Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama prihatin dengan kondisi sekolah-sekolah di kawasan rawan banjir. Dia khawatir, kegiatan belajar-mengajar di sekolah bakal terganggu. Ahok pun tertarik untuk mengadopsi sistem penahan banjir yang diterapkan di sekolah-sekolah di Denmark. 

Sistem penahan banjir di Denmark berupa papan-papan tahan air yang dapat dipindahkan (portable). Dengan papan itu, diharapakan air dapat tertahan dan tak masuk ke dalam sekolah.

"Itu bagus sekali. Jadi papan itu anti air, bisa mencegah sekolah kena banjir. Waktu kena hantaman air, papan itu bisa menahannya dengan bantuan kawat besi dan ada klepnya. Jika papan tertekan air, ya tidak bisa bocor, asal bawahnya rata," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Di luar negeri, lanjut Ahok, ketika sungai diperkirakan akan meluap, pemerintah dapat memasang papan anti air itu di sepanjang sungai. Sehingga luapan air tidak masuk ke dalam pemukiman warga. "Itu menarik sekali sistemnya," ujarnya.

Rencananya, apabila papan tahan air itu nanti jadi diterapkan di Jakarta, sekolah dan rumah sakit akan menjadi prioritas. Sebab, kerugian akibat banjir di sekolah sangat besar. Di Indonesia sendiri, kerugian material yang dialami sekolah akibat bencana banjir mencapai US $ 55 miliar per tahunnya.

Papan itu bisa dibuka-tutup dan dipindah-pindahkan, sehingga bisa fleksibel digunakan saat banjir akan datang.

"Kalau pakai karung pasir kan langsung habis. Nah, papan ini bisa diangkut-angkut pakai helikopter kan ada box-nya. Jadi lebih cepet tanganin banjirnya," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.

Jika sudah ada papan anti air tersebut, kejadian tanggul jebol seperti di Kanal Banjir Barat (KBB), Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu tidak akan terulang lagi. Karena bisa dipakai untuk menahan air supaya tidak masuk ke jalan. Namun, Ahok menyayangkan harga papan anti air itu yang sangat mahal, yaitu sebesar Rp 15 juta per papan. 

"Mahal harganya. Jadi kita perlu memikirkan lagi," keluh Ahok. (Ndy)

http://m.liputan6.com/news/read/7466...ti-air-denmark


jadi gak nih