Hampir setiap malam, pasukan ops khusus Israel diam-diam menyelamatkan pejuang terluka di Suriah, di antaranya jihadis, seperti yang terlihat dalam rekaman video dramatis dari reportase Daily Mail.


A team of commandos look on as their comrades take the militant on the dangerous journey back to war in Syria



Koran Inggris itu berangkat untuk melakukan investigasi jurnalistik dan mempelajari mengapa Israel "menyelamatkan musuh bebuyutan mereka," dan mau menempatkan kehidupan mereka sendiri pada risiko serta menghabiskan lebih dari $ 13 juta untuk usaha operasi khusus itu. The Daily Mail melaporkan bahwa misi malam hari rahasia mereka tersebut telah menyelamatkan lebih dari 2.000 orang sejak 2013, bahkan beberapa dari mereka anggota kelompok Al Qaeda yang berafiliasi di Suriah.

Beberapa jihadis yang terluka telah mengatakan secara terbuka kepada The Daily Mail bahwa mereka berencana untuk membunuh warga Israel.

The Daily Mail menggambarkan adegan penyelamatan dramatis:







Orang dalam video -yang oleh The Daily Mail digambarkan sebagai militan Islam tentang usia 20- telah ditembak di usus dan hati. Tim penyelamat Israel menempatkan dia di tandu maka dalam kendaraan lapis baja untuk mengirim ke sebuah rumah sakit Israel. Para pejabat Israel mengatakan upaya adalah salah satu dari banyak misi kemanusiaan internasional yang mungkin dapat memenangkan beberapa "hati dan pikiran" para jihadis di Suriah. Sekitar 20 persen dari operasi Israel di Suriah dan diobati adalah warga sipil, The Daily Mail melaporkan.





The Daily Mail kemudian mengunjungi militan Suriah dirawat di sebuah rumah sakit di Israel utara. Setidaknya dua dari para jihadis itu memuji Israel dan bersumpah untuk tidak lagi memerangi negara Yahudi;


KOMENTAR beberapa peneliti Royal United Services Institute:

Beberapa ahli atau peneliti percaya bahwa Israel mengejar tujuan geopolitik atas operasi khusus penyelematan jihadis itu.
"Di atas semua, Israel ingin mencegah Hizbullah dari mendapatkan kontrol di sisi lain perbatasan, "kata Michael Stephens, Research Fellow untuk Studi Timur Tengah di Royal United Services Institute (RIS).





Analis setuju bahwa aliansi Syiah kuat dari pasukan Iran, Hizbullah dan Assad adalah ancaman eksistensial ke Israel, jauh lazim bahaya dari pemberontak Sunni Islam (yang didukung oleh Arab Saudi, dipahami untuk memiliki bentuk hubungan kerja di beberapa daerah dengan Israel).
Secara signifikan, seorang juru bicara Israel mengkonfirmasi bahwa tidak ada dukungan medis telah diberikan kepada setiap militan dari aliansi Syiah.





Bantuan medis kemanusiaan, di sisi lain, yang juga ditawarkan kepada warga sipil, menimbulkan sedikit keberatan dari kedua belah pihak, sekalipun memenuhi tujuan strategis bersama.

GIMANA INIH GAN....

Sumber: dailymail.co.uk