra lagi operasi pak. Sejak pagi belum selesai operasinya.
Silahkan ke gedung C lantai tiga ya pak. Dari tadi pagi memang banyak sekali tentara datang ke sini. Mungkin itu temannya pak Indra," kata petugas medis sembari menuliskan ruangan operasi di secarik kertas putih.
Terlihat di lantai III gedung C RS H Adam Malik, suasana tampak sepi dan hanya ada beberapa dokter muda yang lalu lalang di depan ruang operasi. Tidak berapa lama, bertemu dengan sepupu korban bernama Bayu Eko Prasetyo ,31, yang tengah terduduk lesu di tangga tak jauh dari ruang operasi.
Salah seorang keluarga Indra bernama Bayu dengan menggunakan baju berkaus kuning bercelana pendek menjelaskan ini kemudian bertanya pada Tribun. sebelum korban dirampok, usai maghrib Selasa (30/12) petang korban berangkat ke rumah temannya.
"Kebetulan Korban (Indra) baru saja pindah dari Serang (Banten) dan baru enam bulan tugas di Medan. Sebelum kejadian, Indra pamit mau ke rumah temannya," ujar Bayu. Setelah berkunjung ke rumah temannya, jelang dinihari, korban yang tengah mengendarai sepeda motor Honda Beat merah BK 2276 AEF berencana langsung pulang ke rumahnya. Namun naas, karena situasi lokasi kejadian sepi, korban tak sadar tengah diikuti enam orang pemuda yang mengendarai tiga sepeda motor.
"Dari informasi yang kami dapat, pelakunya naik tiga kereta,mereka bawa senjata tajam," korban pun dipepet oleh para pelaku. Saat itu, diduga korban melakukan perlawanan hingga tangan kanannya ditebas klewang. "Luka yang di derita abang kami ini cukup parah ,lengan kanannya hampir putus. Karena tulangnya sudah hampir lepas ditebas," kata Bayu dengan wajahnya lesu menunggu korban yang sedang dilakukan operasi pihak RS H Adam Malik Medan.
Tambah Bayu, selain menderita luka di tangan, korban juga menderita luka bacokan di tengkuk (leher) kanan. Luka di tengkuk cukup lebar sehingga darah terus mengucur dari leher korban. "Selain di tengkuk, wajahnya juga dibacoki. Bagian wajah kanan hampir dekat ke mata dibacok. Hidungnya juga hampir putus. Dan wajah bagian kiri juga seperti di sayat. Mulut juga dibacok,".
Setelah puas membacoki korban, para pelaku kemudian kabur dengan membawa sepeda motor korban. "Barang-barang yang lain enggak ada yang hilang bang.
Cuma kereta aja yang dibawa kabur,". Usai dibantai, korban dibiarkan tergeletak di tengah jalan. Dengan kondisi sekarat, korban yang sekarat berulangkali melambaikan tangannya meminta pertolongan pada warga.
"Kami tahunya karena dikabari pengendara kereta",jadi, setelah kejadian, ada dump truk lewat di lokasi kejadian. Terus sopir dump truk itu berhenti.
Kemudian dia menyalakan lampu sennya. Sehingga ada pengendara motor yang berhenti," ujar Bayu. Dengan nafas tersengal-sengal, korban yang sekarat kemudian memanggil pengendara motor yang berhenti.
"Pas yang naik kereta itu berhenti, abang kami ini menyebutkan alamatnya. Terus pengendara kereta ini datang ngasih kabar ke rumah," ujar Bayu.
Mendengar kakak sepupunya itu dirampok, saya dan keluarganya pun menuju ke lokasi kejadian. Tanpa buang waktu, korban pun dilarikan ke RSUD Adam Malik guna mendapatkan perawatan. "Kondisinya parah kali. Tapi di tubuh enggak ada luka. Bagian wajahnya hancur dibacoki. Dan di bagian tengkuk itu lukanya cukup lebar," ,aku Bayu.
Kapolsek Sunggal Kompol Aldi dikonfirmasi melaluli telepon selularnya menyebutkan, kita masih melakukan penyelidikan dengan menurunkan personil kelokasi kejadian. Selain itu, kita sudah melakukan pemeriksaan saksi saksi yang berada di TKP.
(Mt)
Spoiler for Sumur:
http://matatelinga.com/view/Berita-Sumut/19091/Anggota-TNI-AD-Kembali-di-Rampok-dan-Dibacok-Geng-Kereta.html
0
13.6K
Kutip
70
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan