- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Saat Mega Kisahkan Percobaan Pembunuhan Soekarno ke Jokowi


TS
tukangkomen123
Saat Mega Kisahkan Percobaan Pembunuhan Soekarno ke Jokowi
Quote:
Jakarta - Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Jokowi, Wapres JK, dan sejumlah petinggi lembaga usai pelantikan Kepala Lemsaneg. Dalam jamuan minum teh ini Megawati yang duduk semeja dengan Presiden dan Wapres mengisahkan percobaan pembunuhan terhadap ayahnya, Presiden RI pertama, Ir Soekarno.
"Bu Mega cerita sejarah beliau sekolah SD di Cikini, dan kehadiran Bung Karno di sekolah yang diserang percobaan pembunuhan Presiden Soekarno dengan granat….Intinya cerita yang ringan-ringan saja," kata Wakil Ketua MPR Mahyudin yang semeja dengan Mega, Jokowi, dan JK, dalam perjamuan teh di Istana Merdeka, Jumat (8/1/2016).
Apa yang dikisahkan Mega sebenarnya bukanlah kisah yang ringan. Namun kisah yang sangat heboh di tahun 1957. Dikutip dari ensiklopedi situs resmi Pemprov DKI, kejadian itu terjadi pada tanggal 30 November 1957, pukul 20.45, di halaman depan gedung Yayasan Perguruan Cikini, Jakarta Pusat.
Malam itu, sewaktu Presiden Soekarno sedang berjalan meninggalkan gedung sekolah setelah menghadiri bazar di tempat itu, enam buah granat dilemparkan ke arahnya. Lima di antaranya meledak dan menewaskan 10 orang anak sekolah serta mencederai 48 orang, sebagian besar luka parah.
Dalam peristiwa itu Presiden Soekarno lolos dari usaha percobaan pembunuhan. Dalam catatan sejarah, setelah ledakan pertama, ajudan presiden, Letnan Kolonel Sugandhi, segera mendorongnya hingga menelungkup di lantai kemudian menindihnya untuk melindungi dari pecahan granat.
Setelah ledakan kelima berbunyi, Soekarno segera ditarik menyeberangi jalan di depan gedung, memasuki rumah di depannya. Di rumah itu Soekarno disembunyikan di ruangan belakang dan dialingi sebuah lemari, sampai keadaan dianggap aman.
Beberapa hari kemudian dua orang pelaku peledakan itu ditangkap. Keduanya mengakui bahwa rencana pembunuhan itu diatur oleh Pemerintah Republik Islam Indonesia, yang lebih dikenal dengan sebutan gerombongan Darul Islam (DI).
Dalam sidang pengadilan juga terungkap adanya bantuan Belanda terhadap DI, berupa senjata dan amunisi. Hal ini menyebabkan perasaan anti-Belanda di kalangan masyarakat makin berkobar.
Beberapa minggu kemudian, hampir semua perusahaan Belanda, baik yang bergerak di bidang industri, perkebunan dan lain-lain, disita oleh Pemerintah Indonesia. Selain itu, warganegara Belanda diusir dari Indonesia. Maskapai penerbangan Belanda, KLM, dilarang terbang di wilayah udara Indonesia.
Percobaan pembunuhan tak hanya sekali dialami Soekarno. Selama menjadi presiden, Bung Karno beberapa kali terancam dibunuh, diantaranya adalah peristiwa Makasar, Peristiwa Idul Adha, dan penembakan roket terhadap Istana Merdeka oleh Daniel Maukar.
Namun demikian, dari berbagai usaha pembunuhan itu yang paling banyak memakan korban adalah Peristiwa Cikini.
"Bu Mega cerita sejarah beliau sekolah SD di Cikini, dan kehadiran Bung Karno di sekolah yang diserang percobaan pembunuhan Presiden Soekarno dengan granat….Intinya cerita yang ringan-ringan saja," kata Wakil Ketua MPR Mahyudin yang semeja dengan Mega, Jokowi, dan JK, dalam perjamuan teh di Istana Merdeka, Jumat (8/1/2016).
Apa yang dikisahkan Mega sebenarnya bukanlah kisah yang ringan. Namun kisah yang sangat heboh di tahun 1957. Dikutip dari ensiklopedi situs resmi Pemprov DKI, kejadian itu terjadi pada tanggal 30 November 1957, pukul 20.45, di halaman depan gedung Yayasan Perguruan Cikini, Jakarta Pusat.
Malam itu, sewaktu Presiden Soekarno sedang berjalan meninggalkan gedung sekolah setelah menghadiri bazar di tempat itu, enam buah granat dilemparkan ke arahnya. Lima di antaranya meledak dan menewaskan 10 orang anak sekolah serta mencederai 48 orang, sebagian besar luka parah.
Dalam peristiwa itu Presiden Soekarno lolos dari usaha percobaan pembunuhan. Dalam catatan sejarah, setelah ledakan pertama, ajudan presiden, Letnan Kolonel Sugandhi, segera mendorongnya hingga menelungkup di lantai kemudian menindihnya untuk melindungi dari pecahan granat.
Setelah ledakan kelima berbunyi, Soekarno segera ditarik menyeberangi jalan di depan gedung, memasuki rumah di depannya. Di rumah itu Soekarno disembunyikan di ruangan belakang dan dialingi sebuah lemari, sampai keadaan dianggap aman.
Beberapa hari kemudian dua orang pelaku peledakan itu ditangkap. Keduanya mengakui bahwa rencana pembunuhan itu diatur oleh Pemerintah Republik Islam Indonesia, yang lebih dikenal dengan sebutan gerombongan Darul Islam (DI).
Dalam sidang pengadilan juga terungkap adanya bantuan Belanda terhadap DI, berupa senjata dan amunisi. Hal ini menyebabkan perasaan anti-Belanda di kalangan masyarakat makin berkobar.
Beberapa minggu kemudian, hampir semua perusahaan Belanda, baik yang bergerak di bidang industri, perkebunan dan lain-lain, disita oleh Pemerintah Indonesia. Selain itu, warganegara Belanda diusir dari Indonesia. Maskapai penerbangan Belanda, KLM, dilarang terbang di wilayah udara Indonesia.
Percobaan pembunuhan tak hanya sekali dialami Soekarno. Selama menjadi presiden, Bung Karno beberapa kali terancam dibunuh, diantaranya adalah peristiwa Makasar, Peristiwa Idul Adha, dan penembakan roket terhadap Istana Merdeka oleh Daniel Maukar.
Namun demikian, dari berbagai usaha pembunuhan itu yang paling banyak memakan korban adalah Peristiwa Cikini.
https://news.detik.com/berita/311380...arno-ke-jokowi
widih....
0
1.7K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan